Berita Nasional Terkini

7 Tradisi Lokal Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang Paling Populer di Nusantara

Tradisi lokal dalam rangka memperingati Maulid Nabi yang hingga saat ini cukup terkenal dan masih terlestarikan di beberapa daerah di Indonesia.

Editor: Yara Tahnia
Grafis TribunKaltim.co via Canva
MAULID NABI 2025 - Contoh poster Maulid Nabi 2025 yang diolah di Canva. Setiap daerah menghadirkan nuansa khas, seperti tradisi Sekaten di Yogyakarta, Muludan di Cirebon, atau perayaan besar di sejumlah pesantren. Tradisi-tradisi lokal dalam rangka memperingati Maulid Nabi yang hingga saat ini cukup terkenal dan masih terlestarikan di beberapa daerah di Indonesia. (Grafis TribunKaltim.co via Canva) 

Tradisi endhog-endhogan merupakan tradisi yang sudah ada sejak tahun 1926 dan berasal dari dari Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.

Tradisi endhog-endhogan dilakukan  dengan mengumpulkan ribuan telur itik lalu mengeluarkan jodang dari gedebog pisang, yang kemudian telor ditusuk menggunakan bilah bambu, dan dihiasi dengan bunga-bungan yang ditancapkan pada gedebog.

Ribuan telur itik tersebut kemudian diarak mengelilingi kampung sambil melantunkan shalawat dan bacaan-bacaan dzikir lainya.

Filosofi dalam tradisi ini berkaitan dengan kata “endhog” yang berarti telur yang memiliki tiga lapisan yaitu:

Baca juga: 4 Amalan Maulid Nabi Muhammad SAW 2025, Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Kulit telur yang dianalogikan sebagai lambang keislaman sebagai identitas seorang muslim, Putih telur melambangkan keimanan, Kuning telur dianalogikan sebagai keihsanan.

Tiga filosofi komponen tersebut mencerminkan akhlak Rasulullah yakni Islam, Iman, dan Ihsan yang merupakan harmonisasi risalah yang dibawa Nabi Muhammad SAW yang ditancapkan pada dirinya.

Kemudian pemilihan telur itik memiliki maksud tersendiri, yaitu itik melambangkan sesuatu yang selalu dekat dengan air dan itik juga  mudah untuk diarahkan.

Hal ini menggambarkan umat islam yang dekat dengan air wudhu akan lebih dekat dengan Tuhan-Nya.

Tradisi ini masih berkembang dan dilestarikan di tanah blambangan yang dilakukan oleh kalangan suku osing yang bergulirnya waktu telah membudaya di seluruh sendi lapisan waga lintas suku di Banyuwangi. 

2. Tradisi Ancak Agung

Tradisi peringatan Maulid Nabi Ancak Agung berasal dari Kabupaten Situbondo Jawa Timur adalah budaya kiran dengan menggiring ancak yang berisi beragam buah, sayuran, camilan, dan lainnya.

Bentuk ancak dalam tradisi ini cukup beraga, isinya pun juga bermacam-macam seperti berbagai jenis kue, telur, nasi kebuli, berbagai hasil bumi dan sebagainya.

Adapun juga pakaian, peralatan dapur, hingga uang.

Baca juga: 10 Contoh Teks Pildacil Maulid Nabi 2025 yang Mudah Dihafal untuk Lomba Anak-anak

Isian ancak tersebut ditempelkan dan dikaitkan, ada juga yang digantungkan menggunakan tali rafia, dan ada yang ditancapkan di pohon pisang menggunakan batang lidi menghiasi ancak. 

Iring-iringan kirab budaya “Ancak Agung” ini akan tiba di alun-alun kota dan isian ancak tersebut nantinya akan diperebutkan oleh warga karena diyakini akan membawa keberkahan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved