Berita Nasional Terkini
Ada Rencana Demo 1 September, Dedi Mulyadi: Situasi Jabar Kondusif, Siswa Tetap Belajar di Sekolah
Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa tidak ada kebijakan peliburan sekolah yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Titik-Titik Pengamanan: Fokus pada Aset Publik
Langkah pengamanan tidak hanya difokuskan pada Gedung DPRD, tetapi juga mencakup aset-aset publik lainnya seperti sekolah, kantor pemerintahan, dan fasilitas umum.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan atau gangguan terhadap layanan publik.
Dedi menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan mengenai kerusakan sekolah akibat aksi massa. “Jajaran keamanan kita cukup aman dan tidak ada serangan terhadap sekolah kan,” ujarnya.
Aktivitas Warga Tetap Berjalan
Selain sektor pendidikan, Dedi juga memastikan bahwa kegiatan ekonomi dan aktivitas warga lainnya tetap berjalan normal.
“Kegiatan ekonomi masih berjalan dengan baik, orang masih beraktivitas biasa,” katanya.
Pernyataan ini penting untuk meredam kekhawatiran masyarakat yang mungkin merasa cemas terhadap potensi gangguan.
Dalam situasi seperti ini, komunikasi yang jelas dan tegas dari pemerintah daerah sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas sosial.
Perlindungan Mahasiswa dan Komitmen Pemerintah
Dalam kesempatan yang sama, Dedi juga menyampaikan bahwa pemerintah akan menanggung biaya perawatan Ilham, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal (OTK).
“Perawatan mahasiswa UPI yang ditusuk OTK ditanggung pemerintah,” katanya.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi warganya, khususnya generasi muda yang sedang menempuh pendidikan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Rencana Demo, Dedi Mulyadi: Situasi Jabar Kondusif, Besok Sekolah Berjalan Normal"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.