Berita Balikpapan Terkini

Penilaian Adipura 2025, Balikpapan Andalkan Bank Sampah dan Kesadaran Warga

Kota Balikpapan kembali dinilai dalam ajang penghargaan Adipura atau Kota Layak selama tiga hari, bank sampah dan kesadaran warga jadi kunci

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Amelia Mutia Rachmah
HO/Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan
ADIPURA - Ilustrasi tempat khusus sampah botol plastik. Kota Balikpapan kembali dinilai dalam ajang penghargaan Adipura atau Kota Layak selama tiga hari, bank sampah dan kesadaran warga jadi kunci. (HO/Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kota Balikpapan kembali dinilai dalam ajang penghargaan Adipura atau Kota Layak selama tiga hari, tim penilai dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan pemantauan langsung di berbagai titik di Kota Minyak.

Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Dody Yulianto, menyampaikan bahwa penilaian meliputi seluruh aspek pengelolaan sampah, mulai dari kebijakan, anggaran, sumber daya manusia, fasilitas, hingga implementasi dari hulu ke hilir.

“Yang ditinjau itu mulai dari pengelolaan sampah di masyarakat, bank sampah, perkantoran, permukiman, pasar, taman, terminal, bandara, pelabuhan, pertokoan, jalan hingga Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Manggar,” jelas Dody, Senin (15/9/2025).

Menurutnya, aspek yang ditekankan bukan pada jumlah, melainkan kinerja dan pengelolaan.

“Kalau bank sampah tidak dilihat volumenya atau jumlahnya, tapi lebih pada kinerjanya. Bagaimana pengelolaan dan pemanfaatannya di masyarakat,” tambahnya.

Baca juga: DLH Balikpapan Dorong Pembentukan Bank Sampah untuk Kurangi Beban TPA Manggar

Berdasarkan data DLH, hingga tahun ini Balikpapan memiliki lebih dari seratus bank sampah yang tersebar di berbagai kelurahan.

Keberadaan bank sampah menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian Adipura, karena menunjukkan kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah tangga.

Sementara itu, Walikota Balikpapan Rahmad Masud menegaskan pentingnya menjaga kebersihan kota, terutama di jalur utama.

“Sampah tidak boleh ada di jalan protokol. Saat ini ada 61 TPS yang sudah berfungsi, alhamdulillah itu mendorong kesadaran warga sekaligus membuat pengelolaan sampah di RT masing-masing,” ujarnya.

Rahmad Masud juga menekankan pentingnya membudayakan pemilahan sampah. Menurutnya, kesadaran warga sudah mulai tumbuh, namun masih diperlukan simulasi dan program berkelanjutan.

Baca juga: DLH Balikpapan Targetkan 210 Unit Bank Sampah Akhir 2025

“Budaya memilah sampah juga sudah dilakukan, semua proses bagus. Ini masih tahap beberapa simulasi yang harus kita programkan, mulai pemilahan hingga pengelolaan di bank sampah,” pungkasnya.

Dengan dukungan DLH, masyarakat, dan fasilitas yang ada, Pemkot Balikpapan optimistis mampu mempertahankan prestasi di bidang lingkungan hidup, termasuk meraih kembali Adipura Kencana. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved