Berita Kaltim Terkini
Respons Wagub Kaltim Seno Aji Soal Penolakan Program Transmigrasi di Paser: Diskusi dengan Baik
Tengok respons Wagub Kaltim Seno Aji soal penolakan program transmigrasi di Paser, Kalimantan Timur. Seno Aji imbau diskusi dengan baik.
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tengok respons Wagub Kaltim Seno Aji soal penolakan program transmigrasi di Paser, Kalimantan Timur.
Wagub Seno Aji imbau pemerintah dan pihak-pihak terkait melakukan diskusi dengan baik.
Seno Aji menekankan pentingnya dialog untuk menyelesaikan persoalan penolakan program transmigrasi di Kabupaten Paser.
Sebagai informasi, Seno Aji menjelaskan bahwa program transmigrasi merupakan kebijakan pemerintah yang telah berlangsung sejak tahun 1960-an.
Baca juga: Soal Penolakan Transmigrasi di Paser, Wagub Kaltim Seno Aji Ajak Dialog Cari Solusi
Menurutnya, para transmigran yang selama ini ditempatkan di berbagai wilayah umumnya dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan baru mereka.
"Sampai saat ini pun transmigran yang ada juga tidak aneh-aneh, tidak neko-neko, di mana di bumi di bijak, di situ langit di junjung, artinya mereka bisa diterima dengan baik," ujar Seno Aji, Rabu (3/9/2025)
Wakil Gubernur mengakui belum mengetahui secara detail permasalahan yang terjadi di Paser dan berharap masalah tersebut dapat diselesaikan dengan pendekatan yang baik.
Ia menekankan bahwa program ini merupakan inisiatif pemerintah pusat yang masih relevan mengingat kebutuhan sumber daya manusia di Kalimantan Timur.
Dengan populasi 4,2 juta jiwa dan luas wilayah mencapai 127 ribu hektare, Kaltim dinilai masih membutuhkan penambahan jumlah penduduk. Kondisi ini menjadi alasan kuat mengapa program transmigrasi masih diperlukan di provinsi tersebut.
"Saya rasa program pemerintah tentang transmigrasi ini cukup baik bagi Kalimantan Timur," tegas Seno Aji.
Baca juga: Pemprov Kaltim Siap Tindak Pejabat Flexing ke Luar Negeri, Wagub Seno Aji: Cut dan Rolling
Menyikapi aksi penolakan tersebut, Wakil Gubernur mengaku ingin memahami akar permasalahan. Ia menilai pentingnya komunikasi dua arah untuk mencari solusi terbaik.
Aksi tersebut didasari kekhawatiran masyarakat lokal terhadap dampak sosial, ekonomi, dan budaya yang mungkin timbul dari program transmigrasi.
Beberapa kalangan menyuarakan prioritas untuk menyejahterakan warga lokal terlebih dahulu sebelum menerima pendatang dari luar daerah.
"Karena kita belum pernah berdiskusi dengan mereka, maka itu kami berharap pemerintah Kabupaten Paser bisa mengundang mereka untuk diskusi dengan baik," pungkas Seno Aji.
Respons DPRD Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.