Berita Kaltim Terkini
PKB Kaltim Siapkan Kader Loyalis, Target Kursi di DPRD Provinsi dan Calon Gubernur di Pemilu 2029
PKB Kaltim siapkan kader loyalisnya, target kursi di DPRD Provinsi dan calon Gubernur di Pemilu 2029 nanti.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Timur (Kaltim) mempersiapkan kader-kadernya untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2029.
Meski Pemilu 2029 masih empat tahun lagi, namun awal Oktober 2025 ini PKB sudah mulai mempersiapkan kadernya untuk Pemilu 2029
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Kaltim resmi membuka Pendidikan Instruktur Kader Loyalis untuk memperkuat struktur partai dari bawah hingga atas.
Pendidikan Instruktur Kader Loyalis digelar DPW PKB Kaltim selama tiga hari sejak Minggu-Selasa (5-7/10/2025) di Hotel Gran Senyiur, Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Baca juga: PKB Kaltim Siap Usung Calon Gubernur Sendiri Lewat Kader Loyalis
DPW PKB Kaltim mempersiapkan kader-kader loyalisnya untuk Pemilu 2029 nanti.
Salah satu targetnya adalah mencalonkan Gubernur dari kader PKB sendiri.
Karenanya, PKN mentargetkan perolehan minimal 11 kursi di DPRD Kaltim supaya bisa mengusung calon Gubernur.
Untuk diketahui di Pemilu 2024 lalu, PKB berhasil menempatkan 6 kadernya di DPRD Kaltim.
"Target kita harus memiliki minimal 11 kursi di DPRD Provinsi Kalimantan Timur.
Dengan begitu, kita bisa mengusung sendiri calon gubernur kita ke depan," kata Ketua DPW PKB Kaltim, Syafruddin saat pembukaan Pendidikan Instruktur Kader Loyalis DPW PKB Kalimantan Timur di Balikpapan, Minggu (5/10/2025) malam.
Pembukaan Pendidikan Instruktur Kader Loyalis dihadiri Ketua DPW PKB Kaltim, Syafruddin; Bupati Paser, Fahmi Fadli; Ketua DPRD Paser, Hendra Wahyudi; hingga Ketua PCNU Balikpapan, Muslih Umar.
Jumlah Kader Loyalis
Ketua Lembaga Kaderisasi Provinsi (LKP) PKB Kalimantan Timur, Abdurahman, menyampaikan bahwa total kader yang terlibat dalam kegiatan ini mencapai 123 orang.
Jumlah tersebut sebenarnya bisa lebih banyak, namun panitia memutuskan untuk membatasi peserta agar kegiatan dapat berlangsung lebih efektif.
"Sebenarnya bisa sampai 200 orang, tapi karena ruangan harus digunakan untuk kelas, maka sementara ini terpaksa kita batasi," ujarnya.
Abdurahman mengungkapkan, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Paser menjadi yang terbanyak mengirimkan peserta, yakni sebanyak 47 kader.
Jumlah tersebut menjadi rekor tersendiri dalam penyelenggaraan pendidikan kader di Kalimantan Timur.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta akan mengikuti serangkaian materi yang padat.
Ia menambahkan, melalui kegiatan pengaderan ini, PKB Kalimantan Timur menargetkan langkah yang lebih besar dalam kancah politik daerah.
"Harapan utama saya adalah agar kita bisa mengusung sendiri calon Gubernur Kalimantan Timur.
Selain itu, kita juga menargetkan meraih 50 kursi di tingkat kabupaten dan kota," tegasnya.
Kader yang Layak Jadi Cagub
Menurut Syafruddin, PKB sudah memiliki sosok yang dianggap layak untuk diusung dalam Pemilihan Gubernur Kaltim mendatang.
Sosok tersebut adalah Fahmi Fadli, kader terbaik partai yang saat ini menjabat Bupati Paser dan dinilai paling siap untuk bertarung di kontestasi Pilgub.
Syafruddin menyebutkan, seluruh struktur partai akan bekerja keras memaksakan pencalonan Fahmi sebagai langkah strategis menghadapi Pemilu 2029.
"Fahmi Fadli adalah satu-satunya kader terbaik kita yang akan kita persiapkan untuk bertarung di Pilgub. Karena beliau sudah teruji dan terbukti," ujarnya.
Syafruddin menjelaskan, rekam jejak Fahmi dalam membesarkan PKB terlihat dari peningkatan signifikan perolehan kursi di Kabupaten Paser.
Di Paser, PKB hanya meraih dua kursi tahun 2014, kemudian naik menjadi enam kursi pada 2019, dan melonjak menjadi 12 kursi pada Pemilu 2024.
Bagi Syafruddin, capaian tersebut menjadi bukti keberhasilan kaderisasi dan konsolidasi partai di daerah.
Jadi Partai Modern
Pada kesempatan yang sama, Ketua DPW PKB Kalimantan Timur, Syafruddin, menegaskan pentingnya menjaga amanat rakyat yang telah diberikan kepada para wakilnya.
Ia mengajak seluruh kader untuk menjalankan mandat tersebut dengan sungguh-sungguh demi kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat.
Menurutnya, pelaksanaan pendidikan kader ini merupakan wujud nyata dari pengejawantahan nilai-nilai perjuangan PKB yang ingin menjadi partai modern.
Ia menjelaskan, setidaknya ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi untuk mewujudkan partai modern.
Pertama, PKB harus menjadi partai advokasi yang konsisten memperjuangkan aspirasi rakyat.
Kedua, pengelolaan partai harus dilakukan secara profesional.
Syafruddin menyebut, profesionalitas PKB tercermin dari hasil pemilu ke pemilu yang terus menunjukkan peningkatan perolehan suara.
"Faktanya, dari pemilu ke pemilu kita mengalami peningkatan suara dan kursi. Ini bukti bahwa partai ini kita kelola secara profesional," tuturnya.
Ia menyadari bahwa ukuran profesionalitas bisa berbeda-beda di mata setiap orang.
Ada yang mungkin menilai PKB Kalimantan Timur jarang melakukan rapat atau memberi pengarahan kepada anggota DPRD.
Namun ia tetap yakin para wakil PKB di legislatif memiliki loyalitas tinggi dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Kalau anggota DPRD kita tidak memperjuangkan aspirasi rakyat secara maksimal, mereka pasti sudah ditinggalkan oleh pemilihnya," tegas Syafruddin.
Syarat ketiga untuk menjadi partai modern, lanjutnya, adalah menjadi partai kader.
PKB telah membangun struktur kaderisasi mulai dari tingkat nasional dengan Lembaga Kaderisasi Nasional (LKN), kemudian diturunkan ke tingkat provinsi melalui LKP, dan selanjutnya akan dibentuk pula lembaga kaderisasi di tingkat kabupaten/kota.
Tujuan dari sistem ini adalah memperkuat pemahaman kader bahwa PKB bukan sekadar partai politik, tetapi juga partai yang membawa nilai-nilai perjuangan dan warisan spiritual.
"PKB adalah partai yang diwariskan oleh Tuhan untuk bangsa. Partai yang jauh dari pragmatisme. Nilai-nilai ini harus menyatu dalam diri setiap kader," ujar Syafruddin.
Ia tidak menampik bahwa kondisi politik saat ini sangat pragmatis dan transaksional, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi PKB.
"Politik kita hari ini sangat pragmatis. Maka tugas kita adalah mengedukasi rakyat, mengadvokasi, dan mendampingi mereka agar kehadiran PKB menjadi solusi," ucapnya.
Syafruddin menegaskan bahwa slogan PKB sebagai solusi bangsa harus diwujudkan dengan kerja nyata.
"PKB adalah solusi bangsa. Maka jangan sia-siakan slogan itu. Wujudkan dengan bekerja sungguh-sungguh," serunya.
Manifesto Politik PKB
Selain itu, Syafruddin juga menyoroti pentingnya tiga manifesto politik PKB yang harus diterapkan oleh seluruh kader.
Pertama adalah politik keteladanan, di mana kader harus menjadi panutan tidak hanya bagi politisi lain tetapi juga masyarakat.
Kedua adalah politik kepeloporan, yakni keberanian menjadi pelopor perubahan di berbagai tingkat.
Ketiga adalah politik kehadiran, yaitu kewajiban PKB untuk hadir dalam setiap momentum penting masyarakat.
"Ketika ada kebakaran, PKB wajib hadir. Ketika ada bencana alam, PKB wajib hadir. Ini menunjukkan bahwa PKB memang hadir untuk rakyat," tegasnya.
Syafruddin berharap seluruh peserta mengikuti proses kaderisasi dengan sungguh-sungguh.
Ia mengingatkan bahwa peserta yang tidak disiplin dalam mengikuti kegiatan bisa saja tidak akan diluluskan.
Sementara itu, Wakil Ketua Zona Kalimantan LKN DPP PKB, Irma Muthoharoh, menyampaikan pandangannya tentang pentingnya kaderisasi dalam menghadapi dinamika politik saat ini.
Menurutnya, Indonesia tengah menghadapi krisis etika berbangsa dan bernegara yang salah satunya dipicu oleh praktik politik transaksional.
"Ketika orang sudah menganggap biasa praktik politik uang dan korupsi, nilai kejujuran dan nilai kebangsaan menjadi tidak penting.
Orang hanya memikirkan bagaimana caranya menang di pemilu," ujarnya.
Irma juga menyinggung lemahnya etika digital masyarakat yang berujung pada maraknya provokasi di dunia maya.
Hal ini, menurutnya, turut memicu gejolak sosial seperti aksi demonstrasi besar yang terjadi baru-baru ini.
"Maka kaderisasi adalah jawabannya," katanya.
Melalui proses kaderisasi, kader PKB diajarkan bahwa politik adalah ibadah dan setiap langkahnya harus berlandaskan ideologi partai.
Irma menekankan pentingnya mengambil nilai-nilai perjuangan dari para ulama pendiri PKB yang telah mewakafkan diri mereka untuk umat.
Ia mengingatkan bahwa prestasi PKB dalam pemilu terakhir menunjukkan hasil luar biasa dengan perolehan 16 juta suara dan menempatkan PKB di posisi keempat secara nasional.
"Kalau melihat sejarahnya, dulu partai ini pernah berada di posisi nomor dua pada pemilu kedua," ujarnya.
Menurutnya, para pendiri PKB dulu tidak memiliki teknologi seperti ponsel, tetapi berhasil menyebarkan ideologi dan membangun ketokohan di masyarakat.
Irma beranggapan, semangat itu harus diwarisi oleh seluruh kader PKB hari ini.
Dia menegaskan bahwa tujuan utama kaderisasi adalah agar PKB bisa mengabdi sebesar-besarnya kepada masyarakat melalui kursi legislatif maupun eksekutif.
Ia juga memastikan bahwa LKN akan terus mendorong kaderisasi di berbagai badan partai seperti Perempuan Bangsa, Santri Bangsa, Garda Bangsa, dan Barisan Muda.
"Seluruh instruktur akan tersebar di semua wilayah. Ini adalah bagian dari perjuangan kita untuk membesarkan PKB agar nilai-nilai kita terjaga," tandas Irma.
Baca juga: Fraksi PKB Dorong Reformasi BUMD Strategis Kaltim Lewat Pembahasan Dua Ranperda
(TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah)
Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.