Wali Kota Bontang Ingatkan Komitmen Serapan Tenaga Kerja Lokal di Proyek Pabrik Soda Ash

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menegaskan dukungannya terhadap langkah pemerintah pusat menjadikan Bontang sebagai kota hilirisasi industri. 

TribunKaltim.co/Muhammad Ridwan
PABRIK SODA ASH - Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni saat menghadiri groundbreaking Proyek Pabrik Soda Ash PT Pupuk Kaltim di kawasan Kaltim Industrial Estate (KIE), Bontang, Jumat (31/10/2025). Ia mengingatkan agar komitmen terhadap serapan tenaga kerja lokal harus menjadi prioritas utama dalam setiap proyek strategis nasional yang hadir di daerah. (TribunKaltim.co/Muhammad Ridwan) 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menegaskan dukungannya terhadap langkah pemerintah pusat untuk menjadikan Bontang sebagai kota hilirisasi industri

Namun, ia mengingatkan agar komitmen terhadap serapan tenaga kerja lokal menjadi prioritas utama dalam setiap proyek strategis nasional yang hadir di daerah.

Hal ini disampaikan Neni saat menghadiri groundbreaking pembangunan Pabrik Soda Ash PT Pupuk Kaltim di kawasan Kaltim Industrial Estate (KIE), Jumat (31/10/2025).

“Bontang harus siap menjadi kota hilirisasi industri. Tapi komitmen terhadap Perda Ketenagakerjaan Nomor 10 Tahun 2008 harus diutamakan, minimal 75 persen tenaga kerja berasal dari masyarakat lokal,” tegasnya.

Neni menyebut, keberadaan industri besar seperti pabrik soda ash akan berdampak luas terhadap ekonomi daerah jika mampu melibatkan masyarakat setempat secara nyata. 

Baca juga: Pupuk Kaltim Tanda Tangan Kontrak EPC: Pabrik Soda Ash Pertama di Indonesia Siap Dibangun

Karena itulah, dirinya berharap kebijakan itu diterapkan secara konsisten agar pertumbuhan ekonomi makro juga menetes ke level mikro.

“Kalau ekonomi makro tumbuh, tentu akan berdampak pada ekonomi mikro. Kami berharap industri hilir juga ikut berkembang agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat Bontang,” ujarnya.

Selain menyoroti aspek ketenagakerjaan, Neni juga mengapresiasi langkah PT Pupuk Indonesia dan PT Pupuk Kaltim dalam menghadirkan proyek yang diyakini mampu memperkuat posisi Bontang sebagai kota industri berkelanjutan. 

Ia menilai, kehadiran pabrik soda ash akan menjadi katalis bagi tumbuhnya industri turunan seperti kaca, keramik, sabun, deterjen dan tekstil.

“Ini momentum penting. Industri turunan dari bahan baku soda ash bisa membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, memastikan perusahaan berkomitmen menjalankan ketentuan pemerintah daerah terkait tenaga kerja lokal.

“Pelaksanaan proyek ini akan mengikuti apa yang sudah menjadi komitmen kami bersama Pemerintah Kota Bontang, termasuk penerapan Perda Ketenagakerjaan,” imbuhnya.

Baca juga: Setelah Tiga Dekade, Indonesia Akhirnya Bangun Pabrik Soda Ash Pertama di Bontang

Rahmad mengatakan, pembangunan pabrik soda ash menjadi tonggak penting dalam upaya mewujudkan kemandirian industri nasional. 

Proyek tersebut juga merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan hilirisasi dan penguatan industri strategis.

Menurutnya, selama ini Indonesia masih bergantung sepenuhnya pada impor soda ash dengan kebutuhan mencapai 1 juta ton per tahun.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved