Berita Kaltim Terkini

Kutai Barat Masuk Daftar Dana Endapan Terbesar, Bupati Frederick Edwin Beri Klarifikasi

Bupati Kutai Barat, Frederick Edwin, menegaskan dana endapan Rp3,2 triliun yang ditemukan pemerintah pusat bukan dana menganggur

TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
DANA MENGEDAP - Bupati Kabupeten Kutai Barat, Frederick Edwin, Saat ditemui usai mnegikuti Rapat Koordinasi Daerah Pertanahan dan Tata Ruang Se-Kaltim di Gedung Odah Etam Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (24/10/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dana endapan daerah di Kutai Barat sebesar Rp3,2 triliun menjadi sorotan publik usai Kementerian Keuangan mengumumkan adanya dana mengendap sebesar Rp234 triliun secara nasional.

Bupati Kutai Barat, Frederick Edwin, angkat bicara untuk meluruskan informasi tersebut dan memastikan bahwa dana tersebut bukan dana menganggur, melainkan bagian dari proses penyerapan anggaran yang sedang berjalan.

Sebelumnya, pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut ada 15 daerah di Indonesia yang memiliki dana endapan dengan realisasi belanja APBD kuartal III 2025 yang masih tergolong lambat.

Kabupaten Kutai Barat tercatat berada di posisi ketujuh dengan total dana endapan sebesar Rp3,2 triliun.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Frederick Edwin membenarkan angka tersebut, namun menegaskan bahwa sebagian besar dana masih menunggu proses penyerapannya.

Baca juga: Bupati Kubar Frederick Edwin Ajak Generasi Muda Lestarikan Menyumpit di Festival Dahau

"Dana endapan senilai Rp3,2 triliun tersebut terdiri dari kas daerah sebesar Rp2,2 triliun yang menunggu penyerapannya," ujar Frederick, Jumat (24/10/2025).

Dana sebesar Rp2,2 triliun itu merupakan anggaran aktif yang tersimpan di Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Bankaltimtara.

Sementara Rp1 triliun lainnya, kata Frederick merupakan Dana Treasury Deposit Facility (TDF) di Bank Indonesia (BI) yang hanya dapat digunakan dalam kondisi tertentu sesuai kebijakan Kementerian Keuangan.

"Namun dana tersebut bukan dalam bentuk deposito, sementara sisanya Rp1 triliun dalam bentuk TDF, Treasury Deposit Facility," tegasnya.

Frederick mengapresiasi terkumpulnya dana yang kemudian hari akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kutai Barat.

Baca juga: Wabup Kubar Nanang Optimis, Festival Dahau Kutai Barat 2025 akan Dongkrak Ekonomi Rakyat

Beberapa proyek infrastruktur saat ini tengah dibangun antara lain Jembatan Aji Tulur Jejangkat (ATJ) di Sungai Mahakam yang menghubungkan Kecamatan Melak dan Kecamatan Muok Manaar Bulatn.

Selain itu, jalan sepanjang 19 kilometer yang menghubungkan Kampung Ombau dan Kampung Menjelew, Pelabuhan Royoq, serta Kristen Center.

"Ya tentu saya berharap akan lebih cepat menyerap anggaran dan masih dalam proses hingga ke akhir tahun," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved