Dari Laut untuk Masa Depan: Nelayan Misool Rekam Data, Rajut Keberlanjutan

Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) menjalin kemitraan dengan nelayan pesisir untuk pendataan perikanan skala kecil

|
Editor: Nur Pratama
HO Nugroho Arif Prabowo/YKAN
PENGELOLAAN IKAN - Nelayan tradisional di Misool, Kabupaten Raja Ampat. (HO Nugroho Arif Prabowo/YKAN) 

Bagi Wilhelmus Lan, seorang nelayan di Kampung Salafen, Distrik Misool Utara, perubahan ini terasa langsung.

Ia mengaku awalnya ragu dengan kesepakatan soal ukuran mata kail.

Baginya, semua ikan yang tersangkut di kail adalah rezeki. Tetapi setelah dua tahun ikut dalam program Nelayan Peduli, ia melihat perbedaan nyata.

"Dulu saya sering dapat ikan kecil sekali, banyak yang tidak laku dijual. Sekarang karena pakai kail nomor delapan hasil tangkapan lebih bagus. Ikannya besar-besar. Kalau dijual harganya juga lebih tinggi," tuturnya.

Lebih dari sekadar keuntungan ekonomi, bagi Wilhelmus pengalaman ini melahirkan kebanggaan baru.

"Saya merasa ikut menjaga laut, bukan cuma mengambil hasilnya saja. Anak cucu saya ke depan juga bisa ikut melaut tanpa takut ikannya habis," tambahnya.

Menurut data Bursa Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan, potensi ekonomi perikanan di wilayah Misool menunjukkan nilai yang menjanjikan.

Pada periode 2023–2024, potensi Misool Selatan diperkirakan mencapai Rp 1,18 miliar, sementara Misool Utara sekitar Rp 0,67 miliar.

Dua lokasi ini merupakan kawasan konservasi.

Lonjakan produksi ikan karang di Kabupaten Raja Ampat juga terlihat signifikan, dari hanya 233 ton pada 2022 menjadi hampir 2.000 ton pada 2023. 

Syafri kembali menekankan bahwa potensi besar perikanan di wilayah Misool perlu dikelola secara lebih baik dengan dukungan data yang komprehensif.

Momentum ini juga dimanfaatkan untuk meninjau kembali aturan pengelolaan kawasan, termasuk rancangan zonasi dan dokumen rencana pengelolaan.

Selain itu, untuk mendukung perikanan berkelanjutan, saat ini BLUD UPTD KKP Raja Ampat juga melakukan inisiatif pemasangan Rumah Ikan di Misool Selatan.

Program ini dirancang untuk meniru ekosistem alami sehingga dapat memulihkan stok ikan, meningkatkan keanekaragaman hayati, serta memberikan dampak sosial-ekonomi bagi nelayan melalui peningkatan pendapatan.

Tentang YKAN

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved