Berita Balikpapan Terkini

Ironi Sampah, 80 Petugas Dikerahkan Jaga Kebersihan Pesisir Balikpapan

Setiap bulan, sekitar 270 ton sampah pesisir berhasil dikumpulkan di Balikpapan, Kalimantan Timur.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
IRONI SAMPAH PESISIR - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana. Ia menyebutkan, setiap bulan, sekitar 270 ton sampah pesisir berhasil dikumpulkan di Balikpapan.(TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

Ringkasan Berita:
  • Pemkot Balikpapan kerahkan 80 petugas khusus jaga kebersihan pesisir di 10 kelurahan.
  • Setiap bulan, sekitar 270 ton sampah pesisir berhasil dikumpulkan.
  • DLH sebut sampah berasal dari warga dan kiriman laut, sementara sosialisasi terus digencarkan agar masyarakat tak membuang sampah ke pesisir.

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Setiap bulan, sekitar 270 ton sampah pesisir berhasil dikumpulkan di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Jumlah besar ini menggambarkan betapa seriusnya persoalan kebersihan laut di kota yang dikenal sebagai gerbang Kalimantan Timur tersebut.

Untuk menekan volume sampah yang terus menumpuk di tepi pantai, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mengerahkan 80 petugas kebersihan khusus.

Mereka bertugas menjaga kebersihan pesisir di sepuluh kelurahan yang menjadi wilayah rawan pencemaran.

Baca juga: Pengumpulan Sampah Pesisir di Balikpapan Capai 270 Ton per Bulan

Langkah ini menjadi bentuk komitmen Pemkot Balikpapan menghadapi ironi lingkungan di tengah pesatnya pembangunan kota.

Selain menjaga estetika wilayah pesisir, kebijakan ini juga bertujuan mendorong kesadaran masyarakat agar tak lagi membuang sampah ke laut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, menjelaskan, 80 petugas tersebut tersebar di sepuluh kelurahan pesisir.

“Untuk wilayah Balikpapan Barat saja, kami menurunkan sekitar 20 orang petugas khusus,” ujarnya, Rabu (5/11/2025).

Baca juga: Volume Sampah Pesisir Terus Alami Peningkatan, DLH Kota Balikpapan Bakal Tambah Petugas Kebersihan

Dari total 80 petugas itu, 60 merupakan tenaga honorer, sedangkan 20 lainnya tenaga outsourcing.

Mereka bekerja setiap hari mengumpulkan sampah yang menumpuk di sepanjang garis pantai dan laut kota minyak.

“Setiap hari petugas kami bisa mengumpulkan sekitar 6–9 ton sampah pesisir,” ucap Sudirman.

Ia menilai, tumpukan sampah ini disebabkan dua faktor utama: rendahnya kesadaran masyarakat dan kiriman sampah dari laut saat air pasang.

Baca juga: Dilema Sampah Pesisir di Balikpapan, Pemprov Kaltim mesti Ikut Pembiayaan

“Masih ada sebagian kecil warga yang membuang sampah langsung ke laut atau pesisir pantai,” ungkapnya.

Selain itu, kondisi cuaca ekstrem turut memperburuk situasi karena arus laut kerap membawa sampah kiriman ke tepian.

“Saat air pasang, banyak sampah hanyut dan menumpuk di tepi laut. Itu yang kami bersihkan setiap harinya,” katanya.

Sudirman memastikan, meski Pemkot menghadapi pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD), petugas kebersihan tetap bekerja maksimal.

“Dengan kondisi yang sekarang, jumlah petugas masih cukup. Kami juga terus melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak lagi membuang sampah ke pesisir,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved