Breaking News

Berita Balikpapan Terkini

Pemkot Balikpapan Berkomitmen Tekan Angka Stunting via Program Gempur

Angka tersebut menjadi perhatian serius mengingat stunting berdampak pada kualitas tumbuh kembang anak

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SITI ZUBAIDAH
BERANTAS PENYAKIT MENULAR - Alwiati Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan saat diwawancarai Tribun Kaltim di halaman Kantor Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (14/11/2025). Dinas Kesehatan turut menargetkan penurunan kasus penyakit menular seperti tuberkulosis paru (TBC), yang masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus tertinggi kedua di dunia. 
Ringkasan Berita:
  • Dengan kunjungan posyandu yang maksimal, ibu hamil dan balita mendapatkan pemeriksaan gizi;
  • Pemerintah daerah terus mendorong berbagai inovasi percepatan penurunan stunting;
  • Generasi Sehat Indonesia Hebat menjadi dorongan bagi Pemerintah Kota Balikpapan untuk mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.

 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN — Pemerintah Kota Balikpapan terus memperkuat upaya dalam menekan angka stunting yang hingga kini masih berada pada kisaran 24,8 persen berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

Angka tersebut menjadi perhatian serius mengingat stunting berdampak pada kualitas tumbuh kembang anak dan masa depan generasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Alwiati, menegaskan bahwa pemerintah daerah terus mendorong berbagai inovasi percepatan penurunan stunting.

Salah satunya melalui program Gempur Stunting, yang menggerakkan peran aktif posyandu di seluruh kelurahan.

Baca juga: Operasi Timbang Serentak Tekan Stunting, 8 Posyandu di Bontang Capai 100 Persen 

“Kami terus berupaya menurunkan angka stunting melalui berbagai inovasi, salah satunya program Gempur Stunting. Program ini memastikan posyandu berperan aktif melakukan deteksi dini dan intervensi kepada ibu hamil, bayi, dan balita,” kata Alwiati. 

Sebagai bentuk apresiasi, DKK Balikpapan  juga memberikan penghargaan kepada kelurahan dan puskesmas yang berhasil mencapai 100 persen kunjungan posyandu. 

Menurut Alwi ati, pencapaian tersebut penting karena posyandu menjadi garda terdepan dalam pemberian layanan gizi serta monitoring pertumbuhan anak.

“Dengan kunjungan posyandu yang maksimal, kita bisa memastikan ibu hamil dan balita mendapatkan pemeriksaan gizi dan kesehatan yang memadai. Ini penting agar tidak ada kasus stunting baru,” tegasnya.

Baca juga: DPRD Samarinda Rumuskan Raperda HIV/AIDS dan TBC, Gantikan Perda Lama yang Dinilai Sudah Kadaluarsa

Generasi Sehat Indonesia Hebat menjadi dorongan bagi Pemerintah Kota Balikpapan untuk mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas. 

"Selain pencegahan stunting, DKK Balikpapan juga memperkuat Program Makanan Bergizi (MBG) di sekolah-sekolah untuk mendukung kecukupan gizi anak.

Tak hanya itu, Dinas Kesehatan turut menargetkan penurunan kasus penyakit menular seperti tuberkulosis paru (TBC), yang masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus tertinggi kedua di dunia.

“Kami berharap melalui kerja keras dan kolaborasi semua pihak, kasus stunting maupun penyakit menular dapat terus ditekan. Tujuannya jelas: mewujudkan masyarakat Balikpapan yang sehat, produktif, dan bebas stunting,” pungkas Alwiati. (*) 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved