Berita Kaltim Terkini

Waspada DBD! Ini 5 Daerah dengan Kasus Demam Berdarah Tertinggi di Kalimantan Timur

Berdasarkan data BPS kabupaten/kota di Kalimantan Timur menunjukkan angka kesakitan DBD yang signifikan per 100.000 penduduk.

Editor: Yara Tahnia
HO/Dinkes Mahulu/https://hellosehat.com/
KASUS DBD KALTIM - Ilustrasi rapid test digunakan untuk deteksi dini DBD di Mahulu Kaltim. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Timur menunjukkan angka kesakitan DBD yang signifikan per 100.000 penduduk. (HO/Dinkes Mahulu/https://hellosehat.com/) 

TRIBUNKALTIM.CO - Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti serta Aedes albopictus.

Penyakit ini menimbulkan berbagai gejala, mulai dari demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, hingga munculnya ruam di kulit.

Pada kondisi berat, DBD dapat memicu syok dan perdarahan serius, yang berpotensi berakibat fatal bila tidak segera mendapatkan penanganan medis.

Baca juga: 5 Daerah Paling Rawan Penyakit Malaria di Kalimantan Timur

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui wilayah dengan jumlah kasus DBD tertinggi, agar bisa lebih waspada dan melakukan langkah pencegahan sejak dini.

5 Daerah dengan Kasus DBD Tertinggi di Kalimantan Timur

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Timur menunjukkan angka kesakitan DBD yang signifikan per 100.000 penduduk.

Urutan ini disusun dari yang tertinggi, memberikan gambaran jelas tentang wilayah mana yang paling rentan.

1. Kabupaten Penajam Paser Utara

Kabupaten Paser Utara berada di puncak daftar dengan angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk yang sangat tinggi, yaitu 810,70 persen.

Angka ini jauh melebihi daerah lainnya, menunjukkan perlunya perhatian serius dan tindakan pencegahan ekstra di wilayah ini.

2. Kabupaten Kutai Barat

Menempati posisi kedua dengan 481,20 persen kasus per 100.000 penduduk.

Baca juga: 5 Daerah dengan Angka Penemuan Kasus Penyakit Menular TBC Terbanyak di Kalimantan Timur

Meskipun lebih rendah dari Penajam Paser Utara, angka ini tetap menempatkan Kutai Barat sebagai salah satu daerah dengan tingkat risiko tinggi.

3. Kabupaten Kutai Kartanegara

Wilayah ini mengikuti dengan 355,50 persen kasus per 100.000 penduduk.

Angka ini relatif rendah dibandingkan dua daerah teratas, namun tetap menjadi pengingat bahwa risiko DBD ada di mana-mana.

4. Kota Bontang

Berada di posisi keempat dengan 292,60 persen kasus per 100.000 penduduk.

Angka ini lebih tinggi dari Kabupaten Kutai Timur, yang menunjukkan perlunya kewaspadaan berkelanjutan.

5. Kabupaten Kutai Timur

Menutup daftar lima besar dengan 267,10 persen kasus per 100.000 penduduk.

Dengan angka yang cukup tinggi ini, Kota Bontang juga termasuk dalam wilayah prioritas untuk penanganan DBD.

Penting untuk dicatat bahwa angka-angka ini mencerminkan kasus per 100.000 penduduk, yang memberikan perbandingan yang adil antar daerah dengan populasi yang berbeda.

Baca juga: Top 5 Daerah dengan Tenaga Kesehatan Ahli Gizi Terbanyak di Kalimantan Timur

Data ini bisa menjadi acuan bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengalokasikan sumber daya dan upaya pencegahan secara lebih efektif.

Data BPS Kasus Penyakit di Kalimantan Timur

Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur dengan jumlah kasus penyakit DBD per 100.000 penduduk:

  • Kabupaten Penajam Paser Utara: 810,70 %
  • Kabupaten Kutai Kartanegara: 355,50 %
  • Kota Bontang: 292,60 %
  • Kabupaten Kutai Timur: 267,10 %
  • Kota Balikpapan: 239,40 %
  • Kabupaten Mahakam Ulu: 104,30 %
  • Kabupaten Kutai Barat: 481,20 %
  • Kota Samarinda: 170,60 %
  • Kabupaten Paser: 121,00 %
  • Kabupaten Berau: 245,10 %
  • Kalimantan Timur: 297,70 %

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved