Banjir di Denpasar Bali

3 Faktor Penyebab Banjir Bandang Bali, Pembangunan Masif dan Deforestasi 459 Hektar Jadi Sorotan

Penyebab banjir bandang Bali, pembangunan masif dan deforestasi 459 hektar jadi pemicu.

Tribun Bali/HO
BANJIR DI BALI - Sebuah kendaraan terendam banjir di Bali akibat cuaca ekstrem, Rabu 10 September 2025. Hujan intensitas sangat tinggi, pembangunan yang masif, dan deforestasi disebut jadi penyebab banjir bandang di beberapa wilayah di Bali. (Tribun Bali/HO) 

Pemerintah daerah juga diminta melakukan langkah mitigasi, termasuk reforestasi dan revegetasi, guna memulihkan ekosistem yang terdampak.

Dampak Banjir Bali

Selain timbul korban jiwa, ratusan warga lain juga kehilangan tempat tinggal dan barang berharga, serta harus mengungsi.

Sebanyak 562 warga mengungsi, dengan rincian 327 warga di Kabupaten Jembrana dan 235 warga di Kota Denpasar.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Bali, 9 Orang Meninggal, Nana Mirdad: Air Datang seperti Tsunami

BPBD Provinsi Bali juga mencatat lebih dari 120 titik banjir yang menerjang tujuh wilayah administrasi kabupaten dan kota, dengan rincian sebagai berikut:

  • Kota Denpasar: 81 titik 
  • Kabupaten Gianyar: 14 titik
  • Kabupaten Badung: 12 titik
  • Kabupaten Tabanan 8 titik
  • Kabupaten Karangasem: 4 titik
  • Kabupaten Jembrana: 4 titik
  • Kabupaten Klungkung: 1 titik

Curah Hujan Ekstrem

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, mengungkap penyebab banjir bandang di Bali.

Menurutnya, curah hujan ekstrem terjadi sebelumnya hingga menyebabkan banjir bandang tidak terprediksi.

Curah hujan ekstrem tersebut timbul dengan munculnya Gelombang Rossby dan Kelvin.

“Prediksi BMKG memang sudah menyebutkan, tetapi tiba-tiba ada gelombang Rossby dan Kelvin namanya. Sehingga tumpah hujan yang sangat deras 385 mm,” jelas Suharyanto, saat mengunjungi Posko Bencana Banjir Tohpati, Kamis (11/9/2025). 

Ia menjelaskan, curah hujan yang terjadi di Bali bahkan lebih besar dibanding bencana banjir di Bekasi beberapa waktu lalu.

“Kalau Bapak Ibu sekalian masih ingat waktu banjir di Kota Bekasi tanggal 3 Maret 2025 yang lalu itu ternyata curah hujannya tidak sebesar seperti yang terjadi kemarin. Jadi hujan 24 jam ini tidak bisa diprediksi sehingga melumpuhkan beberapa kota dan kabupaten,” jelasnya.

Apa Itu Gelombang Rossby dan Kelvin?

Gelombang Rossby dan Kelvin adalah fenomena meteorologi yang berhubungan dengan dinamika atmosfer dan lautan, serta seringkali memengaruhi pola cuaca, seperti hujan ekstrem.

Keduanya sama-sama termasuk gelombang atmosfer ekuatorial.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved