Breaking News

Demo di Jakarta

7 Jam Sembunyi di Toilet saat Rumahnya Dijarah, Ahmad Sahroni Pura-pura Jadi Penjaga Rumah

Ahmad Sahroni ungkap momen mencekam saat rumahnya dijarah: Sembunyi 7 jam di toilet.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
SIDANG MKD - Anggota DPR nonaktif Adies Kadir (kanan), Ahmad Sahroni (kedua kanan), Surya Utama alias Uya Kuya (tengah), Eko Hendro Purnomo (kedua kiri) dan Nafa Urbach (kiri) mengikuti sidang putusan kasus dugaan pelanggaran kode etik anggota DPR nonaktif di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025). Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR memutuskan untuk mengaktifkan kembali Adies Kadir dan Surya Utama alias Uya Kuya sebagai anggota DPR sedangkan untuk anggota DPR nonakatif Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, dan Eko Hendro Purnomo terbukti melanggar kode etik dan menjatuhkan hukuman tambahan dengan memperpanjang masa nonaktif sebagai Anggota DPR. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 
Ringkasan Berita:
  • Ahmad Sahroni membantah kabar pelarian ke luar negeri saat rumahnya dijarah
  • Sahroni mengaku bersembunyi selama tujuh jam di toilet
  • Ia menyampaikan kekecewaan atas penjarahan, termasuk hilangnya barang pribadi dan foto keluarga

TRIBUNKALTIM.CO -  Ahmad Sahroni ungkap momen mencekam saat rumahnya dijarah: Sembunyi 7 jam di toilet.

Anggota DPR RI nonaktif, Ahmad Sahroni, membagikan kisah dramatis saat rumahnya di kawasan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025).

 Dalam wawancara di kanal YouTube Total Politik, Sahroni mengungkap bahwa dirinya tidak melarikan diri ke luar negeri seperti yang sempat dituduhkan, melainkan bersembunyi selama tujuh jam di toilet lantai atas rumahnya.

Baca juga: Ahmad Sahroni dan Eko Patrio Disanksi Nonaktif Lebih Lama, Ini Alasan MKD

Bantahan atas Tuduhan Kabur ke Luar Negeri

Sahroni membantah keras tudingan bahwa ia melarikan diri ke luar negeri saat penjarahan terjadi.

Ia menegaskan bahwa dirinya berada di rumah dan sedang berbincang dengan sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ketika massa mulai berdatangan.

“Orang pikir saya ke luar negeri, ke Singapura, Frankfurt, umrah. Padahal saat kejadian saya di sini, ngobrol sama orang-orang NU. Enggak lama, penjarah datang dalam hitungan menit,” ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa tetangga dan warga sekitar mengetahui keberadaannya di Jakarta pasca kejadian.

Baca juga: Formappi soal Putusan MKD yang Tak Pecat Sahroni Cs dari DPR: Mengamankan Nasib Teman Sendiri

Bersembunyi di Toilet Selama Tujuh Jam

Dalam kondisi genting, Sahroni mengaku menyelamatkan diri dengan bersembunyi di toilet kecil di lantai paling atas rumahnya.

Ia duduk di bawah wastafel dan di balik pintu toilet selama tujuh jam.

Bahkan, ia sempat mencoba naik ke atas plafon, namun tidak memungkinkan.

“Saya ngumpet di situ, tujuh jam. Kayak main film. Kalau enggak smart, bisa mati,” ungkapnya.

Setelah beberapa jam, Sahroni sempat keluar ke rooftop untuk melihat situasi.

Namun, ketika seseorang naik ke atas dan menemuinya, ia kembali bersembunyi.

Ia bahkan menyamar sebagai penjaga rumah, dengan wajah yang sudah dilumuri debu agar tidak dikenali.

Baca juga: Sahroni, Nafa Urbach dan Eko Patrio Terbukti Langgar Kode Etik, Uya Kuya Selamat dari Sanksi

Setelah sempat menghilang dari publik pasca penjarahan, Sahroni akhirnya muncul dan berbicara di hadapan warga sekitar pada Minggu (2/11/2025).

Dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan rasa kecewa atas penjarahan yang terjadi, termasuk hilangnya barang-barang pribadi dan foto keluarga.

“Oke lah barang lain diambil, tapi foto keluarga diambil itu buat apa?” ujarnya.

Sahroni juga menyampaikan keluhan bahwa dirinya dianggap sebagai simbol kekayaan yang berasal dari pajak rakyat, meski ia menegaskan tidak pernah melakukan korupsi.

“Semua orang membenci saya. Saya Alhamdulillah tidak korupsi, tapi dianggap rumah ini adalah duit rakyat,” katanya.

Ia menambahkan bahwa para pelaku penjarahan belum tentu membayar pajak, dan justru bergantung pada bantuan sosial.

“Saya yakin orang-orang yang teriak itu boro-boro bayar pajak, pasti nunggu sembako juga,” ucapnya.

Pernyataan Sahroni yang menyindir pelaku penjarahan justru menuai kritik dari publik. A

lih-alih mendapat simpati, bendahara Partai NasDem itu dibanjiri komentar negatif di media sosial.

Banyak netizen menilai pernyataannya tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat yang sedang mengalami tekanan sosial dan ekonomi.

Baca juga: Sahroni, Nafa, Eko Patrio, Uya Kuya, dan Adies Tidak Dipecat, MKD Ungkap Hal yang Meringankan

Kilas Balik Kasus Sahroni

Kasus ini berawal saat Ahmad Sahroni menjadi sorotan publik atas pernyataannya terkait kisruh kenaikan tunjangan DPR RI.

Ia sempat menyebut bahwa desakan masyarakat untuk membubarkan DPR adalah hal keliru.

Saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara, Jumat (22/8/2025), Sahroni menyebut pernyataan pembubaran DPR sebagai tindakan bodoh.

"Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita," kata Sahroni.

Barang Berharga Dijarah

Rumah Ahmad Sahroni dijarah oleh massa di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (30/8/2025).

Berbagai barang berharga di dalam rumah tersebut lenyap dijarah massa.

Sejumlah warganet mengunggah momen warga berhasil mengambil beragam barang berharga dan barang mewah dari dalam rumah Sahroni.

Ada seorang warga yang mendapat jam tangah mewah Richard Mille dari rumah politikus partai NasDem itu.

Jam tangan tersebut diduga adalah Richard Mille RM 40-01 McLaren Speedtail.

Ditelusuri di situs resmi Richard Mille, jam tangan tersebut memiliki nilai harga mencapai Rp11,7 miliar.

Tak hanya jam tangan, ada juga warga yang mengambil tas merek Hermes hingga Louis Vuitton atau LV.

Selain itu, warga juga menjarah piano besar dari rumah Ahmad Sahroni.

Tidak berhenti di situ, action figure Iron Man hingga Spider-Man seukuran manusia juga ikut dijarah.

Bahkan, warga juga mengambil ijazah, sertifikat tanah, dan SKCK milik Ahmad Sahroni.

Sementara itu, barang berharga lain yang dijarah warga di antaranya yakni figurine F1, TV, Macbook, sepatu Air Jordan, PS 5, brankas, hingga kulkas. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Ahmad Sahroni Sembunyi 7 Jam di Toilet saat Rumahnya Dijarah: Seperti Main Film

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved