Berita Nasional Terkini
Rp200 Triliun Diguyur ke Perbankan, Purbaya: Dampaknya akan Terlihat dalam 1-2 Bulan
Rp200 triliun diguyur ke perbankan, Purbaya: Dampaknya akan terlihat dalam 1-2 bulan.
TRIBUNKALTIM.CO – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengambil langkah untuk menyeimbangkan peran pemerintah dan swasta dalam menggerakkan ekonomi Indonesia.
Mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini menyoroti kondisi ekonomi Indonesia yang dinilainya "pincang" dalam dua dekade terakhir.
Lembaga Penjamin Simpanan adalah lembaga independen yang berfungsi menjamin simpanan nasabah perbankan di Indonesia.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi terlalu bertumpu pada satu sektor, baik itu swasta maupun pemerintah, sehingga tidak mampu berjalan seimbang.
Baca juga: Purbaya Optimistis Ekonomi Tembus 8 Persen, Kunci Ada di Likuiditas dan Sinergi Negara-Swasta
Hal ini disampaikannya dalam acara Great Lecture Transformasi Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (11/9/2025).
"Dalam 20 tahun terakhir ini, mesin ekonomi kita pincang. Satu jalan sana swasta, di sini satu jalan hanya pemerintah," jelas Purbaya, membandingkan dua era kepemimpinan presiden yang berbeda.
Era SBY: Swasta Jadi Penggerak Utama Ekonomi
Purbaya menjelaskan, pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014), pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata berada di atas 5 persen, bahkan mendekati 6 persen.
Kondisi ini didukung oleh peran dominan sektor swasta.
Purbaya mencatat, pembangunan infrastruktur pada era tersebut tidak terlalu masif, namun pertumbuhan kredit perbankan mencapai 21 persen dan peredaran uang (M0) tumbuh 17 persen.
Angka-angka ini menunjukkan vitalitas sektor swasta sebagai motor penggerak ekonomi.
Baca juga: Strategi Menkeu Purbaya untuk Perbaiki dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Era Jokowi: Ketergantungan pada Sektor Pemerintah
Sebaliknya, Purbaya menilai ekonomi di era Presiden Joko Widodo (2014-2024) lebih didominasi oleh peran pemerintah, terutama melalui pembangunan infrastruktur besar-besaran.
Meskipun infrastruktur dibangun, sektor swasta cenderung melambat.
Hal ini tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi yang hanya mendekati 5 persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.