Breaking News

Berita Berau Terkini

Korban Pedofil Mantan Duta Budaya Berau 2022 Capai 18 Anak

Polres Berau terus melakukan penyidikan lanjutan terhadap kasus pedofil yang dilakukan terduga AS

|
HO/DPPKBP3A
KASUS ASUSILA -  Dinas DPPKBP3A Berau membuka pengumuman pengaduan terkait kasus yang asusila. (HO/DPPKBP3A) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Meski tak banyak memberi informasi lanjutan, Polres Berau terus melakukan penyidikan lanjutan terhadap kasus pedofil yang dilakukan terduga AS.

Terduga AS, diketahui merupakan mantan juara kedua Duta Budaya Berau 2022, pernah meraih penghargaan Pramuka Berprestasi, masuk 50 besar peserta Pertamina Foundation 2021, dan Ia merupakan pejuang SIGAP Sejahtera di Kampung Buyung-buyung dan Tabalar Ulu.

Sebelumnya, AS diamankan oleh Tim Reserse Kriminal Polres Berau di Bandara Kalimarau, hanya beberapa saat setelah tiba dari perjalanan luar daerah. 

Saat ini, proses pendataan korban dijelaskan Kasi Humas Polres Berau, AKP Ngatijan sudah mencapai 18 orang.

Mayoritas berada di sekitaran Kampung dimana Ia menjadi anggota Sigap Sejahtera. 

Baca juga: Oknum Duta Budaya Berau Diamankan karena Diduga Lakukan Tindakan Pedofil Sesama Jenis

Sebelumnya, penangkapan dilakukan berdasarkan laporan dua korban yang kini telah mendapat pendampingan dari pihak terkait.

“Masih proses ya, memang benar saat ini laporan dan data kami ada 18 korban. Anak usia SMP dan SMA,” ungkapnya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (19/11/2025).

Polres Berau menegaskan, kasus ini akan dirilis secara terbuka jika proses sudah selesai.

Hingga saat berita ini rilis, Ngatijan juga belum dapat mengatakan motif yang dilakukan oleh AS. 

Kemudian, Kepala Dinas DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah, mengungkapkan, sebelumnya, pihaknya menerima informasi awal melalui UPT terkait adanya dua anak yang membutuhkan pendampingan.

“Kami sedang melakukan pendampingan dan ke kampung langsung,” ujarnya.

Menurutnya, proses validasi terus dilakukan mengingat korban masih di bawah umur.

Ia menjelaskan, komunikasi intens dilakukan bersama UPT dan pihak Kecamatan Tabalar, wilayah yang diduga menjadi asal sebagian besar korban.

“Informasinya simpang siur, ada yang menyebut jumlah korban mencapai sekitar 40 orang. Tapi saat ini belum benar ya sebanyak itu,” tegasnya. 

Baca juga: Bahaya Bermain Roblox Bagi Anak, Terdapat Adegan Dewasa Hingga Rawan Predator Online dan Pedofil

Pendampingan pun disarankan dilakukan di kecamatan tersebut untuk menghindari rasa malu jika harus datang ke pusat layanan di Tanjung Redeb.

“Tugas kami memastikan kondisi psikologis mereka, memberikan perlindungan, serta melakukan sosialisasi pencegahan kekerasan dan pelecehan kepada masyarakat dan sekolah,” tutupnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved