Kecelakaan Kerja di Proyek RDMP Lawelawe

Terungkap Alasan Polisi Belum Bisa Terjun ke TKP 3 Pekerja RDMP Pertamina Tewas Tertimbun Longsor

Alasan polisi belum bisa terjun ke tempat kejadian perkara (TKP) 3 pekerja RDMP Pertamina tewas tertimbun longsor.

|
Kolase Tribun Kaltim / Nita Rahayu
PEKERJA RDMP TEWAS - Kasat Reskrim Polres PPU, AKP Dian Kusnawan dan ilustrasi proyek RDMP Lawe-lawe. Terungkap alasan polisi belum bisa terjun ke tempat kejadian perkara (TKP) 3 pekerja RDMP Pertamina tewas tertimbun longsor, Rabu (29/10/2025). (Kolase Tribun Kaltim / Nita Rahayu) 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Terungkap alasan polisi belum bisa terjun ke tempat kejadian perkara (TKP) 3 pekerja RDMP Pertamina tewas tertimbun longsor.

Diketahui Polres Penajam Paser Utara (PPU) tengah melakukan penyelidikan kecelakaan kerja yang menyebabkan tiga pekerja tewas akibat tertimbun longsor di area proyek Refinery Development Master Plan (RDMP), Desa Girimukti, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 16.30 Wita.

Saat ini kepolisian menunggu akses resmi dari pihak perusahaan untuk pemeriksaan langsung ke titik galian karena masih terdapat proses investigasi internal

Hal itu diungkapkan Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Andreas Alek Danantara, melalui Kasat Reskrim AKP Dian Kusnawan

Baca juga: BREAKING NEWS - 3 Pekerja Tewas Tertimbun Longsor saat Galian Manual di Proyek RDMP Girimukti PPU

Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Andreas Alek Danantara, melalui Kasat Reskrim AKP Dian Kusnawan, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan langkah awal penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian.

“Kami telah mengamankan keterangan awal di lokasi dan melakukan pendalaman terhadap kronologi kejadian. Saat ini kami menunggu akses resmi dari pihak perusahaan untuk pemeriksaan langsung ke titik galian karena masih terdapat proses investigasi internal,” ujarnya.

Ia menegaskan, keselamatan kerja (K3) menjadi perhatian serius dalam proses hukum yang sedang berjalan.

“Apabila ditemukan dugaan kelalaian, baik dari sisi penerapan K3 maupun pengawasan lapangan, perkara ini dapat ditingkatkan ke tahap penyidikan,” tegasnya.

Jenazah ketiga korban telah diserahkan kepada pihak keluarga. Dua korban diketahui merupakan pekerja dari luar daerah Penajam Paser Utara, sedangkan satu korban merupakan pekerja lokal.

Semua korban telah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing pada malam hari usai kejadian. Korban selamat kini masih menjalani perawatan di RSUD Ratu Aji Putri Botung.

Sebagai langkah pencegahan, Polres PPU mengimbau seluruh perusahaan di sektor konstruksi dan energi untuk memperketat penerapan standar keselamatan kerja, khususnya di area galian dan tanah labil yang rawan longsor.

“Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan apabila SOP dilaksanakan secara maksimal dan pengawasan lapangan berjalan optimal,” tutup Kasat Reskrim. 

Kronologi Peristiwa

Peristiwa maut itu bermula saat pekerjaan galian yang semula menggunakan alat berat dialihkan menjadi galian manuallantaran adanya pipa jaringan yang menghambat proses ekskavasi.

Sebanyak tujuh pekerja turun ke dalam galian sedalam 2,5 hingga 3 meter secara bergantian. 

Tak lama berselang, dinding tanah ambles dan menimbun tiga pekerja yang masih berada di dasar lubang.

Korban yang meninggal dunia masing-masing bernama Tri Mulyono, Wendi Atnan Biu, dan Hadi Martani. Ketiganya dinyatakan meninggal dunia setelah berhasil dievakuasi dari timbunan tanah.

Baca juga: Kilang Pertamina Unit Balikpapan Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Kelurahan Baru Ilir

Keterangan Resmi Pertamina

Sementara satu pekerja lainnya, Tri Mujianto, yang bertugas sebagai mandor, mengalami luka ringan akibat terkena material longsor susulan.

VP Legal & Relation PT Kilang Pertamina Balikpapan, Asep Sulaeman, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa pekerja subkontraktor tersebut.

Ia juga menyampaikan doa bagi keluarga korban agar diberi kekuatan dan ketabahan menghadapi cobaan ini.

