Berita Berau Terkini
Disbudpar Berau Anggarkan Rp3,5 Miliar untuk Percantik Destinasi Wisata Air Panas Pemapak
Destinasi Wisata Air Panas Pemapak Bapinang di Kecamatan Biatan, Berau dapat anggaran 2025 ini sebesar Rp 3,5 miliar
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau terus berupaya meningkatkan kualitas dan daya tarik destinasi wisata unggulannya.
Salah satunya, lanjutan pembangunan sarana dan prasarana di Destinasi Wisata Air Panas Pemapak Bapinang di Kecamatan Biatan, Berau yang pada tahun anggaran 2025 ini mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 3,5 miliar dari anggaran murni daerah.
Menurut penjelasan Staf Teknis sekaligus Pengawas Kepariwisataan Disbudpar Berau, Andi Nursyamsi, pembangunan ini merupakan tahap lanjutan dari pekerjaan tahun sebelumnya, dengan fokus utama pada penataan infrastruktur dasar dan estetika kawasan wisata.
“Tahap tahun ini kami fokus untuk merapikan kawasan, mempercantik akses, serta menambah fasilitas pelayanan pengunjung," ujarnya kepada Tribunkaltim,co, Senin (10/11/2025).
Dirinya menjelaskan, anggaran sebesar Rp 3,5 miliar tersebut, digunakan untuk penataan drainase, perbaikan jalan, pembangunan toilet tambahan, serta penataan sungai air dingin yang menjadi daya tarik utama.
Baca juga: Provinsi Bali jadi Duta Wisata Indonesia 2025, Kaltim Menduduki Posisi Runner Up
Pekerjaan pertama yang diselesaikan Disbudpar adalah penataan sistem drainase kawasan, yang kini telah rampung 100 persen.
Menurut Andi, hal ini sangat penting karena lokasi Air Panas Pamapak berada di kawasan hutan dengan banyak sumber air, baik dari mata air panas, air hujan, maupun aliran sungai air dingin.
“Kalau tidak ditata, air panas dan air dingin bisa bercampur. Itu bisa mengganggu kualitas dan kebersihan sumber air panas. Karena itu, drainase menjadi prioritas utama,” jelasnya.
Sementara pekerjaan dengan bobot anggaran terbesar adalah penataan Sungai Air Dingin, yang kini juga sudah selesai 100 persen.
Pinggiran kolam ditata di kedua sisi menggunakan batu alam, dilengkapi pintu air dan kolam alami yang bersih serta tertata rapi.
“Kami ingin menjaga keaslian alamnya, tapi tetap memberikan kenyamanan bagi wisatawan,” tambahnya.
Selain memperindah kawasan, pembangunan kali ini juga menjawab masukan dari pengunjung selama dua tahun terakhir.
Salah satunya adalah penambahan jumlah toilet dan ruang bilas, dari sebelumnya hanya empat pintu menjadi delapan pintu.
“Air Panas Pamapak ini termasuk destinasi dengan kunjungan dan retribusi tertinggi di Berau. Banyak pengunjung mengeluhkan antrean panjang di toilet dan ruang bilas, jadi kami tambah fasilitasnya agar lebih nyaman,” ujarnya.
Selain itu, akses jalan masuk kini diperindah dan ditata lebih rapi, serta dibuat pagar pengaman di dua titik kawasan pada pintu masuk utama dan di sisi sungai.
Kedua pagar tersebut kini juga hampir rampung seluruhnya.
Inovasi lain yang dilakukan Disbudpar adalah pembangunan jalur trekking sepanjang 100 meter lebih, yang menghubungkan area wisata utama dengan area parkir.
Jalur ini memungkinkan wisatawan menikmati suasana hutan di sekitar sumber air panas tanpa bercampur dengan arus pengunjung yang baru masuk.
Selain itu, juga tengah diselesaikan pembuatan ruang terbuka hijau (RTH) di sisi luar Sungai Air Dingin, yang kini telah mencapai progres 80 persen.
Kawasan ini akan menjadi taman hijau yang luas dengan jembatan penyeberangan dan area taman rekreasi alami.
Baca juga: Balikpapan Jadi Kota Pertama Gelar Grand Final Duta Wisata Indonesia 2025
“Kami ingin pengunjung tidak hanya menikmati air panasnya, tapi juga suasana alamnya yang asri. Jadi konsepnya bukan sekadar mandi air panas, tapi rekreasi keluarga yang lengkap,” ujar Andi.
Pekerjaan besar lainnya adalah pembangunan tiga unit kolam rendam air panas buatan lengkap dengan atap pelindung agar pengunjung tetap nyaman meskipun cuaca panas.
"Progres fisiknya kini telah mencapai 80 persen, tinggal pemasangan atap," ungkapnya
Selain itu, Disbudpar juga tengah menyiapkan zona tambahan untuk tahun mendatang, termasuk area parkir luas, taman bermain anak semi indoor, panggung hiburan mini, serta gazebo besar bergaya semi-glamping yang akan disewakan bagi wisatawan.
“Rencananya kawasan ini dibagi menjadi beberapa zona: parkir, taman rekreasi anak, gazebo istirahat, dan kolam anak. Semua akan dikembangkan bertahap sesuai ketersediaan anggaran,” jelasnya.
Meski berbagai fasilitas sudah hampir rampung, Andi mengakui tantangan utama dalam pengembangan destinasi ini adalah keterbatasan anggaran.
Dengan luas kawasan sekitar 12 hektare, baru separuh area yang dapat dimanfaatkan secara optimal.
“Kami harus benar-benar teliti mengatur anggaran agar hasilnya bisa langsung dirasakan pengunjung. Prinsipnya, jangan membangun separuh-separuh. Kalau dibangun, harus bisa langsung dinikmati dan tidak rusak sebelum rampung,” tegasnya.
Saat ini, progres keseluruhan pembangunan telah mencapai sekitar 70 persen, dan ditargetkan selesai pada akhir November 2025. Uji coba pembukaan direncanakan pada awal Desember, bertepatan dengan libur akhir tahun.
“Harapannya, akhir November semua rampung dan awal Desember bisa kita buka untuk uji coba. Dengan begitu, masyarakat bisa menikmati wajah baru Air Panas Pamapak saat liburan nanti,” tutupnya. (*)
| Bupati Ajak Masyarakat Berau Warisi Semangat Juang Pahlawan dengan Karya dan Pengabdian |
|
|---|
| Menuju Perpustakaan Inovatif, Dispusip Berau Kejar Akreditasi Nasional |
|
|---|
| Pelantikan Pengurus PPDI, Harapan Perkuat Sinergi dan Fondasi Pemkab Berau |
|
|---|
| Parkir Elektronik di Pasar SAD Segera Direalisasikan, Diskoperindag Siapkan Kartu Langganan |
|
|---|
| Bupati Berau Minta Pelaku Usaha untuk Bayar Pajak untuk Tingkatkan PAD |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251110-air-panas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.