Berita Berau Terkini

5 Fakta Pemuda yang Pernah Jadi Duta Budaya Berau Diamankan atas Dugaan Kekerasan Seksual Anak

5 fakta pemuda yang pernah jadi Duta Budaya Berau diamankan atas dugaan kekerasan seksual kepada anak di bawah umur sesama lelaki atau pedofilia

Canva
DUGAAN KEKERASAN SEKSUAL - Ilustrasi. Berikut 5 fakta pemuda yang pernah jadi Duta Budaya Berau diamankan atas dugaan kekerasan seksual kepada anak di bawah umur sesama lelaki atau pedofilia. (Canva) 
Ringkasan Berita:
  • AR, pemuda Mantan Duta Budaya Berau 2022 diamankan polisi atas dugaan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur sesama laki-laki alias pedofilia
  • Selain mantan Duta Budaya Berau, AR juga terlibat aktif dalam serangkaian kegiatan kepemudaan lainnya
  • Duta Budaya adalah event tahunan yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar)
  • Kepala Disbudpar Berau menyebut status AR bukan lagi Duta Budaya Berau 
  • Bupati Berau, Sri Juniarsih menyebut statusnya sebagai Pemuda Berprestasi dicabut

 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Seorang pemuda AR, mantan Duta Budaya Berau 2022 diamankan polisi atas dugaan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur sesama laki-laki atau pedofilia.

Selain pernah meraih gelar Duta Budaya Berau, AR juga termasuk pejuang SIGAP Sejahtera Kampung Buyung-buyung, Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Informasi terkait dugaan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur yang berujung diamankannya AR, mantan Duta Budaya Berau ini dibenarkan Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan. 

“Sementara informasi tersebut benar, dan saat ini terduga AR sudah diamankan,” ungkapnya kepada Tribunkaltim.co, Senin (17/11/2025).

Baca juga: Oknum Duta Budaya Berau Diamankan karena Diduga Lakukan Tindakan Pedofil Sesama Jenis

Untuk diketahui, Duta Budaya Berau adalah event tahunan yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau

Sementara, program SIGAP adalah program unggulan Pemkab Berau untuk peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan ekonomi kampung

Fakta Dugaan Kekerasan Seksual Mantan Duta Budaya Berau

1. Korban diduga lebih dari satu

AKP Ngatijan menyebut orangtua korban sudah membuat laporan, namun diduga korban tidak hanya satu.

“Polsek Tabalar masih melakukan pendataan, karena korban lebih dari satu,” tegasnya.

Adapun korban yang melapor sejauh ini masih berusia duduk di bangku SMP.

“Kami akan update laporannya lagi jika ada informasi terbaru,” kata Kasi Humas Polres Berau

2. Diamankan di Bandara

Satreskrim Polres Berau mengamankan AR di Bandara.

3. Aktif dalam berbagai kegiatan

Selain menjadi Duta Budaya Berau 2022 dan pejuang SIGAP, AR juga diinformasikan aktif dalam kegiatan pramuka di Kecamatan Tabalar. 

4. Bukan lagi Duta Budaya

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau, Ilyas Natsir menegaskan terduga pelaku sudah tidak lagi menjabat sebagai Duta Budaya sejak tahun 2023.

Status Duta Budaya secara otomatis telah gugur sebelum kasus ini terjadi.

“Sebetulnya dia tidak menjabat. Sudah tercopot dengan sendirinya karena masa tugasnya memang sudah selesai.

Jadi dia bukan pejabat Duta Budaya lagi,” ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (18/11/2025).

Ilyas menjelaskan gelar Duta Budaya bersifat periodik, dan setiap tahun dilakukan regenerasi.

Karena itu, tidak benar jika pelaku masih dikaitkan sebagai perwakilan resmi Duta Budaya Berau saat ini.

5. Bupati Berau: Status Pemuda Berprestasi dicabut

Bupati Berau, Sri Juniarsih memberikan respon tegas terkait kasus dugaan kekerasan seksual yang  melibatkan mantan Duta Budaya Berau ini.

Dia pun juga mengetahui bahwa kasus yang dilakukan oleh oknum tersebut merupakan "penyimpangan" yang tidak bisa ditolerir.

Bahkan, dia juga meminta status duta budaya yang disandang pelaku dicabut, karena telah membuat citra negatif di mata umum. 

"Ketika tindakannya melanggar norma dan aturan hukum, silakan proses. Statusnya sebagai duta atau pemuda berprestasi dicabut," katanya. 

Dia menilai, apa yang dilakukan AR adalah penyimpangan dan penyakit yang harus segera ditindaklanjuti.  

Kadisbudpar Berau juga menyampaikan keprihatinan dan penyesalan yang mendalam atas perilaku pelaku yang dianggap mencoreng citra generasi muda dan berbagai organisasi yang pernah ia ikuti.

“Saya menyesalkan ada anak muda yang bertindak seperti itu. Apalagi dia dikenal aktif di banyak organisasi dan sempat meraih penghargaan.

Tentu ini sangat disayangkan,” tambahnya.

Ilyas juga mengingatkan pentingnya menjaga nama baik lembaga budaya dan kehormatan gelar yang pernah diemban oleh generasi muda.

Ia menegaskan gelar bukan hanya simbol prestasi, tetapi juga tanggung jawab moral.

Lebih jauh, Ilyas berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran penting, terutama bagi pemuda yang pernah atau sedang memegang amanah sebagai wakil budaya daerah.

“Kami minta jangan sampai perilaku seperti ini membawa nama baik Duta Budaya. Karena statusnya sudah tidak berlaku dan ini murni tindakan pribadi,” katanya.

(TribunKaltim.co/Renata Andini Pangesti) 

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved