Berita Nasional Terkini
Fakta dan Kejanggalan Kerangka Manusia dalam Pohon Aren di Sergai, Kepala di Bawah, Celana Terbalik
Misteri penemuan kerangka manusia di dalam batang pohon Aren Sergai, Selasa (9/9/9/2025) masih menyisakan sederet tanda tanya.
TRIBUNKALTIM.CO - Misteri penemuan kerangka manusia di dalam batang pohon Aren di Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Selasa (9/9/9/2025) masih menyisakan sederet tanda tanya.
Berikut sejumlah fakta terkini seputar penemuan kerangka manusia di dalam batang pohon Arenh yang sudah dirangkum TribunKaltim.co:
- Kerangka manusia di batang pohon Aren ini pertama kali ditemukan warga bernama Rian dan Aldi, Selasa (9/9/2025), awalnya mereka datang untuk mengambil buah sawit.
- Lokasi kejadian ada di di Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).
- Kerangka manusia tersebut diduga milik M Yudha (23) yang dikabarkan hilang sejal dua tahun lalu.
- Polisi melakukan tes DNA, dan belum bisa memastikan penyebab kematian kematian, apakah murni kecelakaan, hilang tanpa jejak, atau ada unsur tindak pidana.
Baca juga: Saksi Mata Ceritakan Detik-detik Temukan Kerangka Manusia di Atap Ruko Centra Bizpark Balikpapan
Serdang Bedagai adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang dimekarkan dari Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2004.
Kabupaten ini dikenal dengan wisata pantainya, pusat pertanian padi, dan berbagai budaya lokalnya, serta memiliki ibu kota di Kecamatan Sei Rampah.
Sergai merupakan salah satu kabupaten dengan perkebunan sawit terbesar di Sumatera Utara, yang meliputi perkebunan milik rakyat, perusahaan nasional, dan swasta asing.
Sergai juga dikenal sebagai penghasil benih unggul kelapa sawit yang diakui dunia, sehingga reputasinya dalam industri sawit tidak hanya sebatas produksi minyak goreng tetapi juga inovasi bibit.
Bukan hanya sebagai produsen crude palm oil (CPO), Sergai juga menjadi penghasil benih unggul kelapa sawit yang diakui secara global, seperti yang diproduksi di PT Socfindo Kebun.
Kronologi penemuan kerangka manusia dalam batang pohon Aren
Kasi Humas Polres Sergai, Iptu LB Manulang, menceritakan kronologi penemuan kerangka. Dua warga, Rian dan Aldi, awalnya datang untuk mengambil buah sawit.
Namun perhatian mereka teralih pada pohon aren yang sudah lama mati dan baru tumbang akibat angin kencang.
“Ketika melihat retakan batang, mereka terkejut menemukan tulang belulang di dalamnya,” terang Manulang, seperti dilansir Kompas.com.
Panik, keduanya langsung melaporkan ke polisi.
Tim Inafis Polres Sergai yang tiba pukul 16.30 segera mengevakuasi kerangka untuk dibawa ke rumah sakit.
Polisi Lakukan Otopsi dan Tes DNA dan Belum Bisa Simpulkan Penyebab Kematian
Kasus penemuan kerangka manusia dalam batang pohon aren di Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut, sedang diusut polisi.
Polisi berupaya mengungkap apakah kematian tersebut murni kecelakaan, hilang tanpa jejak, atau ada unsur tindak pidana yang menyelimuti.
Sebagian kerangka tulang yang diduga bernama Muhammad Yuda Prawira (23) itu dibawa ke Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan pemeriksaan Deoxyribonucleic Acid (DNA).
Hal tersebut disampaikan oleh Kanit Reskrim Polsek Firdaus, Polres Serdang Bedagai, Iptu Anggiat Sidabutar seraya mengatakan jika sampel DNA tersebut akan dicocokkan dengan keluarga warga sekitar yang dilaporkan hilang dua tahun lalu itu.
"Kami melakukan pemeriksaan DNA di laboratorium forensik di Jakarta. Nanti dicocokkan dengan abang kandung dari Yuda, atau warga yang merasa kehilangan keluarganya," kata Iptu Anggiat Sidabutar, Kamis (11/9/2025), dikutip dari Tribun-Medan.com dengan judul Polisi Cek DNA Tengkorak Dalam Pohon Aren di Sergai ke Forensik Jakarta.
Selain tulang belulang, polisi juga mengirim sampel DNA kakak kandung Muhammad Yuda Prawira, warga yang disebut hilang sejak 2023 usai pamit merantau bekerja.
Polisi menduga kerangka yang ditemukan memiliki kaitan dengan Yuda karena sejumlah barang di lokasi identik dengan miliknya.
"Sedangkan untuk autopsi, di RS Bhayangkara," ujar Anggiat
Menurut ahli, tes DNA pada tulang (forensik) adalah pemeriksaan genetik untuk mengidentifikasi individu melalui analisis DNA dari sampel tulang, yang dipilih karena ketahanannya terhadap proses pembusukan dan pelapukan.
Tujuan utama tes ini dalam konteks forensik adalah mengidentifikasi jenazah, terutama dalam kasus tubuh yang hancur atau tidak dikenali, untuk membantu proses identifikasi dan penyelesaian kasus-kasus penting, seperti kasus kriminal atau identifikasi massal.
Juga ada tes DNA keturunan atau tes silsilah genetik, yakni prosedur untuk mengetahui hubungan darah antara seseorang dengan leluhurnya atau kerabat lain.
Tes ini menganalisis DNA dari sampel seperti air liur atau rambut untuk menemukan pola genetik dan memprediksi asal usul etnis, serta dapat menemukan kerabat yang tidak dikenal sebelumnya.
Baca juga: Polisi Temukan Pakaian dan Urine Dalam Botol, Kerangka Manusia di Balikpapan Diduga Berkelamin Pria
Kerangka Manusia Diduga Milik M Yudha
Kerangka manusia di dalam batang pohon Aren tersebut diduga kuat merupakan milik M Yudha (23), seorang pemuda setempat yang dilaporkan hilang sejak dua tahun lalu.
Sang ibu, Amelia (53), tak kuasa menahan air mata ketika datang ke kantor polisi.
“Saya yakin tengkorak itu adalah anak saya,” ucapnya lirih saat memberikan laporan resmi.
Keyakinan keluarga Yudha bukan tanpa alasan.
Kanitreskrim Polsek Firdaus, Iptu Anggiat Sidabutar, mengungkapkan bahwa sejumlah barang yang ditemukan di sekitar kerangka sangat mirip dengan milik korban.
“Adik korban sempat melihat celana yang sama digunakan Yudha sebelum ia menghilang,” jelas Anggiat.
Selain celana panjang hitam, polisi juga menemukan baju biru bertuliskan "Just Run", sebuah ponsel Nokia hitam, dan gelang aluminium berwarna perak.
Kapolsek Firdaus, AKP Ahmad Albar menyebut keluarga Yuda telah melapor kehilangan sejak Agustus 2023.
"Kurang lebih 2 tahun, sejak Agustus 2023. Hilang saat umur 21 tahun dan sampai sekarang belum ketemu," kata Ahmad Albar, Rabu (10/9/2025).
Kejanggalan Kerangka Manusia di Batang Aren, Posisi Kepala di Bawah, Celana Terbalik
Kejanggalan penemuan kerangka manusia yang ditemukan di dalam batang pohon aren di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut) disorot warga.
Sebab saat ditemukan, pohon aren tersebut masih dalam posisi berdiri.
Sementara baju dan bagian tengkorak ada di posisi paling bawah.
Tak hanya itu saja, bahkan celana yang dipakai korban dalam kondisi terbalik.
Informasi terkini, seorang warga mengaku anaknya hilang sejak dua tahun lalu.
Pihak keluarga pun menduga kerangka tersebut mungkin anak mereka.
Kerangka itu pertama kali ditemukan oleh warga bernama Rian Barus dan rekannya, Aldi pada Selasa (9/9/2025).
Keduanya awalnya hendak memanen sawit, namun curiga saat melihat ke dalam batang pohon aren tersebut.
Baca juga: Ini Identitas 2 Kerangka Manusia yang Ditemukan di Tani Mulya Bandung Barat, Ternyata Ibu dan Anak
Mereka melihat ada tulang dan gigi di dalam pohon yang sudah mati sekitar empat sampai lima tahun itu.
Mereka lalu membongkar pohon itu dan menemukan banyak tulang belulang di dalamnya.
"Manen sawit itu, baru jumpa itu terbelah, kami buka nampak lah itu. Di dalam pohon aren. Kondisinya tinggal rangka aja," kaat Rian dikutip dari Youtube Nusantara TV, Sabtu (13/9/2025).
Bahkan saat ditemukan tulang belulang, pohon aren itu masih dalam posisi berdiri.
Poisisi kepala dan baju korban berada di bagian paling bawah.
Kerangka tersebut diduga merupakan M Yudha (23), seorang warga yang sempat hilang sejak dua tahun lalu.
"Saya yakin tengkorak itu adalah anak saya," kata seorang warga, Amelia (53).
Kanitreskrim Polsek Firdaus, Iptu Anggiat Sidabutar, menyampaikan bahwa pihak keluarga meyakini kerangka tersebut adalah Yudha berdasarkan beberapa barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Adik korban sempat melihat terduga korban menggunakan celana yang ditemukan di lokasi sebelum menghilang," ujar Anggiat.
Meskipun demikian, pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah jenazah tersebut adalah Yudha, termasuk penyebab kematiannya.
"Kami masih menunggu hasil otopsi dan analisis DNA untuk memastikan identitas jenazah tersebut," jelas Anggiat.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Sergai, Iptu LB Manulang mengatakan, jasad tengkorak itu ditemukan oleh dua warga, Rian dan Aldi, pada pukul 16.15.
Mereka awalnya datang untuk mengambil buah sawit dan melihat pohon aren yang tumbang.
"Pohon tersebut sudah mati sekitar empat tahun lalu, namun baru tumbang akibat angin kencang kurang lebih seminggu yang lalu. Dari retakan itu, mereka terkejut melihat ada tulang," ungkap Manulang, seperti dilansir TribunnewsBogor.com di artikel berejudul Kejanggalan Penemuan Kerangka Manusia Dalam Pohon Aren, Posisi Kepala di Bawah, Celana Terbalik.
Setelah menemukan tulang, Rian dan Aldi kemudian melaporkan penemuan tersebut ke polisi.
Tim Inafis Polres Sergai tiba di lokasi sekitar pukul 16.30 untuk mengevakuasi kerangka tersebut.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang, termasuk satu helai celana panjang warna hitam, satu helai baju warna biru bertuliskan "Just Run", satu unit handphone merek Nokia warna hitam, serta satu buah gelang terbuat dari aluminium warna silver.
Pihak kepolisian akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap misteri di balik penemuan kerangka tersebut.
Rupanya saat penemuan itu, ada seorang bocah yang mengenali barang-barang milik korban.
Saat pertama kali ditemukan, posisi celana korban dalam keadaan terbalik dengan kantong berada di luar.
Setelah celananya dibalik oleh polisi, ada seorang anak kecil datang dan mengatakan kalau ia pernah memakai celana itu namun dimarahi oleh kakaknya.
Kemudian ia juga mengenali gelang yang terakhir kali dipakai oleh kakaknya.
Bocah itu pun langsung menangis karena sang kakak sudah dua tahun menghilang.
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.