Revitalisasi Pasar Inpres Balikpapan
Pemkot Balikpapan Bakal Bangun Ulang Pasar Inpres Kebun Sayur, Pedagang Ingin Bertahap
Pemkot Balikpapan akan merevitalisasi sejumlah pasar tradisional termasuk Pasar Inpres Kebun Sayur yang merupakan kawasan pusat oleh-oleh.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
Diakuinya, Balikpapan kerap ditunjuk sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan event nasional oleh suatu badan, lembaga, hingga kementerian.
Terlebih, Pasar Inpres Kebun Sayur menjadi salah satu ikon pusat oleh-oleh, kerajinan tangan, dan cendera mata khas Kalimantan Timur.
Sehingga, pembangunan ulang pasar inpres ini memang perlu digarap secepatnya.
“Daya tarik pembeli di pasar ini perlu dimaksimalkan karena pusat perbelanjaan ikonik hanya terpusat di pasar inpres,” katanya.
Haemusri, juga menegaskan komitmennya untuk melibatkan para pedagang secara aktif dalam proses revitalisasi pasar inpres.
Salah satunya melakukan sosialisasi secara masif kepada pedagang.
Langkah ini diambil untuk memastikan saran dan masukan pedagang terakomodasi. Terutama dalam penyusunan detail engineering design (DED) dan penataan infrastruktur.
“Kami melakukan komunikasi secara efektif kepada seluruh pihak terkait seperti pengurus, perwakilan dan para pedagang dalam pembahasan rencana pembangunan ulang pasar inpres,” ujar Haemusri, Senin (8/9/2025).
Ia katakan, para pedagang menginginkan keterlibatan dalam pembahasan DED, penataan area parkir, dan penataan kawasan pedagang kaki lima (PKL).
Pasar inpres ini memilik wilayah seluas 1,5 hektare terdiri dari dua lokasi pasar kerajinan dan pasar penampungan A.
Dengan mencakup 415 pedagang yang berjualan dia area tersebut.
Dalam hal ini, pemkot Balikpapan juga mempertimbangkan penataan tempat penampungan sementara (TPS) untuk para pedagang. Hal ini untuk memastikan aksesibilitas pedagang, sehingga perkonomian tetap berjalan.
Namun, penetapan kawasan TPS masih dalam perdebatan unsur pedagang, sehingga masih perlu dibicarakan lebih lanjut.
“Silakan pedagang pilih di mana saja, nanti kami fasilitasi pembangunannya,” ucapnya.
Disdag Balikpapan kini berkoodinasi dengan badan keuangan aset daerah (BKAD) terkait penyusunan DED.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.