‎“Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah yang terjadi. Kami turut mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” ujar Asep dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/10/2025).

‎Asep menegaskan bahwa pihaknya bersama PT Silog saat ini memprioritaskan penanganan terhadap korban serta memberikan dukungan moril bagi keluarga yang ditinggalkan.

‎“Prioritas utama saat ini adalah penanganan kepada korban, serta memberikan dukungan moril kepada keluarga korban,” tambahnya.

‎Ia juga menjelaskan bahwa saat ini sedang dilakukan investigasi menyeluruh oleh pihak terkait untuk mengetahui penyebab insiden tersebut.

Proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-lawe

Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-lawe kini telah memasuki tahap akhir pembangunan.

PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) terus mematangkan persiapan menuju fase operasi, dengan fokus utama pada unit Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang akan segera memasuki tahap commissioning dan start-up.

Vice President (VP) Legal & Relation PT KPB, Asep Sulaeman mengatakan bahwa proyek RDMP Balikpapan terdiri dari tiga lingkup utama pekerjaan, yakni Early Works, Engineering Procurement Construction (EPC) ISBL–OSBL dan EPC Lawe-Lawe.

“Seluruh pekerjaan di proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe dilakukan secara bertahap dan terintegrasi,” jelas Asep kepada TribunKaltim.co, Minggu (26/10/2025).

Pada tahap awal, pekerjaan di Early Works menjadi fondasi megaproyek ini.

Baca juga: PT Kilang Pertamina Balikpapan Salurkan Infak Rp91 Juta untuk Rumah Ibadah dan Tahfiz

Asep mengungkapkan, terdapat 16 paket pembangunan awal yang mencakup persiapan lahan, pembangunan infrastruktur dasar, utilitas sementara hingga fasilitas penunjang konstruksi.

“Sebanyak 15 paket telah tuntas, sementara satu paket tambahan berupa modifikasi tangki masih berjalan secara paralel,” tambahnya.

Sementara, lingkup proyek utama EPC ISBL dan OSBL mencakup pembangunan dan pengembangan 39 unit yang terdiri dari 21 unit proses baru, 13 unit utilitas dan fasilitas pendukung serta 5 unit revamp dari fasilitas eksisting. 

Mayoritas unit utilitas dan fasilitas pendukung kini sudah memasuki tahap uji peralatan dan awal pengoperasian.

Di sisi lain, pekerjaan di area Lawe-lawe difokuskan pada pembangunan dua tangki penyimpanan crude oil berkapasitas masing-masing satu juta barel, jaringan pipa transfer line onshoreoffshore berdiameter 20 inci, unloading line 52 inci serta fasilitas Single Point Mooring (SPM) berkapasitas 320.000 DWT.

Baca juga: Momentum HUT ke-80 RI, PT Kilang Pertamina Balikpapan Catat Sejarah Pemasukan Perdana Catalyst

Asep mengakui, tantangan terbesar dari proyek tersebut terletak pada pelaksanaan pekerjaan di tengah kilang eksisting yang tetap beroperasi penuh.

Hal ini menuntut koordinasi dan perencanaan yang sangat ketat agar tidak mengganggu operasional kilang yang berjalan.

“Ini bukan hanya proyek besar dari sisi nilai investasi dan jumlah unit, tetapi juga dari sisi teknis. Tim proyek harus bekerja dengan presisi tinggi karena seluruh pekerjaan dilakukan berdampingan dengan kilang yang masih beroperasi,” terangnya.

Selain fokus pada penyelesaian konstruksi, KPB juga menegaskan komitmen tinggi terhadap keselamatan kerja. Seluruh kegiatan pembangunan mengacu pada Corporate Life Saving Rules (CLSR) serta standar keselamatan internasional.

“Kami memastikan seluruh kegiatan dijalankan dengan prinsip safety first dan persiapan menyeluruh sebelum tahap uji coba peralatan.”

Baca juga: PT Kilang Pertamina Balikpapan Mantapkan Langkah Menuju Fase Operasi RDMP 2025

Hingga pekan ketiga Oktober 2025, progres fisik proyek RDMP Balikpapan telah mencapai 96,80 persen. Sejumlah unit utama mulai menjalani pengujian peralatan sebagai bagian dari tahap commissioning menuju start-up.

“Kami sudah berada di tahap penting menuju fase operasi pada akhir 2025. RDMP Balikpapan menjadi simbol kemandirian energi Indonesia hasil karya anak bangsa,” tutup Asep. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved