Berita Balikpapan Terkini
Satgas Polda Kaltim Sidak Harga Beras, Temukan Kenaikan di Kutai Timur Akibat Biaya Transportasi
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Timur terus melakukan inspeksi mendadak (sidak) pengawasan harga beras
Penulis: Dwi Ardianto | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Timur terus melakukan inspeksi mendadak (sidak) pengawasan harga beras di wilayah Kaltim.
Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas Satgas Pengendalian Harga Beras yang digelar setiap hari di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.
Dirreskrimsus Polda Kaltim, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas, mengatakan sidak dilakukan untuk memastikan harga beras di pasaran sesuai dengan ketentuan pemerintah.
“Sidak ini adalah bagian dari pengawasan oleh Satgas Pengendalian Harga Beras. Kami laksanakan setiap hari, baik oleh tim di tingkat Polda maupun jajaran Polres di kabupaten/kota,” ujar Bambang Yugo, Rabu (05/11/2025).
Dari hasil pengawasan di sejumlah toko ritel di Balikpapan, ia memastikan harga beras masih berada di batas wajar.
Baca juga: Ini Alasan Harga Beras di Kutai Timur Melebihi Batas yang Ditetapkan Pemprov Kaltim
“Untuk di ritel yang kami tinjau hari ini hanya menjual beras premium, dan harganya sesuai HET yakni Rp15.400 per kilogram,” jelasnya.
Bambang Yugo menambahkan, pihaknya juga telah menggelar Analisa dan Evaluasi (ANEV) Mingguan bersama sejumlah instansi terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perinda), Dinas Pangan, Dinas Perizinan, Bulog Kanwil Kaltim-Kaltara, serta jajaran Polres di seluruh kabupaten/kota.
Dari hasil ANEV tersebut, ditemukan adanya kenaikan harga beras di Kabupaten Kutai Timur.
“Memang ada sedikit kenaikan di Kutai Timur. Namun pemerintah daerah bersama Bulog sudah menyiapkan langkah-langkah untuk menekan kenaikan itu,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur bersama Bulog telah menyiapkan 11 gudang untuk menampung stok beras, yang selanjutnya akan dipasok dan didistribusikan oleh Bulog guna menstabilkan harga di pasaran.
Menurut Bambang, faktor utama penyebab kenaikan harga di Kutai Timur adalah biaya transportasi.
“Kita tahu jarak antara Samarinda dan Kutai Timur cukup jauh. Jadi kenaikan ini lebih karena faktor biaya angkut dari gudang di Samarinda menuju Kutai Timur,” terangnya.
Kenaikan harga yang terjadi relatif kecil, sekitar 0,3 persen dibandingkan kabupaten lain di Kalimantan Timur.
Baca juga: Bantuan Pangan Balikpapan Kembali Disalurkan, Upaya Menekan Harga Beras dan Lindungi Warga Kecil
“Tidak signifikan, tapi tetap kita awasi agar tidak berkembang,” tegas Bambang Yugo.
Ia memastikan Satgas Pengendalian Harga Beras Polda Kaltim akan terus memantau situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan instansi terkait, agar stabilitas harga dan pasokan bahan pangan tetap terjaga di seluruh wilayah Kalimantan Timur.(*)
| Ironi Sampah, 80 Petugas Dikerahkan Jaga Kebersihan Pesisir Balikpapan |
|
|---|
| Pengumpulan Sampah Pesisir di Balikpapan Capai 270 Ton per Bulan |
|
|---|
| Kasdam VI Mulawarman Minta Jajaran Perkuat Disiplin dan Tanggung Jawab |
|
|---|
| Pemkot Balikpapan Perketat Aturan Bebas Plastik, Wawali Bagus Susetyo Evaluasi Lingkungan Pemerintah |
|
|---|
| Gandeng BNN Balikpapan, PT KKT Tes Narkoba 200 Karyawan Operasional dan Pengawasan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251105-Satgas-beras.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.