Demo di Jakarta

7 Jam Sembunyi di Toilet saat Rumahnya Dijarah, Ahmad Sahroni Pura-pura Jadi Penjaga Rumah

Ahmad Sahroni ungkap momen mencekam saat rumahnya dijarah: Sembunyi 7 jam di toilet.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
SIDANG MKD - Anggota DPR nonaktif Adies Kadir (kanan), Ahmad Sahroni (kedua kanan), Surya Utama alias Uya Kuya (tengah), Eko Hendro Purnomo (kedua kiri) dan Nafa Urbach (kiri) mengikuti sidang putusan kasus dugaan pelanggaran kode etik anggota DPR nonaktif di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025). Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR memutuskan untuk mengaktifkan kembali Adies Kadir dan Surya Utama alias Uya Kuya sebagai anggota DPR sedangkan untuk anggota DPR nonakatif Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, dan Eko Hendro Purnomo terbukti melanggar kode etik dan menjatuhkan hukuman tambahan dengan memperpanjang masa nonaktif sebagai Anggota DPR. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

Dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan rasa kecewa atas penjarahan yang terjadi, termasuk hilangnya barang-barang pribadi dan foto keluarga.

“Oke lah barang lain diambil, tapi foto keluarga diambil itu buat apa?” ujarnya.

Sahroni juga menyampaikan keluhan bahwa dirinya dianggap sebagai simbol kekayaan yang berasal dari pajak rakyat, meski ia menegaskan tidak pernah melakukan korupsi.

“Semua orang membenci saya. Saya Alhamdulillah tidak korupsi, tapi dianggap rumah ini adalah duit rakyat,” katanya.

Ia menambahkan bahwa para pelaku penjarahan belum tentu membayar pajak, dan justru bergantung pada bantuan sosial.

“Saya yakin orang-orang yang teriak itu boro-boro bayar pajak, pasti nunggu sembako juga,” ucapnya.

Pernyataan Sahroni yang menyindir pelaku penjarahan justru menuai kritik dari publik. A

lih-alih mendapat simpati, bendahara Partai NasDem itu dibanjiri komentar negatif di media sosial.

Banyak netizen menilai pernyataannya tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat yang sedang mengalami tekanan sosial dan ekonomi.

Baca juga: Sahroni, Nafa, Eko Patrio, Uya Kuya, dan Adies Tidak Dipecat, MKD Ungkap Hal yang Meringankan

Kilas Balik Kasus Sahroni

Kasus ini berawal saat Ahmad Sahroni menjadi sorotan publik atas pernyataannya terkait kisruh kenaikan tunjangan DPR RI.

Ia sempat menyebut bahwa desakan masyarakat untuk membubarkan DPR adalah hal keliru.

Saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara, Jumat (22/8/2025), Sahroni menyebut pernyataan pembubaran DPR sebagai tindakan bodoh.

"Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita," kata Sahroni.

Barang Berharga Dijarah

Rumah Ahmad Sahroni dijarah oleh massa di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (30/8/2025).

Berbagai barang berharga di dalam rumah tersebut lenyap dijarah massa.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved