Berita Kaltim Terkini
POPULER KALTIM: Demo di Kantor Bupati PPU, Donna Faroek, Anak Mantan Gubernur Kaltim Ditahan KPK
Berita populer Kaltim: Demo di kantor Bupati PPU, kesaksian tetangga sebelum bocah 8 tahun di Kutim tewas dianiaya serta Donna Faroek ditahan KPK.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah artikel menjadi berita populer dalam 24 jam terakhir di Kalimantan Timur (Kaltim), mulai dari demo di kantor Bupati Penajam Paser Utara (PPU), kesaksian tetangga sebelum bocah 8 tahun di Kutai Timur (Kutim) tewas dianiaya ayah kandung dan ibu tiri hingga penahanan Dayang Donna Faroek, anak mantan Gubernur Kaltim oleh KPK.
Anak mantan Gubernur Kaltim, Dayang Donna Faroek ditahan KPK mulai Rabu (10/9/2025) setelah menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan suap Izin Usaha Pertambangan (IUP) Kaltim.
Sementara itu di Kutim, kasus penganiayaan berulang yang dilakukan ayah kandung dan ibu tiri membuat MA, bocah laki-laki berusia 8 tahun tewas juga menjadi sorotan publik.
Di PPU, aksi demo di kantor Bupati Penajam Paser Utara juga menjadi perhatian publik.
Baca juga: Respons Internal Kadin Kaltim Pasca Dayang Donna Ditahan KPK, Mesti Isi Kekosongan
Berikut daftar lengkap berita-berita populer Kaltim dalam 24 jam terakhir:
- Dayang Donna Faroek akhirnya ditahan KPK
Dayang Donna Walfiaries Tania alias Dayang Donna Faroek, putri dari mantan Gubernur Awang Faroek Ishak terjerat dalam kasus dugaan suap perpanjangan izin usaha pertambangan (IUP) batu bara periode 2013–2018.
Pengumuman penahanan ini disampaikan langsung oleh KPK dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi, Rabu (10/9/2025) sore.
Sebelum konferensi dimulai, Donna Faroek dihadirkan ke publik dengan mengenakan rompi oranye tahanan KPK nomor 73.
Tanpa masker, ia tampak menundukkan kepala saat dibawa menuju ruang konferensi.

Selain dikenal sebagai anak mantan gubernur, Donna Faroek juga memiliki posisi penting di dunia usaha Kaltim.
Ia menjabat sebagai Ketua Kadin Kaltim, jabatan yang menempatkannya dekat dengan sektor bisnis strategis, termasuk pertambangan.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menegaskan kasus ini berkaitan dengan dugaan praktik suap untuk memuluskan perpanjangan izin tambang.
“Suap diberikan agar penerbitan izin pertambangan tetap berjalan meski tidak sesuai dengan ketentuan hukum,” ungkap Asep.
Asep menambahkan, penahanan terhadap Donna Faroek dilakukan untuk kepentingan penyidikan awal selama 20 hari, mulai 9 hingga 28 September 2025.
“Saudari DDW ditahan di Cabang Rutan Negara Kelas II A Jakarta Timur, Pondok Bambu, Rutan KPK,” jelasnya.
Kasus ini menjadi sorotan publik lantaran melibatkan figur muda Kaltim yang tak hanya dikenal sebagai pengusaha, tetapi juga berasal dari keluarga politik ternama di daerah tersebut.
Simak berita lengkapnya:
- BREAKING NEWS: Donna Faroek Resmi Ditahan KPK Terkait Suap IUP Batu Bara Kaltim >>>
- Begini Kondisi Rumah Ketua Kadin Kaltim Dayang Donna Faroek Pasca Ditahan KPK >>>
- Donna Faroek Terjerat Suap Tambang, KPK Tahan Putri Eks Gubernur Kaltim Terkait Pemberian IUP >>>
2. Kesaksian tetangga sebelum bocah 8 tahun di Kutim tewas dianiaya
MA bocah laki-laki berusia 8 tahun di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tewas dianiaya ayah kandung (SW) dan ibu tirinya (EP).
Polres Kutim telah mengamankan SW dan EP, dua tersangka penganiayaan terhadap MA sejak Senin (8/9/2025).
MA menjadi korban penganiayaan berulang EP dan SW di rumahnya, salah satu barakan di Jalan APT Pranoto, Desa Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutim, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Untuk diketahui barakan biasanya merujuk pada tipe hunian sederhana yang terdiri dari beberapa unit kamar dalam satu bangunan panjang, mirip seperti deretan kamar kos, tapi disewakan secara kontrak bulanan atau tahunan.
Gaya ini cukup umum di Kalimantan dan daerah industri atau pertambangan, karena cocok untuk pekerja lajang atau pasangan muda.
Kabupaten Kutim termasuk salah satu kabupaten di Provinsi Kaltim yang terdapat perusahaan tambang batu bara.
Menurut keterangan salah satu tetangga, SW dan EP pindah ke barakan tersebut sekitar bulan Juni dan Juli 2025.
SW dan EP membata 3 anak, 2 anak perempuan yang merupakan anak kandung EP.
Dua anak perempuan EP ini usianya di atas dan di bawah MA.
Awalnya, warga sekitar tak pernah curiga.
Keluarga EP dan SW seperti layaknya keluarga biasa, ayah yang bekerja sebagai karyawan tambang, ibu rumah tangga yang sibuk mengurus anak.
Dua anak perempuan terlihat kerap bermain di teras, hanya MA yang lebih sering menghilang dari pandangan.
Berdasarkan saksi dari salah satu tetangga kontrakan di barakan yang sama dengan EP dan SW yang enggan disebutkan namanya mengaku EP sering curhat tentang kelakuan MA.
Saksi mengaku menjadi tetangga EP dan SW sejak bulan Agustus 2024, saat pertama ketemu MA, kondisinya masih bugar dan berisi.
Namun, sangat disayangkan MA memang jarang sekali nampak keluar rumahnya.
Terakhir saksi tetangga melihat MA keluar saat potong rambut setelah Hari Raya Idul Fitri 2025 kemarin.
"Tapi memang kondisinya semakin ke sini semakin kurus, berbeda dengan kondisi awal ketemu," ujarnya, Selasa (9/9/2025).
Pada saat itu, EP mengaku kepada saksi usai potong rambut nampak ada biru-biru seperti luka memar, namun EP justru langsung memberikan validasi tanpa diminta kepada saksi bahwa itu kelakuan dari adiknya MA.
"Padahal saya juga tidak tanya, dan tidak berfikir apapun saat itu," imbuhnya.
Selain itu, EP dan SW kerap duduk di depan rumah dan kedua anak perempuannya di teras sehingga nampak seperti keluarga normal pada umumnya.
EP dikenal oleh saksi juga seperti tetangga biasanya, ketika lewat menyapa hingga kadang curhat mengenai kondisi rumah tangganya.
Belakangan ini, memang saksi mendengar curhatan bahwa EP dan SW telah bertengkar hingga tidurnya terpisah.
"Bilangnya, bapaknya (SW) tidur di depan (ruang tamu), anak-anaknya di kamar, dia (EP) tidur di dapur," imbuhnya.
Menurutnya, EP merupakan ibu rumah tangga yang 24 jam penuh di rumah mengurus anak sedangkan SW merupakan karyawan subcon perusahaan tambang di Sangatta yang tidak setiap hari kerja.
Karyawan subcon adalah sebutan untuk pekerja sub kontraktor yang merujuk pada pihak ketiga yang disewa oleh kontraktor utama untuk menangani bagian tertentu dari sebuah proyek.
Pekerja sub kontraktor tidak berhubungan langsung dengan pemilik proyek, melainkan bekerja di bawah arahan kontraktor utama.
Saksi menilai EP tak pernah keluar pergi jalan-jalan sehingga pergaulannya terbatas di samping rumahnya saja.
Hingga pada tanggal 2 September 2025 malam hari, sekitar pukul 23.00 Wita, saksi mendengar EP dan SW bertengkar.
Namun saksi memilih masuk ke dalam rumah lantaran menghormati privasi tetangga.
"Sudah terakhir itu, sampai pagi kami baru tahu kalau anaknya (MA) meninggal, dan dibawa keluarganya ke arah Batu Ampar sana," imbuhnya.
Setelah itu, saksi tidak mengetahui lagi kondisi keluarga pelaku, sebab saksi akan pergi ke Samarinda untuk beberapa hari.
Saksi mengaku juga beberapa kali melihat korban MA, kurang lebih 6 kali selama kenal.
Namun MA dikenal sebagai anak yang pendiam, tidak pernah berbicara sedikitpun.
Saksi pernah memberi makanan berupa donat kepada MA, namun tidak ada ucapan apapun yang keluar dari mulutnya.
Hanya diam dan menerima donat pemberian saksi.
Info yang saksi dapat dari EP, MA pernah disekolahkan, namun karena dinilai kelakuannya nakal di sekolah maka tidak disekolahkan lagi oleh EP dan SW.
Kata saksi, menurut cerita EP, salah satu kenakalan MA yakni saat di sekolah, MA kerap mengambil penghapus milik temannya.
"Saya juga pernah lihat story ibunya yang capek mungutin nasi anak itu (MA) karena berhamburan," imbuhnya.
Selain itu, EP juga pernah mengeluh kepada saksi bahwa MA usia 8 tahun tetapi masih ngompol.
EP mengeluh pada saat menjemur pakaian yang saat itu saksi juga kebetulan berada di teras kontrakannya.
Saksi mengaku tidak mencurigai apapun dari keluarga tersebut dan tidak pernah mendengar jeritan anak yang dipukul atau dianiaya dari tetangganya, EP dan SW.
"Kami pulang dari Samarinda tanggal 5 September 2025 sore, itu kaget karena sudah ada police line di rumah dia (EP dan SW)," katanya.
Simak berita lengkapnya:
- Kesaksian Tetangga sebelum Bocah 8 Tahun di Kutim Tewas Dianiaya Ayah Kandung dan Ibu Tirinya >>>
- Bocah 8 Tahun di Kutim Tewas Dianiaya Ayah Kandung dan Ibu Tiri, Terungkap dari Kecurigaan Paman >>>
3. Demo di Kantor Bupati PPU
Ratusan masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar aksi di depan kantor Bupati PPU, Rabu (10/9/2025).
Mereka yang berasal Jenebora, Pantai Lango, Gersik dan sekitarnya itu menuntut beberapa hal.
Salah satunya terkait dengan kejelasan hak atas mereka, juga terkait dengan program reforma agraria.

Hal itu terlihat dalam tulisan pada spanduk putih yang mereka bentangkan "Pak Bupati Bela Kami Bantu Atas Hak Kami yang Dirampas oleh HGU dan Badan Bank Tanah".
Masyarakat masih berteriak riuh, meminta Bupati PPU Mudyat Noor untuk menemui mereka.
"Keluar pak Bupati, dengarkan kami, kami ini adalah masyarakat yang memilih bapak, yang mencoblos bapak," teriak mereka.
Tampak pula mereka membakar ban didepan kantor Bupati, beberapa saat kemudian, baju bergambar Bupati dan Wakil Bupati juga ikut dibakar.
Hingga berita ini diturunkan, Mudyat Noor maupun Waris Muin belum terlihat menemui massa.
Simak berita lengkapnya:
- BREAKING NEWS: Ratusan Masyarakat Geruduk Kantor Bupati PPU, Ini Tuntutan Mereka >>>
- Tak Kunjung Ditemui Bupati, Warga PPU Sempat Bersitegang dengan Aparat >>>
- Warga PPU Tuntut Penyelesaian Pembebasan Lahan Tol 5B IKN >>>
Baca juga: Warga PPU Tuntut Penyelesaian Pembebasan Lahan Tol 5B IKN
(TribunKaltim.co/Nurila Firdaus/Nita Rahayu/Mohammad Fairoussaniy)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.