Berita DPRD Balikpapan

APBD Terancam Penyesuaian, DPRD Balikpapan Singgung PAD Sektor Jasa jadi Tameng

Perlambatan ekonomi mulai menghantam kas daerah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur

|
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN
TEKANAN FISKAL BALIKPAPAN - Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Qadri, menekankan bahwa perlambatan ekonomi mulai menekan APBD kota dan penyesuaian anggaran mungkin diperlukan. Ia meminta Pemkot menyiapkan strategi mitigasi agar pelayanan publik tetap berjalan lancar meski tekanan fiskal meningkat.  (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH) 

Ringkasan Berita:
  • Pendapatan daerah Kota Balikpapan mengalami penurunan signifikan akibat perlambatan ekonomi;
  • Kondisi ini memunculkan kekhawatiran terhadap stabilitas APBD tahun ini dan tahun mendatang;
  • Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Qadri, menyebut tekanan fiskal kian terasa dan penyesuaian APBD kemungkinan besar akan dilakukan.

 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Perlambatan ekonomi mulai menghantam kas daerah Kota Balikpapan.

Pendapatan daerah mengalami penurunan signifikan dan memicu kekhawatiran terhadap stabilitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun ini hingga periode mendatang.

Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Qadri, mengakui tekanan fiskal yang dialami pemerintah daerah semakin terasa. 

Penurunan pendapatan ini berpotensi memaksa dilakukannya penyesuaian APBD dalam waktu dekat.

Baca juga: Silpa APBD Balikpapan 2024 Capai Rp614 Miliar, Ini Kata Wakil Walikota Bagus Susetyo

"Penurunannya cukup signifikan dan situasi ini memang menekan. APBD kita kemungkinan akan mengalami penyesuaian," ungkap Alwi. 

Meskipun pembahasan teknis soal pemangkasan anggaran belum bergulir, DPRD telah mendesak pemerintah daerah menyusun strategi mitigasi.

Langkah ini dinilai krusial untuk mengantisipasi dampak negatif terhadap program pembangunan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

"Secara teknis belum kita bahas, namun persiapan harus segera dilakukan. Pelayanan publik tidak boleh terhambat gara-gara persoalan fiskal," tegasnya.

Di balik ancaman perlambatan, Balikpapan justru memiliki keunggulan kompetitif dibanding kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terbilang tinggi menjadi bantalan penyelamat di tengah gejolak keuangan daerah.

Baca juga: APBD Balikpapan 2024 Diproyeksikan Capai Rp 3,3 Triliun

"Untungnya PAD kita jauh lebih tinggi dibanding daerah lain di Kaltim. Ini yang menyelamatkan kondisi kita saat ini," papar Alwi.

Kontribusi terbesar PAD Balikpapan berasal dari sektor jasa, terutama industri perhotelan, restoran, dan perdagangan. 

Status Balikpapan sebagai pintu gerbang utama Kalimantan Timur membuat roda ekonomi di sektor ini tetap berputar aktif, ditopang oleh tingginya arus keluar-masuk masyarakat dan dunia usaha.

"Hotel dan restoran masih menunjukkan performa kuat karena Balikpapan memang berada di posisi strategis," ujar Alwi menegaskan.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved