Program Makan Bergizi Gratis

Makan Bergizi Gratis Diusulkan Ganti dengan Uang Tunai, Ini Respons Istana

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diusulkan ganti dengan uang tunai, ini respons istana.

TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIAWAN
MBG DI KUBAR - Foto ilustrasi. Nampak para murid di SD Negeri 002, Kelurahan Simpang Raya, Kecamatan Barong Tongkok antusias sambut program MBG. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diusulkan ganti dengan uang tunai, ini respons istana. (TRIBUNKALTIM.CO/FEBRIAWAN) 

Pemerintah mengakui bahwa pelaksanaan MBG belum sepenuhnya sempurna, namun tetap berkomitmen untuk melakukan perbaikan secara bertahap.

Baca juga: Purbaya Ingatkan BGN, Dana Makan Bergizi Gratis Harus Terserap Sebelum Oktober 2025 atau Dialihkan

Skema MBG sendiri merupakan program prioritas nasional yang bertujuan meningkatkan asupan gizi anak sekolah secara langsung melalui penyediaan makanan sehat di satuan pendidikan.

Pemerintah menilai pendekatan ini lebih terkontrol dan berdampak langsung terhadap kebiasaan makan anak.

Pemerintah Diminta Terbuka terhadap Alternatif Kebijakan

Meski pemerintah masih mempertahankan skema MBG, sejumlah pihak meminta agar terbuka terhadap opsi lain yang lebih adaptif dan aman.

Skema bantuan tunai dinilai bisa memberi keleluasaan bagi keluarga dalam memilih sumber gizi, sekaligus menghindari risiko operasional seperti kualitas makanan dan distribusi.

Namun, tantangan dari skema tunai juga tak sedikit, termasuk potensi penyalahgunaan dana dan ketidaksesuaian penggunaan dengan tujuan program.

Dengan berbagai masukan yang muncul, pemerintah kini berada di persimpangan antara mempertahankan skema MBG dan mengevaluasi kemungkinan perubahan kebijakan.

Evaluasi berkelanjutan dan transparansi pelaksanaan menjadi kunci agar program ini benar-benar memberi manfaat maksimal bagi anak-anak Indonesia.

5.360 Anak Keracunan MBG

Pemerintah menyampaikan permintaan maaf atas maraknya kasus keracunan makanan yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto.

Program ini telah digaungkan sejak kampanye Pilpres 2024, mulai diluncurkan pada 6 Januari 2025, dan ditegaskan sebagai prioritas nasional dalam RAPBN 2026.

“Pertama-tama tentunya kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah yang tentu saja itu bukan sesuatu yang kita harapkan dan bukan sesuatu kesengajaan,” ujar Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Baca juga: Ketika Sajian MBG jadi Penantian Para Siswa SMP Negeri 4 Sangatta Utara di Kutai Timur

Ia menegaskan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan pemerintah daerah untuk memastikan penanganan cepat bagi warga terdampak.

“Yang pertama adalah memastikan bahwa seluruh yang terdampak dan harus mendapatkan penanganan secepat mungkin dan sebaik-baiknya. Yang kedua tentu harus dilakukan upaya evaluasi termasuk mitigasi perbaikan supaya masalah-masalah seperti ini tidak terulang kembali,” katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved