Berita Balikpapan Terkini

PT Kilang Pertamina Balikpapan Mantapkan Tahap Akhir Proyek RDMP Menuju Fase Operasi

Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-lawe kini telah memasuki tahap akhir pembangunan.

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Christnina Maharani
HO/PT Kilang Pertamina Balikpapan
RDPM BALIKPAPAN - Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-lawe kini telah memasuki tahap akhir pembangunan. PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) mematangkan persiapan menuju fase operasi. (HO/PT Kilang Pertamina Balikpapan) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPANProyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-lawe kini telah memasuki tahap akhir pembangunan.

PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) terus mematangkan persiapan menuju fase operasi, dengan fokus utama pada unit Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang akan segera memasuki tahap commissioning dan start-up.

Vice President (VP) Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman mengatakan bahwa proyek RDMP Balikpapan terdiri dari tiga lingkup utama pekerjaan, yakni Early Works, Engineering Procurement Construction (EPC) ISBL–OSBL dan EPC Lawe-Lawe.

“Seluruh pekerjaan di proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe dilakukan secara bertahap dan terintegrasi,” jelas Asep kepada TribunKaltim.co, Minggu (26/10/2025).

Pada tahap awal, pekerjaan di Early Works menjadi fondasi megaproyek ini.

Baca juga: PT Kilang Pertamina Balikpapan Salurkan Infak Rp91 Juta untuk Rumah Ibadah dan Tahfiz

Asep mengungkapkan, terdapat 16 paket pembangunan awal yang mencakup persiapan lahan, pembangunan infrastruktur dasar, utilitas sementara hingga fasilitas penunjang konstruksi.

“Sebanyak 15 paket telah tuntas, sementara satu paket tambahan berupa modifikasi tangki masih berjalan secara paralel,” tambahnya.

Sementara, lingkup proyek utama EPC ISBL dan OSBL mencakup pembangunan dan pengembangan 39 unit yang terdiri dari 21 unit proses baru, 13 unit utilitas dan fasilitas pendukung serta 5 unit revamp dari fasilitas eksisting. 

Mayoritas unit utilitas dan fasilitas pendukung kini sudah memasuki tahap uji peralatan dan awal pengoperasian.

Di sisi lain, pekerjaan di area Lawe-lawe difokuskan pada pembangunan dua tangki penyimpanan crude oil berkapasitas masing-masing satu juta barel, jaringan pipa transfer line onshoreoffshore berdiameter 20 inci, unloading line 52 inci serta fasilitas Single Point Mooring (SPM) berkapasitas 320.000 DWT.

Baca juga: Momentum HUT ke-80 RI, PT Kilang Pertamina Balikpapan Catat Sejarah Pemasukan Perdana Catalyst

Asep mengakui, tantangan terbesar dari proyek tersebut terletak pada pelaksanaan pekerjaan di tengah kilang eksisting yang tetap beroperasi penuh.

Hal ini menuntut koordinasi dan perencanaan yang sangat ketat agar tidak mengganggu operasional kilang yang berjalan.

“Ini bukan hanya proyek besar dari sisi nilai investasi dan jumlah unit, tetapi juga dari sisi teknis. Tim proyek harus bekerja dengan presisi tinggi karena seluruh pekerjaan dilakukan berdampingan dengan kilang yang masih beroperasi,” terangnya.

Selain fokus pada penyelesaian konstruksi, KPB juga menegaskan komitmen tinggi terhadap keselamatan kerja. Seluruh kegiatan pembangunan mengacu pada Corporate Life Saving Rules (CLSR) serta standar keselamatan internasional.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved