Berita Nasional Terkini

6 Santri Tewas Tenggelam di Kubangan Air Bukit Jaddih Bangkalan, Penyebab dan Kesaksian

Enam bocah tenggelam di sebuah kubangan air bekas galian tambang Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan, Jawa Timur

KOMPAS.com/Yulian Isna Sri Astuti
ENAM SANTRI TENGGELAM - Polisi meninjau lokasi tambang galian C di Bangkalan yang tewaskan enam santri pada Kamis (20/11/2025).(KOMPAS.com/Yulian Isna Sri Astuti) 

Unit Inafis Satreskrim Polres Bangkalan memeriksa setiap bagian kubangan untuk memastikan penyebab utama tenggelamnya para santri.

Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, menegaskan bahwa pihaknya masih mendalami legalitas aktivitas tambang tersebut.

“Informasi yang kami terima, lokasi ini sejak 2 tahun lalu ada kegiatan (tambang batu). Saat ini masih kami dalami. Karena sepertinya masih ada kegiatan di sini,” ungkapnya.

Polisi kemudian menutup akses tambang dan memasang garis polisi di pintu masuk area tersebut.

Langkah tambahan juga akan dilakukan:

“Kami akan minta petugas memasang tulisan larangan masuk area ini dan untuk pengurus pondok dan masyarakat sekitar diharapkan bisa berhati-hati,” katanya.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan foto-foto jenazah.

“Kami juga minta jangan diviralkan kondisi jenazah, kita harus berempati pada keluarga korban,” pungkas Kapolres.
 
Sejumlah saksi menyebutkan bahwa para santri sebenarnya dilarang bermain di sekitar tambang karena berbahaya. Namun, mereka pergi ke lokasi secara sembunyi-sembunyi.

Santri AND menjelaskan, “Anak-anak kecil memang dilarang ke sana, tapi sembunyi-sembunyi ke sana, (berangkat) satu-satu.”

Kapolsek Socah, Iptu Pariadi, menambahkan bahwa para santri sebelumnya mengikuti latihan untuk lomba.

“Namun tanpa diketahui ustad, mereka lepas sehingga sampai lokasi tempat mereka tenggelam,” ujarnya.

Polisi akan memeriksa izin dan prosedur keselamatan dari aktivitas tambang selama dua tahun terakhir. 

Jika ditemukan pelanggaran, penyidik membuka peluang langkah hukum terhadap pihak terkait.

Di sisi lain, aparat mengimbau masyarakat terus mengawasi anak-anak saat bermain, terutama di area rawan seperti bekas tambang galian C yang sering tampak seperti kolam alami namun sangat berbahaya.

Kejadian Serupa

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved