Berita Balikpapan Terkini

RDMP Balikpapan Aktifkan 3.954 Titik Proteksi untuk Amankan Operasi RFCC

RDMP Balikpapan mengaktifkan 3.954 titik proteksi keselamatan untuk mengamankan tahap awal pengoperasian RFCC.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
PASANG SISTEM KEAMANAN - Potret Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC), jantung baru dari proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang kini bersiap menyalakan babak baru sejarah perminyakan Indonesia. Sebanyak 3.954 titik proteksi resmi diaktifkan untuk memastikan seluruh potensi bahaya dapat terdeteksi dan ditangani secara cepat, terukur, dan terintegrasi. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

Ringkasan Berita:
  • Sebanyak 3.954 titik proteksi diaktifkan untuk mendukung keselamatan tahap awal operasi RFCC dalam proyek RDMP Balikpapan.
  • Sistem modern mencakup FGDS, pemadam FM-200, hydrant, APAR, hingga perlindungan struktural tahan panas yang terhubung ke MCR secara real-time.
  • Simulasi tanggap darurat digelar untuk memastikan keandalan sistem, sekaligus menegaskan komitmen RDMP menghadirkan kilang berstandar internasional.

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN — Tahap awal pengoperasian Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Complex dalam Proyek Refinery Development Master Plan atau RDMP Balikpapan kini berjalan dengan lapisan keamanan yang jauh lebih ketat. 

Sebanyak 3.954 titik proteksi resmi diaktifkan untuk memastikan seluruh potensi bahaya dapat terdeteksi dan ditangani secara cepat, terukur, dan terintegrasi.

Langkah ini menjadi tonggak penting bagi RDMP Balikpapan yang tengah memasuki fase operasional unit-unit krusial, sehingga standar keselamatan ditingkatkan ke level maksimal.

“Keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap tahapan proyek. Pada pengoperasian awal unit RFCC, kami memastikan potensi bahaya dapat terdeteksi dan tertangani cepat serta terukur,” ujar Asep Sulaeman, Vice President Legal & Relation.

Baca juga: Jelang Uji Coba, Proyek Raksasa RDMP Balikpapan Didoakan Ratusan Santri

Sistem Proteksi Modern di 3.954 Titik Kritis

Lapisan keamanan tersebut mencakup jaringan deteksi gas, alarm kebakaran, hingga sistem pemadam otomatis.

Seluruh perangkat bekerja secara real-time dan terhubung ke Main Control Room (MCR).

Beberapa teknologi proteksi utama di antaranya:

  •  Fire Gas Detection System (FGDS)
    Menggunakan kombinasi Flame Detector (IR/UV) dan Fixed Gas Detector yang mampu mendeteksi nyala api dan kebocoran gas berbahaya seperti hidrokarbon, hidrogen, amonia, dan CO.
  •  Fire Suppression FM-200
    Sistem pemadam cepat berbasis gas yang aman bagi peralatan elektronik dan ramah lingkungan, terutama digunakan pada area operasi vital.
  • Perlengkapan Pemadam Area Terbuka
    Mulai dari APAR, hydrant, selang, sistem busa, hingga unit Fire Truck yang disiagakan 24 jam.
  • Perlindungan Pasif Struktur
    Seluruh struktur baja dilapisi material tahan panas untuk memperlambat eskalasi api dan memberi waktu evakuasi lebih aman.

Baca juga: Jelang Akhir Proyek RDMP, Rahmad Masud Minta Prioritaskan Jaminan Perlindungan Pekerja

Terintegrasi Penuh dengan MCR

Semua titik proteksi tersebut dipantau operator melalui layar kontrol yang menampilkan status alarm, deteksi gas, hingga tayangan CCTV secara langsung.

Sistem ini dirancang agar respons waktu insiden dapat dipersingkat secara signifikan.

“Kami merancang sistem keamanan secara berlapis, mulai dari deteksi dini hingga pemadaman otomatis,” tambah Asep.

Untuk memastikan kesiapan, RDMP Balikpapan menggelar latihan emergency response dengan skenario kebakaran pada kompresor gas bertekanan tinggi.

Latihan ini melibatkan tim operasi dan HSSE untuk menguji ketepatan prosedur evakuasi dan penyelamatan.

Baca juga: Fasilitas Pengolahan Air dan Udara RDMP Balikpapan Siap Operasi

Komitmen Standar Internasional

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved