Berita Nasional Terkini
Rekam Jejak Hacker Bjorka Sebelum Akhirnya Ditangkap, Meretas Jutaan Data hingga Dokumen Jokowi
Rekam jejak hacker Bjorka sebelum akhirnya ditangkap, meretas jutaan data hingga dokumen Jokowi.
Mahfud MD menyatakan bahwa sebagian data yang dibocorkan bukanlah data rahasia, meski tetap mengakui adanya kebocoran.
“Sebenarnya bukan data yang sebetulnya rahasia, yang bisa diambil dari mana-mana cuma kebetulan sama,” kata Mahfud (12/9/2022).
Pakar keamanan siber Rosihan Ari Yuana dari Universitas Sebelas Maret (UNS) menilai bahwa insiden ini mencerminkan lemahnya sistem digital pemerintah.
“Seharusnya pemerintah peduli sejak awal membangun sistem digital yang kuat. Membuat sistem digital itu tidak hanya asal jadi, namun lemah di keamanan datanya,” ujarnya.
Penetapan Tersangka dan Aktivitas Lanjutan
Pada 16 September 2022, Polri menetapkan Muhammad Agung Hidayatullah (MAH), pemuda asal Madiun, sebagai tersangka karena diduga mengelola kanal Telegram Bjorkanism.
Meski demikian, polisi menegaskan bahwa MAH bukan sosok utama Bjorka. Ia tidak ditahan dan hanya dikenakan wajib lapor karena dinilai kooperatif. Motifnya disebut ingin terkenal dan memperoleh keuntungan finansial.
Bjorka terus aktif hingga akhir 2022.
Pada November, ia mengklaim membocorkan 3,2 miliar data pengguna aplikasi PeduliLindungi, termasuk data vaksinasi dan riwayat check-in.
Data tersebut ditawarkan seharga 100.000 dolar AS dalam bentuk Bitcoin. Namun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membantah keterlibatan aplikasi tersebut dalam kebocoran.
Pada pertengahan 2023, Bjorka kembali disebut menjual 34,9 juta data paspor warga Indonesia di forum gelap, dengan harga sekitar 10.000 dolar AS.
Sosok Bjorka
Pemuda berusia 22 tahun berinisial WFT diduga kuat sosok dibalik akun Bjorka alias Bjorkanesia.
Pihak kepolisian masih belum bisa memastikan, apakah WFT merupakan Bjorka yang sama dengan pemilik akun Bjorka yang viral pada tahun 2020 silam.
"Mungkin (WFT) adalah sosok Bjorka yang dulu 2020 atau Opposite68990 mungkin. Karena di internet, everybody can be anybody. Jadi itu masih dalam penyelidikan," jelas Wadir Ciber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus dikutip dari Kompas TV, Kamis (2/10/2025).
Baca juga: Bjorka Bocorkan 19 Juta Data Pengguna BPJS Ketenagakerjaan, Dijual Rp 15 Juta
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.