Sekolah Rakyat di Samarinda
Pesan Mensos Gus Ipul Soal Sekolah Rakyat di Kaltim: Jangan Sampai Ada Titipan dan Kongkalikong
Pesan Menteri Sosial, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul soal Sekolah Rakyat di Kalimantan Timur: jangan sampai ada titipan dan kongkalikong.
Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Dalam dialog bersama pihak sekolah, Gus Ipul mengapresiasi seleksi ketat yang telah dilakukan di SRT 58 SMAN 16 Samarinda.
Ia menilai bahwa siswa-siswi yang diterima memang benar-benar berasal dari keluarga tidak mampu dan telah direkomendasikan oleh berbagai pihak melalui proses verifikasi yang transparan.
“Para siswa yang terpilih menjadi siswa di sekolah rakyat ini betul-betul berasal dari masyarakat yang secara ekonomi tidak mampu,” ujarnya.
Baca juga: DPRD Kaltim Minta Program Sekolah Rakyat tak Hanya Sasar Perkotaan Saja
Ia menegaskan bahwa poin terpenting dari Sekolah Rakyat bukan hanya pada fasilitas pendidikan yang diberikan, tetapi juga pada nilai keadilan sosial yang mendasarinya.
“Nah, ini hal yang perlu digarisbawahi, itu saja sebenarnya intinya,” pungkasnya.
MPLS di Sekolah Rakyat Lebih Panjang
Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengungkapkan bahwa Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat memerlukan waktu lebih panjang dibandingkan sekolah umum.
Hal tersebut disampaikan Gus Ipul saat melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 58 yang berlokasi di SMAN 16 Samarinda, Rabu (8/10/2025).
Menurutnya, jika MPLS di sekolah umum umumnya berlangsung selama dua minggu, maka untuk Sekolah Rakyat, durasinya bisa jauh lebih lama karena banyak aspek yang perlu disesuaikan.
“Tapi di lingkungan sekolah rakyat bisa jadi dua bulan, bisa jadi tiga bulan,” ujar Gus Ipul.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mensos Saifullah Yusuf ke Sekolah Rakyat SMAN 16 Samarinda, Minta Entaskan Kemiskinan
Sebelumnya, MPLS Sekolah Rakyat Terintegrasi di SMAN 16 Samarinda telah dibuka secara resmi oleh Gubernur Kalimantan Timur pada Selasa (30/9/2025).
Gus Ipul menjelaskan bahwa durasi MPLS yang lebih panjang ini bukan tanpa alasan.
Semua komponen di Sekolah Rakyat masih tergolong baru — mulai dari siswa, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, hingga Dinas Sosial yang terlibat dalam program tersebut.
“Maka perlu saling mengenal dengan baik lingkungannya. Maka itu ini bisa ada proses yang cukup lumayan lebih panjang dari MPLS di sekolah-sekolah umum,” lanjutnya.
Baca juga: Mensos Saifullah Yusuf Tinjau Sekolah Rakyat Samarinda, Dorong Data Tunggal Atasi Kemiskinan
Selain itu, Gus Ipul juga menekankan pentingnya pembentukan karakter dan kedisiplinan sejak awal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.