Berita Samarinda Terkini

Dinas Perikanan Samarinda Tebar Seribu Benih Patin dan Jelawat di Sungai Karang Mumus

Dinas Perikanan Samarinda kembali menebar seribu benih ikan patin dan jelawat di perairan Sungai Karang Mumus untuk memulihkan populasi ikan lokal.

TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari
IKAN LOKAL - Kegiatan penebaran ribuan benih ikan patin dan jelawat di perairan Sungai Karang Mumus pada Sabtu (25/10/2025). Langkah pemulihan ekosistem sungai ini sekaligus menjadi ajakan bagi komunitas dan masyarakat untuk turut menjaga keberlanjutan habitat ikan lokal. (TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Perikanan terus menggiatkan upaya dalam menjaga keseimbangan ekosistem di Sungai Karang Mumus (SKM). 

Baru-baru ini, Dinas Perikanan kembali menebar seribu benih ikan patin dan jelawat di perairan SKM sebagai bagian dari program pengayaan populasi ikan lokal di anak Sungai Mahakam tersebut. 

Kepala Dinas Perikanan Samarinda, Achmad Fauzi Irawan menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan semata inisiatif pemerintah, melainkan ajakan terbuka bagi komunitas dan masyarakat untuk ikut terlibat dalam menjaga kehidupan ekosistem sungai.

“Jadi kita ini semacam trigger dan pemantik saja, supaya komunitas-komunitas yang ada di Samarinda juga kita harapkan ikut berpartisipasi ke depannya. Artinya, kapan saja mereka mau menebar benih ikan, tidak apa-apa. Tujuan kita sebetulnya untuk pengayaan kembali, makanya kita pilih ikan yang sesuai dengan habitat,” jelasnya kepada TribunKaltim.co, Sabtu (25/10/2025).

Fauzi menegaskan, pemilihan jenis ikan menjadi hal penting dalam menjaga keseimbangan alami sungai.

Baca juga: Atasi Kelangkaan Ikan Gabus, Dinas Perikanan Samarinda Minta Pasokan dari Kukar

Meskipun banyak warga mengusulkan agar ikan nila turut ditebar, pihaknya memilih tetap fokus pada jenis ikan lokal yang memang sesuai dengan karakter perairan SKM.

“Banyak juga yang meminta jenis ikan nila, tapi ikan nila ini tidak boleh sebetulnya, karena ini habitatnya ikan jelawat. Jadi, kita tebar benih ikan jelawat sama patin, kurang lebih total ada seribu benih,” sambungnya.

Ia menambahkan, seluruh benih ikan tersebut berasal dari Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Perikanan Samarinda.

Pihaknya berharap, fungsi balai benih dapat dioptimalkan kembali sebagai sumber daya penting dalam menjaga stok ikan lokal di Samarinda.

“Sumber ikan dari balai benih. Makanya kita berharap kita dioptimalkan lagi. Ini kita mulai pelan-pelan menghidupkan balai benih sehingga stok ikan kita kalau bisa kita punya.” 

Fauzi membeberkan, hasil pengamatannya di lapangan menunjukkan bahwa kondisi ekosistem SKM sudah mulai menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan. 

Baca juga: Sungai Karang Mumus Jadi Ajang Lomba Pungut Sampah dengan Hadiah Uang dan Voucher Wisata

Di beberapa titik, seperti di kawasan Pasar Segiri, aktivitas warga yang memancing kini kembali ramai dengan hasil tangkapan ikan patin berukuran besar.

“Untuk kondisi ikan lokal di SKM sendiri kalau kita lihat fakta, di daerah Pasar Segiri itu banyak orang mancing yang dapat ikan patin besar-besar. Artinya kan sudah mulai bagus,” ujarnya optimistis.

Dirinya mengapresiasi peran sejumlah komunitas lingkungan yang turut berkontribusi memperbaiki kualitas air SKM melalui penggunaan eco-enzyme. Langkah ini dinilai membantu mempercepat pemulihan alami ekosistem sungai.

“Dan ini kita harapkan kondisi air SKM semakin baik, dengan catatan masyarakat jangan lagi buang sampah ke sungai sembarangan,” tegas Fauzi.

Baca juga: Serunya Tradisi Gebuk Bantal di Pinggir Sungai Karang Mumus Samarinda, Tawa Penonton Pecah

Dinas Perikanan memastikan, program serupa akan terus berlanjut di berbagai titik perairan kota.

Fauzi menyebut, selama masyarakat turut menjaga kebersihan sungai, kualitas air akan terus meningkat dan keberadaan ikan lokal dapat kembali pulih secara berkelanjutan.

“Kegiatan masyarakat memancing pun sudah terlihat, kualitas air sudah mulai bagus dan habitat ikan kini sudah mulai timbul. Makanya saya bilang, rata-rata warga yang mancing itu dapatnya patin. Karena ikan jelawat masih belum ada, makanya kita coba tebar bibit jelawat, mudah-mudahan kembali jelawatnya,” tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved