Pengungkapan Curanmor di Samarinda
Residivis Spesialis Jambret Resahkan Warga Samarinda, Modus Pepet Kendaraan Korban
Kapolresta Samarinda mengungkap telah menangkap residivis spesialis jambret dan barang bukti Rp110 juta berhasil diamankan polisi, Kamis (13/11/2025)
Penulis: Gregorius Agung Salmon | Editor: Rita Noor Shobah
Operasi Jaran Mahakam 2025 adalah operasi kepolisian terhadap kejahatan kendaraan (Jaran) yang digelar Polda Kalimantan Timur untuk menanggulangi tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Operasi ini dilakukan dengan melibatkan seluruh jajaran polres di Kaltim.
22 Kasus dengan 19 Tersangka
Operasi Jaran Mahakam 2025 di Samarinda ini berhasil mengungkap 22 kasus dengan 19 tersangka.
Baca juga: Residivis Curanmor asal Loa Janan Ditangkap di Samarinda Usai Curi Motor Dinas Distanak Kukar
Hasil ini diungkapkan dalam Konferensi pers yang digelar di halaman Mapolresta Samarinda pada Kamis (13/11/2025), dipimpin langsung oleh Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar bersama jajaran kepolisian.
“Selama 18 hari pelaksanaan operasi, Polresta Samarinda bisa mengungkap kasus curanmor sebanyak 22 kasus dengan mengamankan 19 tersangka, terdiri dari 18 laki-laki dan satu perempuan,” ujar Kombes Pol Hendri Umar, Kamis (13/11/2025).
Barang Bukti dan Persebaran Kasus
Dari hasil operasi, polisi mengamankan 22 barang bukti, meliputi 17 unit kendaraan roda dua, 1 unit kendaraan roda empat, serta 4 BPKB.
Pengungkapan kasus tersebar di sejumlah polsek:
- Polsek Sungai Pinang: 3 kasus
- Polsek Sungai Kunjang: 3 kasus
- Polsek Samarinda Kota: 2 kasus
- Polsek Samarinda Ulu: 2 kasus
- Polsek Samarinda Seberang: 2 kasus
- Polsek Palaran: 1 kasus
Secara geografis, kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Samarinda Ulu (7 kasus), disusul Sungai Kunjang (5 kasus) dan Samarinda Utara (3 kasus).
Baca juga: 2 Pelaku Curanmor di Samarinda Dibekuk Polisi, Modus Masuk Kamar hingga Gasak Motor Korban
Modus Operandi Pelaku
Kapolresta menjelaskan berbagai modus yang digunakan pelaku curanmor.
- Kelalaian pemilik: kunci motor masih menempel (6 kasus).
- Pembobolan rumah: 5 kasus.
- Motor tidak terkunci stang: 5 kasus.
- Merusak kunci stang: 3 kasus.
- Kunci tertinggal di tempat terbuka: beberapa kasus.
- Mayoritas aksi dilakukan pada dini hari, antara pukul 00.00 hingga 06.00 WITA.
Prioritas Pemberantasan
Meski operasi telah berakhir, Hendri menegaskan bahwa pemberantasan curanmor tetap menjadi prioritas utama Polresta Samarinda.
“Pasca operasi Jaran dalam satu minggu ini, kita memprioritaskan pengungkapan kasus curanmor,” pungkasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/2025113_Konferensi-Pers-Polresta-Samarinda-Ungkap-Kasus-Jambret.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.