Bupati Sri Juniarsih Alihkan Anggaran Perayaan Hari Jadi Berau Rp3 Miliar untuk Sembako Murah

TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG REDEB – Bupati Sri Juniarsih Mas, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur melakukan penyesuaian terhadap rangkaian kegiatan dalam perayaan Hari Jadi ke-71 Kabupaten Berau. 

Hal itu disampaikannya usai menutup Lomba Perahu Panjang Tradisional beberapa waktu yang lalu. 

“Awalnya kami sudah merencanakan sejumlah kegiatan untuk memeriahkan hari jadi, seperti Berau Expo yang menghadirkan artis ibu kota, serta pesta rakyat Manutung Jukut atau bakar ikan bersama masyarakat. Namun karena ada perintah dari Kemendagri, kegiatan tersebut tidak kami laksanakan,” jelasnya. 

Meski demikian, Bupati menegaskan bahwa dana yang semula disiapkan untuk dua kegiatan besar tersebut tidak hilang begitu saja.

Anggaran tersebut, dengan total sekitar Rp3 miliar, dialihkan untuk program sembako murah yang ditujukan bagi masyarakat di 13 kecamatan dan 100 kampung di Kabupaten Berau.

Baca juga: Bupati Sri Juniarsih Harapkan Wartawan Berau Jadi Juara Umum di Porwada Kaltim 2025 

“Dana hiburan kita alihkan menjadi bantuan sosial melalui sembako murah. Jadi tidak ada yang dirugikan, justru manfaatnya lebih dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (5/11/2025).

Sri juga menambahkan bahwa semula pihaknya berencana untuk menggratiskan seluruh paket sembako tersebut.

Namun, setelah dilakukan perhitungan anggaran, kebijakan itu dinilai tidak memungkinkan karena biaya yang dibutuhkan bisa mencapai tiga kali lipat dari kemampuan keuangan daerah.

“Untuk itu, sembako gratis akan diberikan khusus kepada 4.000 masyarakat yang benar-benar membutuhkan, sementara untuk masyarakat yang masih tergolong mampu, harga sembakonya tetap dimurahkan,” terangnya.

Sri Juniarsih menegaskan bahwa perubahan ini tidak mengurangi makna dan semangat perayaan Hari Jadi Kabupaten Berau.

Baca juga: Bupati Berau Sri Juniarsih Sebut Pemangkasan Dana Pusat Hanya 30 Persen

Menurutnya, rasa syukur, kebersamaan, dan semangat persatuan tetap menjadi inti dari peringatan tahun ini.

“Walaupun tanpa hiburan besar, kebahagiaan dan rasa syukur kita tidak berkurang. Kegiatan lomba-lomba tradisional tetap dilaksanakan, suasana kondusif tetap terjaga, dan yang paling penting, manfaatnya kembali kepada masyarakat,” pungkasnya. (*)