Berita Nasional Terkini
Kasus Bilqis Ungkap Sisi Lain Suku Anak Dalam, Terungkap Tujuan Ingin Adopsi Anak Kecil
Suku Anak Dalam bantu selamatkan Bilqis, balita korban penculikan. Awalnya tertipu sindikat TPPO, niat mereka tulus ingin adopsi untuk keturunan.
“Mereka meyakinkan bahwa anak ini sudah dilepas. Pelaku membuat surat ala kadarnya agar masyarakat SAD percaya,” beber Nasrullah.
Niat Adopsi Demi Penerus Keturunan
Ipda Adi Gaffar dari Polrestabes Makassar menyebut penyelamatan Bilqis berlangsung dramatis karena warga SAD awalnya enggan melepasnya.
“Sangat alot, karena mereka bertahan. Katanya, anak itu sudah dianggap anak sendiri,” kata Adi, Selasa (11/11).
Dari hasil pembicaraan, diketahui bahwa praktik adopsi anak memang sering terjadi di kalangan SAD.
“Mereka biasa merawat anak-anak yang diadopsi. Kata salah satu tersangka, sudah sering membawa anak untuk diadopsi ke SAD melalui perantara bernama Lina,” ujarnya.
Motif utamanya, kata Adi, adalah keinginan memiliki keturunan.
“Keterangannya, mereka hanya ingin memperbaiki keturunan. Itu alasan yang disampaikan kepada saya,” jelasnya.
Adit dan Meriana diketahui sudah menjual sembilan bayi dan satu anak melalui TikTok dan WhatsApp, dengan modus mengaku pasangan tanpa anak.
Suku Anak Dalam Jadi Korban Penipuan
Pendamping hukum masyarakat adat, Wahida Baharuddin Upa, menilai SAD hanyalah korban.
“Yang kasihan adalah yang mengadopsi. Mereka niatnya ingin punya anak, mengira proses itu sah. Yang harus dihukum adalah pelaku pertama,” ujar Wahida di Senayan, Rabu (12/11/2025).
Ia mendesak pelaku penculikan dihukum berat karena melanggar hak anak.
“Hukumannya harus lebih berat karena ini menyangkut hak seorang anak yang dihilangkan hanya karena adopsi,” tegasnya.
Polisi memastikan, surat palsu dibuat pelaku MA untuk meyakinkan SAD bahwa Bilqis diserahkan orang tuanya karena alasan ekonomi.
“MA membuat surat seolah dari orang tua kandung, padahal palsu,” kata AKBP Devi Sujana, Senin (10/11/2025).
Sekilas Tentang Suku Anak Dalam
Dikutip dari Kompas.tv, Suku Anak Dalam (SAD) dikenal sebagai kelompok masyarakat yang masih memegang teguh tradisi nenek moyang dan hidup berpindah di pedalaman hutan Jambi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251110_bilqis-balita-makassar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.