Berita Pemkab Kutai Barat

Pastikan Anggaran Tepat Sasaran, Kecamatan Siluq Ngurai Kubar Lakukan Monitoring Dana Kampung

Kecamatan Siluq Ngurai, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) Dana Kampung

Penulis: Febriawan | Editor: Nur Pratama
HO DINAS KOMINFO KUBAR
PEMKAB KUTAI BARAT - Desain banner Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang dipublikasikan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kutai Barat di situs resmi kutaibaratkab.go.id. (HO DINAS KOMINFO KUBAR) 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Pemerintah Kecamatan Siluq Ngurai, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) Dana Kampung Tahap I Tahun Anggaran 2025.

Monev dengan mendatangi langsung ke kampung - kampung yang ada di wilayah kecamatan tersebut, bertujuan memastikan penggunaan anggaran desa berjalan sesuai aturan, transparan, dan tepat sasaran.

Camat Siluq Ngurai, Bartolomius Djukuw, menjelaskan, pemeriksaan tidak hanya menitikberatkan pada dokumen administrasi. Tetapi juga peninjauan langsung kegiatan fisik di lapangan.

Baca juga: Program Padat Karya di Kecamatan Nyuatan Kubar Dialokasikan untuk Bangun Jalan dan Jembatan

“Pelaksanaan Dana Kampung masih Tahap I. Ada 16 kampung di Kecamatan Siluq Ngurai. Semua sudah kita monitoring, dan kegiatan fisiknya berjalan lancar,” kata Bartolomius.

Hasil evaluasi sementara, kata dia, menunjukkan progres pelaksanaan Dana Kampung telah mencapai sekitar 80 persen. 

"Beberapa kampung pun mulai mengajukan pencairan tahap kedua agar kegiatan dapat dilanjutkan," ungkapnya.

Dikatakan, mayoritas Dana Kampung difokuskan pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, saluran drainase, dan lapangan bola voli. Sebagian dana lainnya dialokasikan untuk kegiatan ketahanan pangan.

“Ragam kegiatan di sana, ada juga pemberian makanan tambahan untuk membantu kegiatan Posyandu. Yang penting semua mengikuti regulasi dan bisa dipertanggungjawabkan,” ucapnya.

Dia menambahkan, sekitar 20 persen Dana Kampung dialokasikan untuk program ketahanan pangan. Yakni digunakan untuk pembukaan lahan persawahan, penanaman jagung, sayur mayur, dan komoditas lokal lainnya.

Bartolomius berharap program ini berkesinambungan dan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat.

“Sekarang kita tinggal menunggu hasil ketahanan pangan. Harapannya kegiatan ini bisa berkesinambungan, dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sendiri. Artinya masyarakat dapat mandiri,” kata Bartolomius. (ADV)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved