Banjir di Denpasar Bali
3 Faktor Penyebab Banjir Bandang Bali, Pembangunan Masif dan Deforestasi 459 Hektar Jadi Sorotan
Penyebab banjir bandang Bali, pembangunan masif dan deforestasi 459 hektar jadi pemicu.
TRIBUNKALTIM.CO - Banjir bandang melanda Kota Denpasar dan sejumlah wilayah di Bali pada Rabu, (10/9/2025).
Banjir bandang adalah bencana alam yang terjadi ketika air datang secara tiba-tiba dan dalam jumlah sangat besar, mengalir deras dari dataran tinggi ke dataran rendah.
Berbeda dari banjir biasa yang cenderung menggenang perlahan, banjir bandang datang dengan kecepatan tinggi dan daya rusak yang luar biasa.
Bencana ini menelan korban jiwa sebanyak 17 orang, sementara lima lainnya masih dalam pencarian.
Genangan air akibat hujan ekstrem selama dua hari berturut-turut bahkan mencapai dada orang dewasa di beberapa titik.
Hujan intensitas sangat tinggi, pembangunan yang masif, dan deforestasi disebut jadi penyebab banjir bandang di beberapa wilayah di Bali.
Baca juga: Kunjungi Korban Banjir di Bali, Prabowo Puji Anjing Penyelamat: Pahlawan Dia
Pembangunan Masif dan Perubahan Iklim Jadi Pemicu
Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, menyebut bahwa banjir bandang tidak semata-mata dipicu oleh faktor cuaca.
Ia menyoroti pembangunan masif sebagai salah satu penyebab utama.
“Pasti, pasti ada dampak. Semua ini ada dampak, cuma bagaimana mencarikan sebuah solusi,” ujar Giri Prasta, Kamis (11/9/2025), dikutip dari Tribun Bali.
Meski demikian, Giri juga mengutip pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menyebut intensitas hujan dalam sehari di Bali setara dengan akumulasi hujan selama satu bulan.
Pemerintah, lanjutnya, berkomitmen mencari solusi terbaik untuk mengatasi persoalan ini.
Alih Fungsi Lahan dan Komitmen Pembatasan
Terkait alih fungsi lahan, Giri Prasta menegaskan bahwa ke depan akan ada pembatasan agar risiko banjir tidak semakin parah.
Ia mengakui bahwa pembangunan yang pesat di Bali membawa konsekuensi serius terhadap lingkungan.
Baca juga: Pasca Banjir Bandang, Polda Bali Kerahkan Tim Gabungan Bersihkan Wilayah Terdampak
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.