Pemkot Balikpapan Gelar Bimtek LKPM 2025, Perkuat Tata Kelola Investasi Daerah

Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat tata kelola investasi dengan menggelar Bimbingan Teknis

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Budi Susilo
HO/Pemkot Balikpapan
PENANAMAN MODAL - Bimbingan Teknis (Bimtek) Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) 2025, yang dilaksanakan di Hotel Grand Tjokro Balikpapan, Kalimantan Timur pada Selasa (19/11/2025). (HO/Pemkot Balikpapan) 

Ringkasan Berita:
  • Akurasi laporan LKPM merupakan fondasi penting bagi pemerintah daerah;
  • Kegiatan pendampingan merupakan bagian dari strategi Pemkot Balikpapan dalam meningkatkan kualitas pelayanan investasi;
  • Pemkot Balikpapan menilai kolaborasi lintas sektor dalam kegiatan ini menjadi bukti keseriusan.

 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat tata kelola investasi dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) 2025.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Grand Tjokro Balikpapan menekankan pentingnya peningkatan kualitas serta ketertiban pelaporan sebagai kunci terciptanya iklim usaha yang sehat dan kompetitif.

Bimtek yang diselenggarakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Balikpapan tersebut menghadirkan narasumber dari Kementerian Investasi/BKPM. 

Sejumlah perusahaan dari sektor industri, perdagangan, energi, hingga konstruksi turut mengikuti pelatihan yang memuat materi regulasi LKPM, konsultasi teknis, hingga praktik pengisian laporan.

Kepala DPMPTSP Balikpapan, Hasbullah Helmi, menegaskan bahwa akurasi laporan LKPM merupakan fondasi penting bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan berbasis kondisi riil dunia usaha. 

Baca juga: Capaian Realisasi Investasi Kaltim di Triwulan II 2025 Mencapai Rp 23,36 Triliun

Menurutnya, data yang tertib memberi gambaran jelas mengenai perkembangan investasi dan kendala yang dihadapi pelaku usaha di lapangan.

“LKPM ini bukan sekadar kewajiban administratif. Ini instrumen strategis untuk memperkuat ekosistem investasi. Ketika datanya akurat, pemerintah bisa mengambil keputusan lebih cepat dan memberikan kepastian bagi investor,” ujar Helmi, Selasa (18/11/2025).

Helmi menyebut beberapa perusahaan, terutama sektor konstruksi, masih sering menghadapi kesulitan dalam penyusunan LKPM. Melalui bimtek ini, peserta dapat berkonsultasi langsung serta mempraktikkan pengisian laporan sehingga potensi kesalahan dapat diminimalkan.

“Perwakilan sektor konstruksi banyak menyampaikan kendala teknis. Dengan praktik langsung, mereka dapat memahami hal-hal yang biasanya jadi sumber kekeliruan,” jelasnya.

Ia menambahkan, kegiatan pendampingan seperti ini merupakan bagian dari strategi Pemkot Balikpapan dalam meningkatkan kualitas pelayanan investasi dan menjaga citra kota sebagai wilayah ramah investor.

Pelaporan yang tertib, katanya, akan membangun basis data investasi yang bersih, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Baca juga: Pemkot Balikpapan Berkomitmen Tekan Angka Stunting via Program Gempur

“Semua ini butuh komitmen bersama. Balikpapan menargetkan peningkatan investasi yang berkualitas dan berkelanjutan. Kami ingin kota ini terus menjadi tempat yang aman dan menjanjikan bagi para penanam modal,” tambah Helmi.

Pemkot Balikpapan menilai kolaborasi lintas sektor dalam kegiatan ini menjadi bukti keseriusan Balikpapan membangun sistem pelaporan investasi yang lebih kuat. 

Langkah tersebut diharapkan mampu mendorong iklim usaha yang semakin tertata sekaligus memperkuat posisi Balikpapan sebagai kota dengan pelayanan investasi unggul di Indonesia timur. (*) 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved