Berita Nasional Terkini

PSI Pasang Badan untuk Jokowi, Ahmad Ali: Ada yang 20 Tahun Berpartai Tapi tak Disuruh Mundur

Ketua Harian PSI Ahmad Ali heran karena Jokowi diminta berhenti berpolitik, sementara ada tokoh yang puluhan tahun tetap pimpin partai.

Editor: Heriani AM
KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO
IJAZAH JOKOWI - Salinan ijazah Presiden Ketujuh RI, Joko Widodo yang diterima Roy Suryo Cs dari PPID KPU RI, Jumat (24/10/2025). Ketua Harian PSI Ahmad Ali heran karena Jokowi diminta berhenti berpolitik, sementara ada tokoh yang puluhan tahun tetap pimpin partai. (KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO) 

Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali, makin blak-blakan membela mantan presiden Jokowi.

Jokowi memang dijadikan patron oleh PSI.

Setelah menyebut Jokowi hanya dimanfaatkan partai sebelumnya, kini Ahmad Ali menyoroti desakan publik agar Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menghentikan aktivitas politik. 

Menurut Ahmad Ali, hal tersebut tidak sejalan dengan fakta bahwa ada tokoh politik lain yang tetap menjabat ketua umum partai selama puluhan tahun tanpa diminta mundur.

Baca juga: Ahmad Ali Sindir Partai Lama Jokowi, Tuding Tidak Menghargai dan Hanya Memanfaatkan

"Sialnya Pak Jokowi ini gini, dia dihina, dimaki-maki. Tapi ketika dia melawan, dia disuruh, 'Pak Jokowi harus jadi negarawan'. Terus ketika dia bicara politik, 'ya sudah waktunya beristirahat'. Loh, ada nenek-nenek yang sudah puluhan tahun jadi ketua partai," ujar Ali usai memberi arahan dalam Rakorwil PSI Se-Kepulauan Riau (Kepri) di Batam, Kepri, Sabtu (22/11/2025) malam. 

Dia tidak menyebut nama nenek-nenek yang dia sindir sudah puluhan tahun menjadi ketua umum (ketum) partai, tetapi tidak kunjung berhenti.

Selain itu, kata dia, ada juga seorang pria yang pernah menjadi Presiden, tetapi masih berpartai hingga lebih dari 20 tahun.

"Ada Bapak Presiden yang sekarang sudah 20 tahun juga tidak disuruh berhenti. Apa sih takutnya Pak Jokowi ini?" sambungnya.

Baca juga: PDIP Tanggapi Pernyataan Ahmad Ali Soal Jokowi yang Disebut Dimanfaatkan Mantan Partai

Ada yang Mengorkestrasi Isu Ijazah Jokowi palsu

Terkait keaslian ijazah Jokowi yang selama ini dipermasalahkan, Ali menekankan bahwa Jokowi sudah mengikuti kontestasi hingga lima kali.

Dalam setiap kontestasi, menurut Ali, pasti ada masa jeda yang diberikan sebagai ruang untuk masyarakat melakukan sanggahan terhadap setiap calon.

"Sanggahan dua minggu, ada keberatan terhadap dokumen-dokumen pribadi yang di-upload oleh calon presiden, bupati, gubernur. Nah, selama ini kan ternyata tidak," ucap Ali.

Baca juga: Jokowi Janji akan Totalitas Menangkan PSI, Ahmad Ali: Efek Beliau Sangat Kuat di Indonesia

Ali pun meyakini ada yang mengorkestrasi isu ijazah Jokowi palsu.

Apalagi, isu ijazah palsu Jokowi ini masih terus bergulir.

Ali menduga ada pihak yang ingin menjadi cawapres di 2029 mendatang dengan menunggangi kasus ini.

"Seperti Pak Prabowo bilang, ini ada nih yang mengotaki ini, ada yang membiayai. Dan masa iya ada satu isu begitu panjangnya, ya kan? Begitu panjangnya," imbuhnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved