Berita Kutim Terkini

Rumah Rehab Gizi Dibangun di Sangatta Utara Kutim, Upaya Tekan Risiko Stunting Secara Terukur

Program kolaboratif lintas pihak di Sangatta Utara kini bergerak lebih konkret menangani gizi anak berisiko stunting

TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS
TEKAN GIZI BURUK - Camat Sangatta Utara, Hasdiah. Program kolaboratif lintas pihak di Sangatta Utara kini bergerak lebih konkret menangani gizi anak berisiko stunting. (TRIBUNKALTIM.CO/NURILA FIRDAUS) 
Ringkasan Berita:
  • Kecamatan Sangatta Utara membangun rumah rehab gizi sebagai langkah strategis menurunkan angka stunting.
  • Program dikerjakan bersama PT KPC, Dana Desa, dan Dinas Kesehatan melalui skema kolaborasi multipihak.
  • Anak berisiko akan menjalani pendampingan intensif 26 hari dengan dokter spesialis anak hingga dinyatakan lulus.

 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Upaya penurunan stunting Sangatta Utara kini semakin diperkuat melalui langkah terukur dalam bentuk pembangunan rumah rehab gizi yang akan direalisasikan di Kecamatan Sangatta Utara. 

Program ini tidak hanya menjadi wujud komitmen pemerintah kecamatan, namun juga menggambarkan kolaborasi multipihak dalam mengintervensi permasalahan gizi anak secara lebih fokus, sistematis, dan terpantau.

Camat Sangatta Utara, Hasdiah, memaparkan bahwa angka anak berisiko stunting di wilayahnya tercatat mencapai 345 anak.

Selain itu, terdapat pula 54 anak dengan gizi kurang dan 3 anak kategori gizi buruk. Angka ini dinilai cukup tinggi sehingga memerlukan intervensi yang lebih strategis dan terstruktur.

Oleh sebab itu, ia berkolaborasi dengan PT. Kaltim Prima Coal, perusahaan tambang yang wilayahnya banyak di Kecamatan Sangatta Utara, untuk membangun rumah rehab gizi.

Baca juga: Disdikbud Kutim Upayakan Miliki 35 Sekolah Rujukan Google, Tersebar di Sangatta Utara dan Selatan

Adapun gedung yang akan digunakan, merupakan bangunan lawas di samping BPU Sangatta Utara.

"Melalui CSRnya PT. KPC akan mensupport bangunan, kalau PMT (pemberian makanan tambahan) dari dana desa, pendampingan kesehatan ada Dinas Kesehatan, jadi kita kolaborasi semua," ucap Hasdiah, Minggu (2/10/2025).

Lanjutnya, konsep rumah rehab gizi nanti akan memproduksi makanan tambahan gizi bagi anak-anak yang mengalami risiko stunting, gizi kurang dan gizi buruk.

PMT yang diberikan kepada masyarakat dan dikelola oleh keluarganya selama ini dianggap kurang optimal dalam menurunkan risiko stunting.

Sehingga rumah rehab gizi akan memproduksi makanan tersebut untuk setiap anak yang berisiko stunting, gizi kurang dan gizi buruk selama 26 hari serta didampingi oleh dokter spesialis anak.

"Dikasih makan, dipantau perkembangannya, nanti kalau sudah lulus dari rumah rehab gizi, maka PMT akan diberhentikan," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved