Berita Samarinda Terkini
6 Fakta Serangan Ulat Bulu di Taman Bebaya Samarinda, Daftar Areal yang Sebaiknya Dihindari
Berikut 6 fakta serangan hama ulat bulu di Taman Bebaya, Samarinda, Provinsi Kaltim. Daftar areal yang sebaiknya dihindari.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Amalia Husnul A
Ringkasan Berita:
- Akhir Oktober 2025, serangan hama ulat bulu kembali melanda Taman Bebaya, Kota Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)
- Serangan hama ulat bulu ini sudah pernah terjadi di tahun 2023 dan 2024
- Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang Tani) bersama-sama berupaya untuk menanggulangi
- Ada sejumlah areal di Taman Bebaya yang sebaiknya dihindari.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Serangan hama ulat bulu kembali muncul di Taman Bebaya, Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (28/10/2025).
Hama ulat bulu di Taman Bebaya Samarinda menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat, apalagi serangan ini bukan kali pertama terjadi.
Serangan hama ulat bulu di Taman Bebaya ini dibenarkan Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, Basuni.
Basuni menyebutkan hama ulat bulu ini kembali terpantau di Taman Bebaya sebagaimana pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Asal Ulat Bulu yang Menyerang Taman Bebaya Samarinda, 4 Cara Menghilangkan Gatal Akibat Ulat Bulu
Fakta Serangan Hama Ulat Bulu di Taman Bebaya
DLH bersama instansi terkait lainnya, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang Tani) bersama-sama berupaya untuk menanggulangi serangan hama ulat bulu di Taman Bebaya Samarinda ini.
Berikut 5 fakta serangan hama ulat bulu:
1. DLH Kota Samarinda sudah antisipasi sejak 2 minggu lalu
Menurut Basuni, DLH kota Samarinda telah mengantisipasi sejak dua minggu lalu dengan menyemprot areal taman.
Penyemprotan ini dilakukan sebelum kemunculan ulat berdampak langsung kepada masyarakat.
“Dan pada saat itu kita perhatikan memang secara kasat pandangan mata itu sudah hilang,” ujarnya Selasa (28/10/2025).
2. Petugas DLH gatal-gatal usai bersihkan saluran air
Menurut Basuni, ulat bulu yang sempat hilang kemungkinan berpindah ke pohon lain di sekitar taman.
“Sehingga kemudian kemarin ketika petugas kita melakukan pembersihan saluran air di sungai, begitu naik kemudian timbullah gatal-gatal,” jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, DLH menilai perlu dilakukan penanganan dengan cakupan yang lebih luas agar tidak terbatas pada area yang terlihat terdampak.
Sehingga DLH Samarinda pun kembali melakukan penyemprotan secara mandiri.
3. Areal penyemprotan diperluas
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang Tani) yang memiliki keahlian dalam pengendalian hama juga akan menyemprot.
“Rencananya mereka juga akan melakukan penyemprotan dengan bahan yang menurut teman-teman petani-petani itulah yang sesuai untuk ulat bulu,” ujar Basuni.
Ia menambahkan, penyemprotan yang dilakukan tidak hanya difokuskan pada pohon yang telah terinfestasi, tetapi juga diperluas ke area sekitar sebagai langkah pencegahan.
“Yang kami lakukan sebelumnya sudah efektif sebenarnya. Cuma memang yang kita lakukan adalah memperluas semprotan.
Jadi kalaupun toh tidak ada ulat dulu di pohon yang kemudian tetap juga dilakukan penyemprotan pencegahan,” katanya.
4. Areal yang sebaiknya dihindari
Kepada masyarakat, Basuni mengimbau agar pengunjung tidak beraktivitas terlalu dekat dengan area sungai di Taman Bebaya hingga kondisi benar-benar dinyatakan aman.
“Daya tahan kulit setiap orang ini kan berbeda-beda, ada yang bersentuhan baru kemudian menimbulkan dampak ada yang kemudian mungkin terkena terbangan bulunya itu sudah terdampak.
Ada juga yang hanya mungkin anginnya itu terdampak,” ujarnya.
Sementara Kepala BPBD Samarinda Suwarso mengimbau agar pengunjung menghindari areal tepian taman.
Menurut Suwarso areal tepian taman sebaiknya dihindari hingga proses penyemprotan selesai mengingat bahwa bulu dari ulat berpotensi beterbangan.
5. BPBD siapkan upaya terpadu
Kepala BPBD Samarinda Suwarso, menegaskan telah menyiapkan upaya terpadu untuk menanggulangi kemunculan ulat bulu di kawasan Taman Bebaya.
“Akan disiapkan penyemprotan DLH, BPBD dan Dinas Ketapang Tani,” ujarnya.
Suwarso menambahkan petugas juga telah berjaga di lapangan untuk melakukan pemantauan langsung terhadap perkembangan situasi.
“Kami akan pantau terus, kalau sudah aman boleh digunakan,” katanya.
6. Hama ulat bulu sebabkan Taman Bebaya sempat ditutup
Tahun 2023 lalu, serangan hama ulat bulu juga sempat melanda Taman Bebaya Samarinda.
Akibat serangan hama ulat bulu, Selasa 7 November 2023 lalu, Pemkot Samarinda memutuskan menutup sementara Taman Bebaya.
Penutupan Taman Bebaya karena serangan ulat bulu hanya berlangsung beberapa hari.
Senin, 20 November 2023 Taman Bebaya sudah dibuka lagi.
Sayangnya, bulan Desember 2023 ulat bulu kembali menyerang sehingga Taman Bebaya ditutup lagi.
Baru dua minggu dibuka, Taman Bebaya Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, kembali ditutup sementara untuk umum mulai 12 Desember 2023.
Selanjutnya, Taman Bebaya baru dibuka lagi 15 Januari 2024.
Serangan ulat bulu kembali datang di akhir Oktober 2025.
Tentang Taman Bebaya
Taman Bebaya adalah salah satu taman yang terletak di Tepian Mahakam, Jalan Slamet Riyadi, Kota Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Awalnya, taman ini bernama Taman Buah Samarinda.
Selanjutnya, Walikota Samarinda meresmikan menjadi Taman Bebaya pada 3 November 2022 bertepatan dengan rangkaian Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi).
Nama Taman Bebaya berasal dari bahasa Kutai yang memiliki arti 'bergotong royong'.
Andi Harun memilih nama tersebut dengan pertimbangan latar belakang Kota Samarinda tidak terlepas dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Lewat nama Taman Bebaya, diharapkan Kota Samarinda akan menjadi kota yang maju, tertata rapi, memiliki perekonomian yang produktif dan berdaya saing.
Baca juga: Ulat Bulu Mulai Masuk ke Taman Bebaya Samarinda, Warga Hingga Polisi Alami Gatal-gatal
(TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
| BPBD dan Samarinda Animal Rescue Semprot Racun Ulat Bulu di Taman Bebaya |   | 
|---|
| DLH Samarinda Beber Asal Muasal Ulat Bulu yang Serang Taman Bebaya |   | 
|---|
| Pohon Rambai Padi di Taman Bebaya Samarinda Habis Dilahap Ulat Bulu, Warga Diimbau tak Berkunjung |   | 
|---|
| Dampak Serangan Ulat Bulu, Taman Bebaya Samarinda Ditutup Sementara |   | 
|---|

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240115_Taman-bebaya-Samarinda-Kaltim.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251031_Penghargaan-Subroto-Award-2025.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251030_Kecelakaan-Kerja-RDMP.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240416_Rapid-test-digunakan-untuk-deteksi-dini-DBD-di-Mahulu-Kaltim.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251030_Disnakertrans-Kaltim-Herawati-Sianding.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20253010-Ilustrasi-tambang-dan-pekerja-RDMP-01.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251031_Kampung-Narkoba-Bugis.jpg) 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.