Kesehatan

Gangguan Tidur Tak Kunjung Hilang? Begini Cara Efektif Mengatasi Insomnia

Masalah tidur yang tampak sepele ini ternyata bisa membawa dampak serius jika berlangsung dalam jangka panjang.

Editor: Yara Tahnia
empowher.com
DAMPAK INSOMNIA - Ilustrasi insomnia. Masalah tidur yang tampak sepele ini ternyata bisa membawa dampak serius jika berlangsung dalam jangka panjang. Beberapa di antaranya termasuk gangguan mental seperti stres berlebihan dan depresi, serta meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga gangguan pada fungsi ginjal. (empowher.com) 

Jika Anda menderita gastroesophageal reflux (GERD) atau mulas, penting untuk menghindari makan dan minum sebelum tidur karena ini dapat memperburuk gejala insomnia.

Selain itu, minum banyak cairan sebelum tidur dapat membanjiri kandung kemih, menyebabkan seringnya kunjungan ke kamar mandi yang mengganggu tidur.

7. Jadikan lingkungan tidur nyaman

Suhu, pencahayaan, dan kebisingan harus dikontrol untuk membuat kamar tidur kondusif

Tempat tidur harus terasa nyaman dan jika memiliki hewan peliharaan yang tidur di kamar bersama Anda.

Pertimbangkan untuk membiarkan hewan peliharaan tidur di tempat lain jika hewan tersebut cenderung membuat kebisingan di malam hari.

8. Selesaikan semua kekhawatiran sebelum tidur

Jika Anda berbaring di tempat tidur sambil memikirkan hari esok.

Pertimbangkan untuk menyisihkan waktu khusus untuk meninjau hari itu dan membuat rencana untuk hari berikutnya.

Baca juga: 12 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas untuk Kesehatan Jasmani dan Mental

Tujuannya adalah untuk menghindari melakukan hal-hal tertentu saat mencoba tertidur.

9. Kurangi stres

Sejumlah terapi relaksasi dan metode pengurangan stres dapat merilekskan pikiran dan tubuh sebelum tidur.

Contohnya yakni relaksasi otot progresif (mungkin dengan kaset audio), teknik pernapasan dalam, perumpamaan, meditasi, dan biofeedback.

10 Pertimbangkan untuk berpartisipasi dalam terapi kognitif

Terapi kognitif membantu beberapa orang dengan insomnia mengidentifikasi dan mengoreksi pikiran.

Serta keyakinan yang tidak tepat yang dapat menyebabkan insomnia.

Selain itu, terapi kognitif dapat memberi informasi yang tepat tentang norma tidur, perubahan tidur terkait usia, dan membantu menetapkan tujuan tidur yang wajar.

(*)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved