Program Padat Karya di Kecamatan Nyuatan Kubar Dialokasikan untuk Bangun Jalan dan Jembatan

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) di Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), pada tahun anggaran 2025, telah dialokasikan yang sebagian besar untuk pembangunan infrastruktur.

Utamanya infrastruktur jalan dan jembatan yang menghubungkan antar desa maupun kecamatan.

Kegiatan ini, Camat Nyuatan, Tomi Taruna mengatakan, kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan aksesibilitas dan mendukung ekonomi lokal di desa-desa setempat.

Baca juga: Pemkab Kubar Perkuat Sinergi Lintas Sektor Tuntaskan Kawasan Kumuh

Tomi Taruna menjelaskan, sebagian besar pelaksanaan PKTD diarahkan untuk memperbaiki jalan kampung dan jalan usaha tani, sedangkan pembangunan gedung atau bangunan baru relatif sedikit.

“Kalau untuk bangunan tidak seberapa. Fokusnya lebih ke semenisasi jalan, baik dalam kampung maupun jalan tani,” kata Tomi.

Dari total 10 kampung yang ada di Kecamatan Nyuatan, kata Dia, tujuh telah mengajukan pencairan tahap kedua Dana Desa, sementara tiga kampung lainnya masih menyelesaikan kegiatan tahap pertama.

“Ada yang sudah terlaksana, ada juga yang belum, tergantung kesiapan administrasi dan progres fisik di lapangan,” ujarnya.

Tomi menambahkan, kendala utama di lapangan biasanya terkait pasokan material bangunan. Sebagian besar harus didatangkan dari Ibu Kota Kabupaten, Barong Tongkok, karena ketersediaan di wilayah kecamatan masih terbatas.

“Memang ada sebagian tersedia di sini, tapi sebagian besar tetap kita ambil dari Barong,” ucap Tomi.

Meski demikian, pihak kecamatan terus mendorong agar seluruh kegiatan fisik selesai tepat waktu, dengan koordinasi rutin bersama pemerintah kampung dan pendamping desa.

Hal itu bertujuan agar Dana Desa dapat dikelola secara optimal dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

“Kita ingin kegiatan ini benar-benar berdampak langsung pada masyarakat, baik dari sisi ekonomi maupun kemudahan akses,” ucap Toni Taruna.

Program PKTD di Nyuatan tahun ini diharapkan bisa memperkuat pembangunan infrastruktur desa sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, berkat sinergi antara pemerintah kecamatan, pemerintah kampung, dan masyarakat. (ADV)