Berita Nasional Terkini
Ahmad Ali Sindir Partai Lama Jokowi, Tuding Tidak Menghargai dan Hanya Memanfaatkan
Ketua Harian PSI, Ahmad Ali, menyinggung partai lama Jokowi dalam arahannya di Rakorwil DPW PSI Sulawesi Tenggara, Kendari, Jumat (21/11/2025).
"Dan setelah selesai jabatannya, kemudian dituduh macam-macam. Apakah salah kalau kemudian beliau juga memikirkan putra-putranya? Apakah kemudian akan menitipkan kader-kadernya, anak-anaknya, saudara-saudaranya, kader-kadernya, di partai? Yang sedangkan beliau sendiri, ketika menjabat jadi presiden, tidak pernah dihargai," tandas dia.
Hanya saja, Ahmad Ali tidak menyebut atau menegaskan secara detail Partai politik apa yang dimaksud, namun, jika menilik partai lama Jokowi yang turut membesarkan namanya hanyalah PDI Perjuangan.
Ahmad Ali Sebut Politik Tidak Mengenal Persahabatan
Diberitakan sebelumnya, Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali gerak cepat untuk mencapai target masuk Senayan pada Pemilu 2029.
Ahmad Ali pun menegaskan bahwa partainya harus mampu meraih kemenangan atas Partai Nasdem dalam pemilu mendatang.
Nasdem adalah partai Ahmad Ali sebelum pindah ke PSI.
Ali menyebut dirinya sebagai pihak yang paling dirugikan jika PSI kalah dari partai yang pernah ia ikuti sebelumnya.
“Siap bertanding. Dan saya harus memenangkan. PSI harus menang dari Nasdem, se-Indonesia,” ujar Ali usai pra-rapat kerja wilayah PSI Jawa Barat di Purwakarta, Jumat (14/11/2025).
"Saya pasti orang yang paling merugi. Kalau kemudian ketika saya kalah dari Nasdem," imbuh dia.
Rivalitas Politik
Ali menekankan bahwa pra-rapat kerja wilayah PSI harus dipahami sebagai bentuk rivalitas politik.
Menurutnya, hal ini penting untuk memotivasi kader PSI agar lebih bersemangat menghadapi kontestasi pemilu.
Dalam kesempatan itu, Ali menyinggung sosok Saan Mustopa, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, yang ia anggap sebagai adik sendiri.
Ia bercerita bahwa dirinya lah yang dulu mengajak Saan bergabung ke Nasdem, dan sempat merasa bangga ketika Saan menggantikan posisinya sebagai wakil ketua umum.
“Saan Mustopa itu kan adik saya. Yang ngajak dia masuk Nasdem itu saya. Terus kemudian saat itu saya bangga lah. Bahwa dia menggantikan saya sebagai wakil ketua umum,” kata Ali.
Politik Tidak Mengenal Persahabatan
Meski memiliki hubungan personal dengan sejumlah tokoh di Nasdem, Ali menegaskan bahwa politik tidak mengenal persahabatan.
“Dalam politik tidak ada persahabatan, yang ada saling ‘membunuh’,” tegasnya.
Dengan demikian, meski memiliki kedekatan personal, Ali menekankan bahwa dirinya akan berupaya keras agar PSI memperoleh suara lebih banyak dibanding Nasdem pada pemilu mendatang. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ahmad Ali Singgung Partai Lama Jokowi: Mereka Hanya Memanfaatkan Tidak Menghargai
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Kompas.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250927_Ahmad-Ali_Nasdem_PSI_Partai-Solidaritas-Indonesia_KPK_mantan-Bupati-Kukar_Rita-Widyasari.jpg)