OPINI

Pendidikan Inklusif: Jangan Biarkan Anak Berkebutuhan Khusus Tertinggal di Kelas Kita

Di tengah semangat pemerataan pendidikan, ada satu hal yang sering luput dari perhatian yaitu keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus di ruang kelas

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
OPINI - Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Unmul  Achmad Noor Syamsul Revaldhi. Siswa sekolah SD Islam Kuttab Zaid Bin Tsabit Samarinda saat mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar tahun 2025.(TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) 

Tentu, pemerintah memiliki peran penting dalam memperkuat sistem ini. Pelatihan guru, penambahan fasilitas pendukung, serta kebijakan yang berpihak pada kesetaraan pendidikan harus menjadi prioritas.

Namun, dukungan masyarakat juga tidak kalah penting. Orang tua, komunitas, dan sekolah bisa berkolaborasi untuk menciptakan ruang belajar yang lebih ramah bagi semua anak.

Pendidikan tidak boleh menjadi ajang perlombaan yang hanya menguntungkan mereka yang cepat memahami. Pendidikan sejati adalah perjalanan bersama dimana tempat setiap anak, dengan segala perbedaan dan kemampuannya, bisa berjalan beriringan tanpa ada yang tertinggal.  

Karena di balik setiap anak berkebutuhan khusus, ada potensi luar biasa yang menunggu untuk ditemukan. Dan di tangan kita semua, ada tanggung jawab untuk memastikan mereka tidak sekadar hadir di ruang kelas, tapi juga benar-benar diterima dan berkembang di dalamnya.

Nama    :    Achmad Noor Syamsul Revaldhi
Jurusan    :    Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas     :    Mulawarman

 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Kaltim Bisa Menggugat!

 

Mengapa Rakyat Mudah Marah?

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved