Berita Kaltim Terkini

5 Fakta Terkini Program Gratispol Pendidikan dari Pemprov Kaltim, Dana Rp 44,15 M telah Disalurkan

Berikut 5 fakta terkini program Gratispol Pendidikan dari Pemprov Kaltim, dana Rp 44,15 M telah disalurkan melalui 7 Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Amalia Husnul A
Grafis TribunKaltim.co via Canva
DANA PENDIDIKAN GRATISPOL - Ilustrasi. Berikut 5 fakta terkini program Gratispol Pendidikan dari Pemprov Kaltim, dana Rp 44,15 M telah disalurkan melalui 7 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) .(Grafis TribunKaltim.co via Canva) 
Ringkasan Berita:
  • Pemprov Kaltim telah menggelontorkan dana Gratispol pendidikan untuk mahasiswa dari S1-S3 hingga Rp 44,15 Miliar melalui 7 Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
  • Dana Gratispol pendidikan akan kembali dilanjutkan tahun depan
  • Gubernur Kaltim, Rudy Masud dana Gratispol pendidikan tidak akan terdampak pemotongan anggaran transfer ke daerah (TKD)

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) telah menggelontorkan dana Gratispol pendidikan untuk mahasiswi dari S1 hingga S3.

Anggaran Gratispol Pendidikan dari Pemprov Kaltim yang telah disalurkan mencapai Rp 44,15 Miliar yang disalurukan melalui 7 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kalimantan Timur.

Gubernur Kaltim, Rudy Masud memastikan anggaran Gratispol pendidikan tidak akan terdampak pemotongan dana transfer ke daerah (TKD) dari Pemerintah Pusat.

Penyaluran dana Gratispol pendidikan ini merupakan bentuk realisasi dari janji kampanye Gubernur Kaltim, Rudy Masud, yang resmi menjabat sejak Februari 2025.

Baca juga: Gratispol Buka Jalan Mimpi Stephen King, Mahasiswa Kutai Barat yang Hampir Batal Kuliah

Menurut Rudy Masud, anggaran program Gratispol pendidikan ini telah disiapkan dan ia berharap tidak ada kendala dalam realisasi nantinya.

Meski dihadapi pemotongan dana Transfer ke Daerah (TKD) sekitar 73 persen, pihaknya tetap menjadikan program ini dalam skala prioritas. 

Rudy menegaskan dengan pemotongan tersebut, anggaran untuk gratis pendidikan yang dijanjikan dipastikan tidak akan terganggu.

"Nah itu nanti, kita utamakan dulu (program Gratis Pol), kita bangun dulu infrastruktur manusianya.

Kalau SDM-nya sudah bagus, insya Allah yang lainnya gampang," tegas Rudy Masud.

Gubernur Kaltim, dana Gratispol ini membuka akses pendidikan yang luas merupakan kunci utama untuk mempersiapkan generasi muda Kalimantan Timur menyongsong era generasi emas Indonesia 2045.

Kamis (13/11/2025), Rudy Masud mengatakan, "Saya instruksikan dana ini wajib digunakan seoptimal mungkin dan tepat sasaran, dengan memprioritaskan keringanan biaya studi, khususnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa kita."

Fakta Gratispol Pendidikan

Berikut 5 fakta terkini program Gratispol pendidikan dari Pemprov Kaltim:

1. Dana Rp 44,15 Miliar sudah Disalurkan melalui 7 PTN di Kaltim

Hingga saat ini, Pemprov Kaltim telah mentransfer dana Gratispol pendidikan ini sebesar Rp 44,15 miliar telah disalurkan kepada tujuh PTN yang ada di Kaltim. 

Sekitar 32.853 mahasiswa di tahun ini menerima bantuan dana untuk meringankan biaya selama duduk di bangku perkuliahan.

Di tahun depan, akan lebih banyak mahasiswa lagi yang akan mendapat manfaat dari program ini.

Berikut daftar 7 PTN dan besaran dana pendidikan Gratispol yang diterima dari Pemprov Kaltim:

  • Universitas Mulawarman (Unmul) di Kota Samarinda mendapatkan alokasi paling besar, yaitu Rp 22.454.300.000.
  • Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) memperoleh dana sebesar Rp 6.382.100.000,
  • UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) di Samarinda menerima Rp 4.898.600.000.
  • Institut Teknologi Kalimantan (ITK) di Kota Balikpapan mendapat jatah Rp 4.680.500.000
  • Politeknik Kesehatan Kemenkes di Samarinda memperoleh Rp 3.562.940.000
  • Politeknik Negeri Balikpapan menerima Rp 1.570.360.000, dan
  • Politeknik Pertanian Negeri Samarinda mendapat alokasi Rp 604.800.000.

2. Pimpinan PTN Segera Verifikasi 

Para pimpinan PTN yang telah menerima dana diminta untuk segera melakukan verifikasi ke rekening kampus masing-masing.

Hal ini bertujuan agar dana tersebut dapat segera dimanfaatkan untuk meringankan beban UKT atau biaya kuliah mahasiswa.

"Pengelolaannya harus akuntabel, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan setiap saat," ujar Gubernur.

Kepala BPKAD Kaltim, Ahmad Muzakkir, mengonfirmasi seluruh tahapan administrasi pencairan dana telah tuntas dilaksanakan dengan efisien.

"SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) sudah kita terbitkan per tanggal 12 November 2025, hanya satu jam selang pengajuan SPM (Surat Perintah Membayar) dari Biro Kesra," ungkap Ahmad Muzakkir.

3. Bentuk Satgas untuk Mengawasi

Guna mengawasi dan memastikan program berjalan dengan lancar, Pemprov Kaltim telah membentuk satgas khusus untuk setiap kampus.

"Ada tim verifikasi ya di kampus masing-masing. Sudah dibentuk semua di universitas masing-masing melalui satgasnya," kata Rudy Masud.

4. Masih Ada 20 Persen Mahasiswa yang Belum Isi Link

Menjelang akhir tahun anggaran, Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Kaltim meningkatkan imbauan kepada seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta di Kaltim untuk secara aktif mendorong mahasiswanya segera mengisi link pendataan GASPOL (Gerakan Ambil dan Sumbang Pendidikan Optimal). 

Pengisian link ini sangat krusial agar mahasiswa dapat segera menerima bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) gratis yang tersisa.

Kepala Biro Kesra Setda Kaltim, Dasmiah, mengatakan pihaknya terus mempercepat pendataan mahasiswa penerima manfaat program bantuan UKT ini.

Realisasi program bantuan UKT tahun ini tinggal tersisa sekitar 20 persen.

Sebelumnya, Biro Kesra baru saja menyalurkan anggaran sebesar Rp44,15 miliar untuk gelombang awal penerima.

"Nah untuk yang 20 persen ini harapan kami kan yang bersangkutan nih para mahasiswa yang merasa belum mengisi link gaspol segera," ujar Dasmiah, Senin (17/11/2025).

Dasmiah menyebutkan anggaran ditahun ini yang belum tersalurkan untuk program gratis pol mencapai sekitar Rp20 miliar.

Lebih lanjut, dia mengkhawatirkan banyak mahasiswa yang terlambat mendaftar untuk tahun ini dan kemudian menyesali ketika kuota sudah habis.

Dasmiah menjelaskan, pihaknya terus berupaya mengumumkan melalui media massa agar calon penerima bantuan segera mengisi link gaspol.

Pengisian link tersebut sangat penting untuk memadankan dan memverifikasi data penerima.

"Karena memang kalau tidak dipadankan banyak sekali data-data yang ternyata ada yang bukan orang Kaltim atau mendapatkan beasiswa lain," terangnya.

Dasmiah menambahkan, jika terjadi kesalahan data dan ditemukan mahasiswa yang tidak berhak menerima bantuan, mereka akan diminta mengembalikan dana tersebut.

Maka dari itu, peran perguruan tinggi, kata Dasmiah sangatlah penting untuk terus mendorong para mahasiswanya mengisi link, sebab perguruan tinggi yang berhadapan langsung dengan mahasiswa.

"Jadi kami adalah sistemnya sebagai preventif untuk mencegah kesalahan administrasi di kemudian hari," katanya.

5. Tahun Depan Siapkan Anggaran Rp 1,4 Triliun

Tahun depan, Pemprov Kaltim akan menyiapkan anggaran sekitar 1,4 Triliun untuk sekitar 124.000 mahasiswa.

Senin (17/11/2025), Rudy Masud mengatakan, "Semuanya sudah kita siapkan untuk anggaran anak-anak Kalimantan Timur.

Ada 124.000 mahasiswa dan anggarannya Rp 1,4 Triliun." 

Baca juga: Gubernur Rudy Masud Tuntut Transparansi dan Akuntabilitas Program Pendidikan Gratispol Kaltim

(TribunKaltim.co/Raynaldi Paskalis)

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved