Berita Nasional Terkini

Cerita dari Pulau Buru, Minyak Kayu Putih Lapanam Curi Perhatian di 'Festival Napi 2025'

Produk Minyak Kayu Putih yang diberi nama Lapanam dari Pulau Buru, menarik perhatian di "Festival Napi 2025".

Kompas.com/Priska Birahy
MINYAK KAYU PUTIH - Proses pembuatan minyak kayu putih yang dilakukan warga binaan di Lapas Kelas III Namlea. Produk Minyak Kayu Putih dari Pulau Buru, menarik perhatian di "Festival Napi 2025". (Kompas.com/Priska Birahy) 

Daun dimasukkan ke dalam ketel suling (terbuat dari besi atau stainless steel).

Uap panas dialirkan ke dalam ketel berisi daun sehingga minyak atsiri yang terkandung di dalam daun menguap bersama uap air.

Campuran uap minyak dan uap air kemudian dialirkan ke kondensor untuk didinginkan.

Setelah didinginkan, uap akan berubah menjadi cairan yang terdiri dari air dan minyak atsiri.

4. Pemisahan Minyak

Cairan hasil kondensasi ditampung dalam bejana pemisah (separator).

Karena minyak kayu putih lebih ringan daripada air, minyak akan mengapung di permukaan.

Minyak kemudian dipisahkan dari air sulingan.

5. Penyaringan dan Pemurnian

Minyak disaring untuk menghilangkan kotoran atau sisa air.

Proses pemurnian bisa dilakukan dengan penyaringan berulang hingga kualitas minyak jernih.

6. Pengemasan

minyak kayu putih murni dikemas dalam botol kaca atau plastik khusus agar tidak terkontaminasi.

Disimpan di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung untuk menjaga kualitas. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "minyak kayu putih Lapas Namlea, Hasil Kerja Para Napi di Pulau Buru yang Dilirik Pasar"

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved