Berita Samarinda Terkini

Terowongan Samarinda Rampung Akhir 2025, Uji Kelayakan Tunggu Pusat

Proyek pembangunan Terowongan Samarinda kini memasuki fase akhir dengan target penyelesaian struktur pada akhir tahun 2025.

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
UJI KELAYAKAN - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Desy Damayanti, menjelaskan tahapan uji kelayakan proyek Terowongan Samarinda yang akan melibatkan Kementerian PUPR usai penyelesaian konstruksi akhir tahun ini. (TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Proyek pembangunan Terowongan Samarinda, Kalimantan Timur, kini memasuki fase akhir dengan target penyelesaian struktur pada akhir tahun 2025.

Meski demikian, pengoperasian penuh baru dapat dilakukan setelah melewati uji kelayakan nasional oleh pemerintah pusat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda, Desy Damayanti, menjelaskan bahwa tahap uji keselamatan menjadi syarat utama sebelum terowongan dinyatakan layak digunakan.

“Target pengoperasiannya kemungkinan 2027,” sebut Desy pada Senin (27/10/2025).

Baca juga: Terowongan Pertama di Samarinda Siap Uji Coba Desember, Proyek Hampir Selesai

Ia mengatakan, Dinas PUPR Samarinda akan menyurati Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menindaklanjuti prosedur uji keselamatan tersebut.

“Ketika ujinya sudah selesai dan dianggap secara struktur bisa dipergunakan, baru kita bisa menggunakan. Karena itu kan uji keselamatan, jadi lebih pada secara teknis, secara struktur itu bisa dipergunakan apa tidak,” terangnya.

Menurut Desy, uji kelayakan nasional tersebut mencakup dua aspek utama, yakni kekuatan struktur dan pengaturan lalu lintas di dalam terowongan.

Ia menambahkan, Dinas PUPR Samarinda juga telah melakukan serangkaian uji internal selama proses pembangunan untuk memastikan seluruh tahapan konstruksi sesuai standar teknis.

Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun Pastikan Pemkot Turun Tangan Tangani Dampak Proyek Terowongan Selili

Terkait kendala di lapangan, Desy mengakui sempat terjadi insiden runtuhan di sisi inlet beberapa waktu lalu.

Namun masalah itu telah diatasi melalui rekayasa konstruksi di area pintu masuk terowongan.

“Kemarin kita tindak lanjutkan dengan memperpanjang mulut terowongan. Jadi yang sudah dilakukan ini sekarang memperpanjang mulut terowongan. Kalau yang lain tidak ada. Mudah-mudahan tidak ada,” ujarnya.

Desy juga menjelaskan bahwa tahap Provisional Hand Over (PHO) belum dapat dilaksanakan karena bagian mulut terowongan masih menjadi satu kesatuan struktur yang belum rampung.

Baca juga: PUPR Samarinda Evaluasi Dampak Uji Bore Pile yang Getarkan Rumah Warga di Sekitar Proyek Terowongan

“Yang PHO dan sebagainya belum. PHO itu kan kalau mulut terowongannya sudah selesai, itu kan satu-kesatuan struktur. Baru akan dimulai dibahas,” ungkapnya.

Selain itu, ia menegaskan terdapat perbedaan antara uji internal yang dilakukan oleh pihaknya dan uji resmi yang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR.

“Kita kan merencanakan sistem satu arah. Kita kan cuma menyampaikan niat kita seperti ini. Apakah itu benar menurut mereka, itu nanti mereka yang memutuskan,” tambahnya.

Desy memastikan, Dinas PUPR menargetkan seluruh pekerjaan fisik selesai pada akhir tahun ini, agar tahap uji pusat dapat dilakukan pada 2026 sebelum terowongan resmi beroperasi pada 2027.

“Karena selesainya yang ini kan 2026 ya mudah-mudahan selesai ujinya. Konstruksi targetnya akhir tahun ini,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved