Berita Kaltim Terkini
Tingkat Konsumsi Makanan Cepat Saji di Kaltim, Warga Balikpapan Habiskan Rp397.510 per Bulan!
Lima daerah di Kaltim tercatat memiliki tingkat konsumsi makanan cepat saji tertinggi versi Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Christnina Maharani
TRIBUNKALTIM.CO - Pola konsumsi masyarakat masa kini mengalami pergeseran seiring dengan gaya hidup yang berkembang dan mobilitas yang semakin meningkat.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada 2024, rata-rata pengeluaran per kapita per bulan untuk komoditas makanan paling besar dihabiskan untuk konsumsi makanan dan minuman cepat saji.
BPS mencatat, rata-rata pengeluaran mencapai Rp313.335 dengan persentase 33,84 persen. Artinya, olahan cepat saji menjadi komoditas yang paling berpengaruh besar dalam pengeluaran per bulan masyarakat di Kaltim.
Makanan dan minuman cepat saji sering dianggap sebagai alternatif paling efisien bagi masyarakat saat ini, terutama bagi mereka yang tinggal di area perkotaan dengan mobilitas tinggi.
Kegiatan memasak pun perlahan-lahan menjadi hal yang mulai jarang dilakukan. Pasalnya, sepertiga dari total pengeluaran masyarakat digunakan untuk mengonsumsi olahan cepat saji daripada konsumsi makanan bergizi seimbang seperti daging, ayam, ikan, sayur dan buah hingga susu.
Baca juga: 5 Daerah di Kaltim dengan Tingkat Konsumsi Rokok Tertinggi pada 2024
Sebanyak lima daerah di Kaltim diketahui memiliki tingkat konsumsi makanan cepat saji tertinggi se-provinsi, dengan pengeluaran paling tinggi Rp397.510 per bulan.
Selengkapnya, berikut kami rangkum daftarnya untuk Anda.
1. Kota Balikpapan - Rp397.510
BPS mencatat bahwa persentase pengeluaran untuk makanan di Balikpapan adalah yang terendah se-provinsi, yakni hanya sekitar 41,43 persen.
Meskipun memiliki tingkat konsumsi yang rendah, pengeluaran yang dihabiskan warga Balikpapan untuk makanan praktis dan siap saji di Balikpapan menjadi yang terbesar setiap bulannya.
Dengan mobilitas yang tinggi, padat aktivitas dan keberadaan banyak gerai waralaba internasional menjadikan olahan cepat saji sebagai solusi praktis bagi warganya.
Baca juga: Komoditas Penyumbang Kemiskinan di Kaltim Versi BPS: Beras, Rokok, Listrik hingga Skincare
2. Kota Samarinda - Rp369.791
Sebagai ibu kota provinsi, Samarinda memiliki mobilitas yang tak kalah padat. Kehidupan mahasiswa, pegawai negeri dan pekerja swasta mendorong tingginya permintaan akan makanan instan dan cepat saji.
Hadirnya mall, pusat kuliner dan layanan pesan antar yang menjamur di Samarinda membuat warga Samarinda lebih memilih untuk mengonsumsi jenis olahan ini.
3. Kota Bontang - Rp332.123
Bontang yang dikenal sebagai kota industri menunjukkan konsumsi yang tinggi terhadap makan cepat saji.
Ritme kerja yang padat membuat masyarakat Bontang mengandalkan makanan praktis.
4. Kabupaten Berau - Rp301.549
Pertumbuhan sektor pariwisata dan urbanisasi mendorong munculnya tempat makanan yang modern.
5. Kabupaten Kutai Barat - Rp293.933
| Sejarah Kaltim, Bangunan Polsek Samarinda Kota Jejak Barak Polisi Jaman Belanda, Ada Gerendel Tua |
|
|---|
| Dinkes Kaltim Pastikan Belum Ada Peningkatan Kasus Influenza Tipe A |
|
|---|
| Daftar 3 Temuan Wagub Kaltim saat Sidak Empat RS Provinsi di Samarinda, Ada yang Minim Kunjungan |
|
|---|
| Pemprov Kaltim Siapkan Rp16,8 Miliar untuk Dokter Spesialis Jaga 24 Jam di UGD Rumah Sakit Daerah |
|
|---|
| 5 Daerah di Kalimantan Timur dengan Pendapatan Tertinggi bagi Pekerja Informal Lulusan SMA |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/ilustrasi-makanan-cepat-saji_20150512_162610.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.