Berita Kaltim Terkini

Wagub Kaltim Seno Aji Dorong Pengerukan DAS Mahakam untuk Atasi Banjir Samarinda

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan langkah strategis untuk mengatasi persoalan banjir yang terus berulang di Kota Samarinda.

TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
PAYA PENANGANAN BANJIR - Ilustrasi banjir yang terjadi di jalan Juanda, Samarinda yang menyebabkan lalu lintas sempat lumpuh beberapa jam. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyiapkan langkah strategis untuk mengatasi persoalan banjir yang terus berulang di Kota Samarinda. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyiapkan langkah strategis untuk mengatasi persoalan banjir yang terus berulang di Kota Samarinda.

Salah satu langkah utama yang akan ditempuh adalah melakukan pengerukan besar-besaran di Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam dan Karangmumus.

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menegaskan bahwa pengerukan DAS menjadi prioritas utama karena sedimentasi yang tinggi di aliran sungai menjadi penyebab utama luapan air ke permukiman warga.

Upaya ini akan melibatkan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan dilakukan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir.

Baca juga: Walikota Andi Harun Siapkan Strategi Lobi Pemerintah Pusat, Fokus Penanganan Banjir di Samarinda 

“Sebenarnya kan presentasi kemarin masalah Daerah Aliran Sungai, masalah DAS Karangmumus dan DAS Mahakam. Jadi, kita berharap banyak dari Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk melakukan pengerukan sepanjang Sungai Mahakam,” ujar Seno Aji, Jumat (24/10/2025).

Ia menjelaskan, rencana pengerukan tersebut telah dipresentasikan di hadapan akademisi Universitas Mulawarman beberapa bulan lalu.

Saat ini, pembahasan lanjutan sedang dilakukan agar program dapat segera direalisasikan.

Menurut Seno Aji, pengerukan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup kawasan Danau Semayang hingga wilayah-wilayah lain di sepanjang aliran Sungai Mahakam.

Baca juga: Cerita Warga Korban Banjir di Samarinda, Sebulan 2 Kali Kebanjiran, Waspadai Ular dan Maling

Ia optimistis program ini akan memberi dampak besar bagi pengendalian banjir di Samarinda dan daerah sekitarnya.

“Kalau pengerukan dimulai dari hulu, dampaknya akan terasa sampai ke hilir,” jelasnya.

Selain pengerukan, Seno Aji juga menekankan perlunya perubahan konsep pembangunan sistem pengelolaan air di Samarinda.

Ia menilai, Kota Samarinda perlu memiliki blueprint atau peta biru yang jelas sebagai pedoman penanganan banjir ke depan.

Baca juga: Gandeng Kukar Bangun Kolam Retensi, Cara Walikota Andi Harun Atasi Banjir di Samarinda

“Memang konsep pembangunan daerah aliran air yang ada di Samarinda harus dirubah. Mereka harus punya blueprint dulu, punya peta birunya bagaimana, kemudian pencegahannya apa. Misalnya banjir kanal kita buat, sehingga tidak masuk ke kota,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Wakil Gubernur Kaltim itu menjelaskan bahwa Pemprov Kaltim telah memberikan bantuan keuangan ratusan miliar rupiah kepada Pemkot Samarinda dalam beberapa tahun terakhir untuk pembangunan jaringan drainase.

Namun, hasilnya dinilai belum maksimal dalam menekan genangan air di wilayah perkotaan.

“Kita kan sudah bertahun-tahun memberikan bantuan keuangan untuk Kota Samarinda supaya mereka bisa mengantisipasi, bahkan sampai berapa ratus miliar untuk pembangunan jaringan drainase, untuk melancarkan air itu supaya tidak ada genangan-genangan. Tapi kita masih kurang,” pungkas Seno Aji.

Baca juga: Sejumlah Kawasan di Samarinda Terendam Banjir Imbas Hujan Deras, Gedung Perpustakaan Ikut Tergenang

Sementara itu, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Kaltim juga terus melakukan pengerukan di sejumlah titik rawan banjir seperti Karangmumus dan Benanga sebagai upaya penanganan sementara. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved