Revitalisasi Pasar Inpres Balikpapan
Pemkot Balikpapan Bakal Bangun Ulang Pasar Inpres Kebun Sayur, Pedagang Ingin Bertahap
Pemkot Balikpapan akan merevitalisasi sejumlah pasar tradisional termasuk Pasar Inpres Kebun Sayur yang merupakan kawasan pusat oleh-oleh.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
Rencana revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur di kawasan Balikpapan Barat yang dicanangkan pemerintah, banyak menuai beragam respons dari pedagang.
Para pedagang umumnya mendukung pembangunan dan perbaikan pasar.
Namun, mereka juga berharap proses perbaikan pasar tersebut dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu aktivitas jual-beli.
Untuk diketahui, Pasar Inpres Kebun Sayur memang menjadi salah satu ikon oleh-oleh kota Balikpapan.
Terdapat sekitar 334 pedagang yang menjajakan kerajinan tangan hingga cendera mata di pasar tersebut.
Ketua Pedagang Pasar Inpres, Muhammad, mengaku belum ada sosialisasi terkait revitalisasi pasar pada para pedagang.
Bahkan, ia juga membeberkan, hingga saat ini belum ada diskusi terkait Tempat Penampungan Sementara (TPS) bagi para pedagang.
"Awalnya kita cuma ditanya, setuju enggak kalau dipindah ke Pasar Kebun Sayur. Kita nggak setuju.
Beberapa bulan kemudian baru dipanggil lagi untuk rapat di mushala, dibilang akan ada pembangunan revitalisasi," ujarnya saat ditemui Tribun kaltim, Senin (8/9/2025) di tokonya.
Menurut Muhammad, seluruh pedagang sebenarnya menyetujui jika pasar tempat mereka mencari nafkah tersebut direvitalisasi mengikuti zaman.
Namun, ia meminta agar revitalisasi pasar dilakukan secara bertahap.
Termasuk, dengan membangun terlebih dahulu lahan bekas kebakaran di bagian belakang pasar sebagai tahap awalnya.
Sehingga, proses jual beli tak terganggu di tempat semula tanpa harus dipindahkan ke TPS.
"Ada tidaknya TPS itu belum tahu. Tapi, kita harap, dilakukan bertahap aja. Karena kalau dibongkar semua langsung, orang malas datang.
Jadi lebih baik bertahap. Selesai satu bagian, baru pindah ke sana (bagian yang sudah jadi)," tambahnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh salah satu pedagang cincin dan batu akik, Sukran, yang mengaku dirinya manut dengan kebijakan yang dibuat pemerintah.
Terlebih menurutnya, revitalisasi tentu bertujuan untuk menjadikan pasar ini lebih modern.
Meski begitu, tentu ia juga berharap agar proses tersebut tak mengganggu penjualan.
"Kita ikut saja apa katanya pemerintah. Karena ini kan bilangnya mau dibenahi. Masa kita mau menghalang-halangi," ucapnya.
Di samping itu, pedagang lainnya, Sinta, mengatakan, mayoritas pedagang sebenarnya nyaman dengan kondisi pasar saat ini.
Terlebih, pasar yang menjadi tempat mencari nafkah selama belasan tahun tersebut masih tampak bersih dan aman.
Bahkan menurutnya, Pasar Inpres Balikpapan memiliki ciri khas dengan konsep tradisional. Sehingga banyak menarik banyak pengunjung.
"Bangunannya kan memang sudah lama, tapi masih aman dan bersih. Kalau pun mau diperbaiki, sebaiknya jangan sampai ada TPS," jelasnya.
Hal ini diperkuat dengan pendapat salah satu pelanggan asal Yogyakarta, Julianto.
Menurutnya, Pasar Inpres Balikpapan sangat bersih dengan kios pedagang yang berjejer rapi.
Tak ayal, pemandangan Pasar Inpres Balikpapan mengingatkannya pada pusat oleh-oleh di Yogyakarta Malioboro, yang sangat terkenal.
"Kalau dilihat-lihat, rapi sih, bersih juga konsepnya hampir mirip Malioboro," katanya.
Baca juga: Revitalisasi Pasar Inpres Balikpapan, DPRD Minta Pedagang tak Resah kehilangan kios
(TribunKaltim.co/Ardiana Kinan/Ary Nindita Intan RS)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.